-Bukan mereka yang jahat, kamu yang salah masuk rumah-
_𝔃𝓾𝓷𝓪𝓲𝓭𝓪𝓱-
"bentar ya Lia mamah mau nemenin Starla makan dulu, mamah takut dia ga mau makan kalo ga di temenin"
"sebentar ya, papah mau ketemu sama Starla dulu, papah kangen dia"
"bentar...
FOLLOW SEBELUM BACA, KOMEN JIKA MASIH ADA TYPO YANG BETEBARAN. TERIMAKASIH
•
•
•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading📖
-lihat dirimu..., mudah tertawa namun sulit untuk menahan air mata.- _Pangestu Putri Lia_
* * *📝
Sore kini tlah tiba, waktu sudah menunjukkan jam 16.38 wib, kini waktunya semua murid untuk kembali kerumah nya masing masing.
Gadis yang berjalan riang dengan tas ransel yang ia gendong , senyuman yang tak pernah lepas dari siapa pun yang menatap nya,kini ia telah menunggu seseorang untuk menjemputnya. Samapai ketika tiba sebuah mobil mewah yang di kendari oleh lelaki tampan di dalamnya, lelaki itu keluar lalu melihat di sekitar sekolah ini yang dulu pernah ia tempati, matanya tertuju pada gadis yang menggunakan ransel biru dongker itu, kakinya berjalan ke arah gadis itu lalu tersenyum ramah.
"Selamat sore tuan putri. " ucapnya senang dengan senyum yang mengembang.
"Sore kembali tuan muda Aldo." jawabnya di iringi tawa.
"Ayoo mau pulang sekarang?."
"Iya abang, Starla sudah lapar. "
"Hmm, yasudah ayoo. "
Ketika Aldo ingin berjalan kearah mobilnya tiba tiba saja badanya tertabrak oleh seseorang gadis yang sedang jalan terburu buru dan menundukkan kepala.
"Ahh, kalo jalan liat liat dong. " ucapnya seraya merapihkan baju yang ia gunakan.
"Abang gapapa?." tanya Starla cemas.
"Gapapa."
"Sorry, gw buru buru. " jawab gadis itu dan mengambil bunga yang terjatuh tadi, setelah selesai dengan bunganya kini lia melihat siapa yang ia tabrak barusan.
Matanya memerah lalu sedikit mengeluarkan air mata namun air mata itu langsung di husap kasar oleh Lia, ntahlah perasaan senang,rindu sedih, kecewa, bahkan takut kini tercampur menjadi satu karena seseorang, kakinya melangkah cepat namun pergelangan tangan nya langsung di tahan oleh lelaki tadi yang baru saja ia tabrak, Aldo memeluk adiknya erat namun pelukan itu di tolak oleh sang empun.
"Apan apan si lo, jan sokap di sini. " ucap Lia menahan suara isakan yang ingin keluar dari mulutnya.
