-Bukan mereka yang jahat, kamu yang salah masuk rumah-
_𝔃𝓾𝓷𝓪𝓲𝓭𝓪𝓱-
"bentar ya Lia mamah mau nemenin Starla makan dulu, mamah takut dia ga mau makan kalo ga di temenin"
"sebentar ya, papah mau ketemu sama Starla dulu, papah kangen dia"
"bentar...
FOLLOW SEBELUM BACA, KOMEN JIKA MASIH BANYAK TYPO YANG BERTEBARAN. TERIMAKASIH!!
happy Reading📖
•
•
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-aku tidak peduli apa apa lagi, aku sudah kehilangan semua yang ku inginkan.- _Pangestu Putri Lia_
* * *📝
Pagi kini menyapa semua orang untuk bangun, namun tidak dengan lelaki bertubuh tinggi yang sedang terlelap di dalam tidurnya, ntah apa yang ia lakukan semalam itu membuatnya lelah.
Seorang wanita paruh baya berjalan ke arah kamar, ia menggelengkan kepalanya lalu membangunkan sang putra dengan hati hati, tangannya yang lembut kini dapat mengusik sang putra yang lelap dalam tidurnya, perlahan mata nya terbuka lalu tersenyum.
"Masih pagii bun. " ucap lelaki itu dengan mengucek matanya yang masih terasa berat.
"Ini sudah mau jam 8 masih kamu bilang pagi?." ucap wanita itu lembut.
"Bangun lalu mandi, setelah itu susul Starla di rumahnya, ayahnya tadi sudah menelfon bunda untuk menjemput Starla. "
"Ck, manja banget tinggal pesan taxi. " gerutunya kesal.
"Reno,Sayang tidak boleh begitu. "
"Iyaa bunda. " Reno lelaki yang bertubuh tinggi itu kini langsung memutuskan untuk mandi dan sarapan setelah itu ia langsung menjemput kekasih nya itu.
* * *📝
"Hallo tante, ada Starla?."
"Eh nak Reno sudah datang, Starla sedang di kamarnya, mungkin sebentar lagi dia akan turun. " ucapa anya dengan senyuman yang riang.
"Emm gitu yaudah Reno tunggu luar aja yah tan. "
"Kamu ga mau masuk dulu?." tawarnya.
"Ga tante, ini sudah siang juga jadi Reno agak buru buru hari ini. "
"Oh yasudah kalo gitu tante panggilkan Starla dulu ya. "
Setelah anya memanggil anaknya itu, Starla lalu turun dan berpamitan kepada semua yang ada di rumah itu kecuali bi Nina, Starla memang sombong ia tak ingin tangan nya di sentuh oleh pembantu rumah tangga itu("andai aja nak Lia kembali di rumah ini mungkin bi Nina tidak akan merasa di kucilkan".) batin bi Nina.