14

80 15 5
                                    

Setelah menemani Loey tidur siang tadi, Renjun memutuskan untuk menghabiskan waktunya di depan meja kemarnya. Ia hanya mencorat-coret kertas di hadapannya sambil menonton kartun lucu kesukaannya. Moomin. Ia sudah menonton beberapa filmnya hampir lebih dari sepuluh kali dan biasanya Renjun sangat antusias. Tapi tiba-tiba saja hari ini Renjun merasa sangat bosan, ingin keluar. Sudah lama sekali Renjun tidak menghabiskan malam dengan tenang di rumah tanpa dokumen-dokumen sialan itu.

Sembari menyesap latte, Renjun memandangi ponsel miliknya yang ia letakkan di dekat kertas. Sedari tadi, Renjun menunggu ponsel itu berdering. Entah siapa saja. Apa lebih baik ia memelihara peliharaan saja? Ah, tidak-tidak. Ia terlalu malas merawatnya lagipula tidak ada yang lebih lucu daripada Moomin.

Merasa semakin suntuk, Renjun pun mematikan televisi dan mengambil ponselnya. Ia tiba-tiba teringat dengan Nakyung. Renjun mengulas senyum.
"Apa dia sudah membuka kotaknya?"

Tak dapat dipungkiri bahwa laki-laki itu juga menunggu notif dari Nakyung atas apa yang ia berikan tadi siang. Namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda itu, apa jangan-jangan kotak itu sengaja dibuang oleh Nakyung?.

Ah...tidak mungkin dia sampai seperti itu, pikir Renjun risau. Ia meletakkan ponselnya dan menikmati kopinya kembali.

Drrtt...drrtt....

Yes! Ada pesan masuk! Pasti Nakyung. Renjun dengan tenang mengambil ponselnya. Namun ternyata bukan Nakyung melainkan bundanya. Eh? kenapa susah-susah mengirimkan chat jika satu rumah. Ada-ada saja.

From: Bunda Negara
Renjun, ada Lia di bawah. Dia ingin menemui mu, apa kamu sibuk? Bunda liat kamu di kamar daritadi.

Setelah membaca pesan itu, Renjun memutar bola matanya malas. Ada apa wanita itu ke rumahnya? Kebetulan sekali lelaki itu memang ingin meminta pertanggung jawaban dari Lia. Renjun segera beranjak dari kursinya dan turun ke bawah.

"Njun, tuh tamunya udah nungguin daritadi" ujar Winwin yang duduk di meja makan bersama kedua orangtuanya.
"Mau ngapain dia?" tanya Renjun entah pada siapa, dirinya malah mencomot satu potong apel dari tangan kakaknya.
"Lah, kan kamu yang punya janji Njun" jawab Wendy tak mengerti.
"Njun gak bikin janji sama dia tuh" balas Renjun sekenanya.
"Yaudah sana tanyain dulu, kasian udh nungguin" saran Chanyeol cepat.

🦊

"Pfft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pfft..boneka apa nih? gak punya mulut lagi"  gelak Nakyung saat mendapati boneka putih dari dalam kotak. Tak hanya itu saja, sudah ada beberapa snack kesukaannya.
"Ngapain coba ngasih beginian, pasti mau nyogok gue kan nih anak. Lo pikir gue dengan cepat maafin lo? tcih emang lo pikir gue luluh sama buntelan putih ini? gak level" kesalnya. Ia mengembalikan boneka tersebut dalam kotak namun mengambil satu snack kesukaannya. Wanita itu duduk di meja kerjanya dan mulai memakan snack pemberian Renjun.

"Apa jangan-jangan Renjun udah tau ya?" gumam Nakyung terakhir sebelum menyelesaikan potongan snack terakhirnya.

🦊

BAD/CALM BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang