24. For My Sun

6 0 0
                                    


Throwback

Xiaojum and the geng POV

Xiaojun datang ke bangsal lebih awal untuk membantu Umnie menyusun meja dan kerusi disana.

Sedangkan Kun baru saja datang bersama YangYang dibelakangnya. Xiaojun bangga kerana berjaya memujuk Tuan Robert untuk mewujudkan tim basketball bagi perempuan.

Pada awal dirinya merasa aneh kenapa sang guru dengan mudahnya menerima cadangannya kali ini walhal tahun tahun sebelumnya ia bahkan menolak mentah-mentah.

"Woy! " terjah Kun.

"Kejap lagi diorang sampai tapi- "

"Tapi apa? " laju Xiaojun memotong ayat Kun.

"-diorang kata budak tu dah keluar dulu, tapi dia tetap akan datang sini, kata crush aku la.." ujar Kun sambil tersimpul malu.

Sedangkam YangYang yang berada ditepinya memandang jijik padanya. Xiaojun pula mengabaikan rakannya itu.

"Abang Kunnnn! " jerit Lynn dari kejauhan.

Yang dipanggil hanya tersimpul malu.

"Dah mai dah..." ujar YangYang sambil memalingkan muka ke arah lain, bukan apa hormat sikit la orang tak laku ni eh- single.

"UYOOO! Kun kau bila nak official ni??! " ujar riuh Harsa yang datang entah dari mana.

"Sibuk la kau, single kan? Pi main jauh jauh" halau Kun dan Harsa membuat muka pergi menyembang dengan tiang.

"Abang Dejun! " sapa Khey bersalam dengan Xiaojun.

"Kau tak nak join tim basket Abang ke? Alang alang kawan kau ade nak join tu" tawar Xiaojun pada Khey.

"Takpe la bang, saya tak reti main sangat basket ni main bola beracun je pandai" ucap Khey sambil tersengih.

"Habistu tadi kome main dengan teman kome ingat den tak nampak? " ucap Xiaojun dan Khey terkaku.

"Yang lain? " tanya Xiaojun.

Mark memang sudah ahli tim basketnya jadi tidak heran.

"Saya dah pro bang" ucap Lucas yakin.

"-level level Ronaldo je saya bang so takpe la atas tawaran yang diberi"



+_+



Semua mencari disekeliling sekolah dan ada yang mencuba menalfon namun tiada yang mengangkat.

Khey, Fiezi, Lynn dan Aena yakin sahabatnya dalam suatu hal yang buruk. Walaupun dalam situasi bangsal yang riuh ini tetap membuat seusana hati mereka tidak tenang.

"Yumi angkat la..." Fiezi menalfon berkali kali, hanya berdering namun tidak dijawab.

Mark, Lucas dan Khey juga sudah mencari disemua tempat tetap tiada walaupun sudah berkali-kali lalu disana.

"Haih... " keluh Khey, sekarang dirinya dan Fiezi rasa gagal untuk menjaga sahabat mereka. Kalau ada benda yang terjadi pada sahabat mereka satu itu apa yang harus mereka jawab pada Tuan Yunho dan ayah mereka.

"Aku takkan maafkan diri aku kalau sesuatu jadi dekat Yumi, Fiezi... " lirih Khey.

"Same, aku takkan maafkan diri aku sendiri"

"Jangan cakap macam tu" celah Aena melihat dua sahabatnya yang kelihatan sedih.

"Aku pun risau dekat Yumi, aku pun takut ada orang bully dia"

Pertama Dan Terakhir {J•J•H}Where stories live. Discover now