After We Meet

Bab 8

Indonesia, 18 September 2021

Di Bandara Soekarno-Hatta, tempat orang-orang melakukan perjalanan domestik maupun internasional. Ada tujuh wanita yang berjalan menuju Jet Pribadi dengan di kawal oleh beberapa orang pria. Di antara tujuh gadis tersebut ada sang Putri Keraton Yogyakarta. Dan keenam wanita yang lain adalah sahabat dari Gendhis yang sudah dia anggap sebagai keluarga.

Jet pribadi yang di naiki oleh ketujuh gadis ini akan terbang menuju ke New York. Dimana akan diadakan sidang umum PBB ke-76 yang akan berlangsung tanggal 21-27 September 2021.

Seharusnya yang menghadiri sidang PBB ini adalah kepala negara. Namun karena suatu alasan yang berhubungan dengan urusan negara maka ketujuh wanita inilah yang di utus ke sidang PBB, dan otomatis mereka bertujuh mendapatkan paspor diplomatik.

Tentu saja ke tujuh gadis ini memiliki identitas yang tidak sembarang. Mari kita perkenalkan satu persatu identitas ketujuh wanita ini.

Pertama ada seorang chef terkenal bahkan sampai ke Internasional. Pemilik restoran SCfood ini memiliki banyak cabang baik di Indonesia maupun luar negeri. Wanita dengan tinggi badan 170 cm ini bernama Serly Cho, yang masih ada keturunan cina tapi memeluk agama Islam. Pembawaan sangat keibuan karena memang dia yang tertua di sini. Berkat keterampilan memasaknya dalam mengolah masakan tradisional yang di kemas dalam bentuk modern maka banyak warga lokal maupun asing yang menjadi tertarik akan masakan tradisional Indonesia. Tentu saja rasa masakannya sangat memanjakan lidah para pencinta makanan.

Kedua ada seorang pencipta lagu yang tentu saja sudah terkenal hingga kancah internasional. Banyak penghargaan yang dia raih di ajang musik baik dalam maupun luar negeri yang dipajang di studio musik miliknya sendiri yaitu studio DYR Music. Musik yang mengiring setiap lagu yang dia buat sering kali memasukkan musik tradisional contohnya gamelan. Bahkan dia juga sering kali mendapatkan tawaran untuk membuat musik beberapa film terkenal dari hollywood. Wanita dengan tinggi badan 162 cm ini bernama Yunita Dwi Ratnasari. Keturunan asli pribumi dengan perawakan yang ceria.

Ketiga ada seorang seniman lukis yang karyanya selalu terpampang di MoMa (Metropolitan Museum of Art) yang berlokasi di New York. Dalam pembuatan seninya bukan hanya menggunakan cat air untuk melukis tapi sering juga dia menggunakan bahan lain contohnya kain perca. Bahkan sering kali karya seninya di hargai dengan nilai fantastis. Dia juga memiliki galeri seni bernama Nafisah Art di kota-kota besar Indonesia yang berpusat di Bali. Nama gadis dengan tinggi badan 167 cm ini adalah Nafisah Putri Anak Agung keturunan dari bangsawan Bali dan dia adalah seorang mualaf semenjak mengenal para sahabatnya ini.

Keempat ada penari profesional yang sudah membuat banyak koreografi untuk konser penyanyi luar negeri. Bukan hanya itu dia juga memiliki sanggar tari sendiri dengan nama Nusantara Dance Kusuma. Dalam sanggar tarinya bukan hanya tarian modern yang diajarkan tapi juga tarian tradisional. Sering juga tarian tradisional di campur dengan tarian modern sehingga banyak anak kecil hingga orang dewasa yang tertarik untuk belajar seni tari. Gadis dengan tinggi badan 166 cm ini bernama Jelita Ratna Kusuma Dewi. Gadis beragama muslim ini sangat gigih dalam mewujudkan impiannya karena dia ingin menunjukkan kepada seseorang bahwa dia bisa menjadi sukses dengan tariannya.

Kelima ada penyanyi terkenal dan tentu saja sudah mengadakan tur di seluruh Indonesia bahkan pernah juga luar negeri. Mendapatkan banyak penghargaan acara musik baik dalam negara maupun luar negeri. Yang memiliki jumlah fans sangat banyak karena memiliki suara unik yang menjadi ciri khas. Dalam lagu yang dinyanyikan sering kali terdapat campuran dengan dua bahasa contohnya bahasa inggris dengan bahasa Jawa yang dapat menarik minat banyak orang karena keunikan dari lagunya. Tentu saja dia sering kerja sama dengan Yunita dalam pembuatan lagunya. Gadis dengan tinggi badan 165 cm ini bernama Joanna Edrea Abilene gadis blasteran dari Jawa dan Australia juga seorang mualaf sama seperti Nafisah.

Keenam ada seorang desainer International karena sering mengadakan show di luar negeri dengan mengambil tema dari budaya Indonesia. Sering kali mencampurkan budaya tradisional dengan modern dalam membuat rancangan bajunya. Sehingga banyak artis dan model terkenal baik dalam maupun luar negeri yang memesan rancangannya untuk di gunakan dalam acara formal maupun non formal. Bahkan banyak istri penjabat, dan bangsawan seperti keraton Yogyakarta yang memesan rancangannya. Memiliki banyak butik dengan nama butik Safiyya Fashion di kota-kota besar Indonesia bahkan ada di luar negeri. Nama gadis ini adalah Tita Xaviera Safiyya. Gadis dengan tinggi badan 168 cm ini beragama Islam yang memiliki tatapan tajam namun berhati hangat.

Dan yang terakhir tentu saja ada Putri Mahkota keraton Yogyakarta bernama GRA Gendhis Hayuning Nareswari. Gadis Indigo dengan tinggi badan 167 cm ini memiliki ilmu kejawen karena keturunan dari eyang kakungnya, sehingga bisa berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata. Selain sebagai seorang putri dia juga memiliki sebuah lembaga pendidikan bernama Hayuning Academy mulai dari Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi. Dimana dalam sistem mengajarnya di sesuaikan dengan kebutuhan sang anak. Jadi sejak dini sudah diarahkan ke bidang mana. Untuk masuk ke salah satu lembaga pendidikannya ini harus pintar atau memiliki bakat dalam bidang apapun. Jadi lembaga ini tidak bisa di suap oleh uang. Biasanya lembaga ini akan memberi beasiswa bagi anak berbakat yang kurang mampu. Hayuning Academy didirikan oleh Gendhis saat menempuh pendidikan S2 nya di Oxford University dengan program studi MBA Master of Business Administration.

Mereka bertujuh memiliki usaha bersama yaitu mendirikan Mall besar di berbagai kota Indonesia bahkan di luar negeri pun juga ada. Nama Mall yang mereka miliki yaitu "The Emerald of Equator" di singkat menjadi TEE yang berarti Zamrud Khatulistiwa.