Bab 35

7 1 0
                                    

Suasana mencekam terjadi di dalam tempat berlangsungnya acara ulang tahun milik model terkenal tadi. Sekarang hanya tinggal tempat yang sudah berantakan dengan meja dan kursi yang tidak berada pada tempatnya. Bahkan kue ulang tahun pun sudah tidak berbentuk lagi.

“Kekekeke.. akhirnya aku menemukan pusaka itu. Berikan pusaka itu dan aku akan membiarkan kalian tetap hidup.” Paksa Samael yang kini tubuhnya sedang di rasuki oleh sesuatu.

“Siapa kau yang merasuki tubuh ini? Dan untuk apa pusaka itu?” Tanya Gendhis dengan tajam.

“Aku adalah Ifrit raja dari Jin yang dulu menjadi musuh Sultan keraton Jogja yang pertama. Dan kau tidak perlu tahu untuk apa aku menggunakan pusaka itu.” Samael yang sedang di rasuki jin Ifrit tiba-tiba menggeram dan memunculkan dua tanduk di kepalnya serta sayap di punggungnya.

“Sayang lebih baik kamu keluar dari ruangan ini. Biar aku yang menghadapinya.” Jungkook hanya takut jika saat Ia fokus bertarung dan tidak memperhatikan Gendhis maka gadis itu akan di celakai oleh Jin Ifrit.

“Aku akan tetap di sini mas Jungkook. Jadi mas Jungkook fokus saja dengan pertarungannya. Dan aku akan menjaga diriku, jangan khawatir aku pasti baik-baik saja.” Jungkook melihat keyakinan di mata sang tunangan lalu dia mengangguk.

“Baiklah aku akan mengalahkannya. Berjanjilah kamu akan baik-baik saja.” Ucap Jungkook yang langsung mengeluarkan pusaka dari Sultan Keraton Jogja yang pertama dan merubahnya menjadi sebuah pedang yang sangat tajam. Jungkook juga memanggil Babar sang harimau putih yang kini berdiri di samping Jungkook.

“Babar selama aku bertarung, aku minta tolong jaga Gendhis jangan sampai Jin itu melukainya.” Jungkook berlari dengan cepat untuk memulai pertarungannya. Pedang pusaka yang dia bawa, Jungkook ayunkan untuk menebas Jin Ifrit tersebut. Namun tentu saja tidak akan semudah itu untuk mengalahkannya.

Gendhis yang melihat jika pertarungan sudah dimulai, dia duduk bersila di temani oleh Babar yang berdiri mengelilinginya.

“Babar jika aku memintamu untuk menolong Jungkook dalam menghadapi Jin Ifrit, tolong penuhi permintaanku.” Ujar Gendhis bersungguh-sungguh. Babar yang melihat itu terdiam sejenak, lalu mengangguk menyanggupi keinginan sang putri.

“Terima kasih Babar.” Gendhis mulai bersemedi, dia menutup kedua matanya dengan membaca sebuah doa. Gendhis terus berkonsentrasi dalam membaca doa tersebut, agar rencananya berhasil.

Kini Jungkook sedang memukulkan pusakanya yang sudah berubah menjadi sebuah tombak yang panjang. Jungkook menghantamkan tombak pusaka ke perut Jin Ifrit dengan sangat keras dan itu membuat tubuh Samael terlempar jauh hingga membentur tembok sampai retak.

Namun tetap saja Samael kembali berdiri dengan kokoh seakan-akan dia tidak terluka sama sekali. Selama pertarungan berlangsung memang terlihat jika Jungkook lebih unggul dari Samael. Bukan berarti Jin yang merasuki tubuh Samael tidak hebat, hanya saja apabila Jin yang merasuki tubuh manusia maka dia akan memiliki keterbatasan yaitu tidak bisa mengeluarkan seluruh kekuatannya. Dan itu yang membuat Samael sering terlempar karena serangan Jungkook dan membuatnya babak belur.
Melihat keadaan ini membuat Jin Ifrit memutuskan untuk keluar dari tubuh Samael agar bisa mengeluarkan seluruh kekuatannya. Jungkook yang melihat itu menyeringai, karena pertempuran ini tidak akan berakhir jika Jin Ifrit tetap merasuki tubuh Samael.

Jin Ifrit yang sudah keluar dari tubuh Samael langsung saja terbang dengan kekuatan yang sangat cepat untuk menghantam Jungkook. Dan kini Jungkook harus menerima serangan tersebut hingga terbang melewati Gendhis yang sedang bersemedi.
Jungkook bangkit walaupun tubuhnya sudah sangat sakit akibat serangan barusan, tapi dia tidak ingin menyerah untuk mengalahkan Jin Ifrit. Babar yang melihat Jin Ifrit berjalan mendekat ke arah Gendhis menjadi menggeram waspada. Babar siap jika untuk bertarung melawan musuh lamanya. Sudah dari dulu Babar menunggu untuk mencabik Jin Ifrit ini.

“Kekeke.. Babar ternyata kau masih menjadi kacung manusia ini. Seharusnya kau menerima takhtamu di tempatmu berasal. Bukankah kau yang memenangkan duelmu dengan adikmu. Untuk apa kau diam di sini.” Kekeh Jin Ifrit melihat musuh lamanya.

“Bukan urusanmu Ifrit, dan aku pastikan di pertarungan kali ini aku akan mencabik-cabik tubuhmu.” Balas Babar

“Babar tetaplah menjaga Gendhis. Biar aku yang menghadapinya.” Larang Jungkook yang sudah berdiri kembali dan berjalan di sisi Babar.

“Baiklah aku akan tetap diam menjaga tunanganmu.” Ucap Babar.

“Hahahaha.. sungguh pantas sekali dirimu menjadi kacung manusia-manusia ini.” Ejek Jin Ifrit yang tersenyum puas melihat musuh bebuyutannya menjadi pesuruh para manusia.

“Kekekeke.. memang apa yang kau tahu dari semua ini Ifrit. Kau hanya di butakan oleh nafsumu untuk menguasai seluruh negeri Jin jika kau menguasai pusaka ini.” Balas Babar.

“Brengsek aku akan membunuhmu. Tidak ada yang boleh mengejekku apalagi itu dirimu.” Jin Ifrit yang akan melakukan serangan di hentikan oleh Jungkook yang kini sudah di hadapannya. Entah kapan Jungkook berpindah tempat. Dan kini Jin Ifrit melihat tanda di dahi Jungkook sama seperti milik sultan pertama di keraton Jogja.

Jin Ifrit yang melihat tanda itu terbang menjauhi Jungkook. Jin Ifrit masih ingat jika dulu dia bertarung dengan sang Sultan yang sudah mengeluarkan tanda itu bisa di pastikan dia akan mendapatkan kerugian yang sangat besar.

“Kurang ajar, jadi kau juga bisa menguasai tanda itu.” Ucap Jin Ifrit

“Apa kau akan lari seperti ayam yang ketakutan.” Jungkook yang memprovokasi Jin Ifrit agar dia tidak kabur.

“Kau mengejekku anak adam. Maka terimalah balasanku.” Jin Ifrit tidak peduli dengan konsekuensi yang dia dapat. Jin Ifrit hanya ingin membunuh manusia yang sombong ini dan merebut pusakanya.

“Dengan senang hati aku akan membalasnya berkali lipat.” Jungkook langsung melesat dengan sangat cepat bahkan jika di lihat dengan mata telanjang tidak akan bisa mengikutinya karena hanya terlihat kilatan cahaya dan bunyi senjata yang salin berbenturan.

Jungkook dan Jin Ifrit terus bertarung dengan seimbang. Tidak ada yang mau mengalah sama sekali. Babar yang melihat ini sedikit khawatir, bagaimana pun Jungkook adalah manusia yang masih baru mempelajari tentang ilmu ini. Jadi kemungkinan besar tenaga Jungkook pasti akan cepat berkurang dan akan membuat Jin Ifrit mencapai tujuannya.

“Babar bantu Jungkook sekarang juga. Usahakan jika Babar dan Jungkook menahan Jin Ifrit agar aku  bisa memukul jantungnya. Dan mengambil inti kehidupannya.” Pinta Gendhis yang sudah selesai dari acara semedinya.

“Baiklah aku akan melakukannya.” Babar langsung melesat untuk menghantam tubuh Jin Ifrit dengan cakarnya. Babar sudah berkomunikasi lewat pikiran dengan Jungkook mengenai rencana Gendhis. Awalnya Jungkook menolak takut jika sang tunangan akan mendapatkan serangan dari musuh. Namun setelah mendengar penjelasan dari Babar dan Gendhis maka dengan berat hati Jungkook menyetujuinya.

Jungkook dan Babar bekerja sama dalam menghadapi Jin Ifrit. Mereka berdua berusaha untuk menguras tenaga yang dimiliki musuhnya. Tentu saja itu sangat tidak mudah karena Jin Ifrit merupakan Raja jin yang sudah hidup ribuan tahun. Jadi kekuatannya sangatlah besar. Jungkook melakukan serangan pamungkasnya dengan mengubah pusakanya menjadi pistol dan menambakkan energi miliknya ke arah Jin Ifrit yang kini sedang menghadapi Babar.

Doorr..

Suara pistol pusaka yang memekakkan telinga membuat Jin Ifrit sadar jika dia yang menjadi targetnya. Namun sudah terlambat untuk menghindar karena Babar menghalangi pergerakannya sehingga peluru energi tersebut mengenangi dahi kepalanya.
Jin Ifrit jatuh lemas ke bawah dari posisi yang lumayan tinggi karena dia terbang sambil bertarung dengan Babar.

Bruakk..

Hantaman keras terdengar dari tubuh Jin Ifrit yang jatuh mengenai ubin lantai hingga hancur membuat celah. Gendhis yang melihat itu maju menghampiri Jin Ifrit.

“Apa yang ingin kau lakukan.” Ucap Jin Ifrit yang masih sadar walaupun sudah tidak bisa mengerahkan tenaganya.
Gendhis hanya diam saja, itu membuat Jin Ifrit mengulurkan tangannya guna ingin menyakiti sang putri. Namun sebelum itu Jungkook dan Babar datang untuk memegang tangan dan kaki Jin Ifrit tersebut.

Gendhis langsung melakukan ritual untuk mengambil inti kehidupan jin ifrit. Gendhis memukulkan telapak tangannya di atas jantung Jin Ifrit. Lalu Gendhis membaca sebuah doa dan menarik inti kehidupan yang berpusat di jantung sang Jin Ifrit.

“Aaaaggghhrrr.. kau ingin membunuhku gadis keparat. Kau tidak akan mudah untuk melakukannya.” Raung Jin Ifrit yang mulai memberontak untuk melepaskan diri. Namun Jungkook dan Babar tidak akan melepaskannya.

Gendhis terus berkonsentrasi dengan doanya, dia tidak ingin melakukan kesalahan dan semuanya berakhir sia-sia. Hingga peluh membasahi tubuhnya dan nafas Gendhis yang mulai terdengar terengah-engah menandakan jika kekuatan Jin Ifrit sangatlah besar. Namun Gendhis percaya bahwa Allah akan memberikan kemudahan kepada hambanya yang ingin berbuat kebaikan.

Gendhis terus membaca mantra walaupun kini kesadarannya hampir menghilang. Jungkook yang melihat Gendhis sangat khawatir. Jungkook ingin menggantikannya jika Ia bisa, namun hanya Gendhis yang bisa melakukan hal tersebut. Hingga 5 menit kemudian cahaya merah darah keluar dari dalam jantung Jin Ifrit dan itu membuatnya berteriak kesakitan.

“Aaaarrgghhh.. sakit.. kurang ajar kau gadis keparat kau akan menerima akibatnya Aaaarrggghhhh...” Teriak Jin Ifrit yang mengakhiri nyawanya dengan keluarnya inti kehidupannya dan tubuhnya yang kini hancur lebur.

“Haahh.. haahhh.. hahh.. tinggal sedikit lagi.” Ucap Gendhis yang langsung bersila untuk menghancurkan inti kehidupan Jin Ifrit. Namun sebelum hal tersebut terjadi ada tangan yang menghentikan Gendhis.

“Sudah Gendhis anak ku. Biarkan ibu yang mengurus sisanya. Jika kamu tetap melanjutkannya maka kemungkinan besar nyawamu tidak akan tertolong.” Cegah Ibu Ratu Laut Kidul yang keluar dari dalam bandul kalung yang di pakai Gendhis.

“Tapi ibu ratu jika tidak di hancurkan maka dia akan kembali lagi.” Ucap Gendhis

“Tidak akan anakku. Ibu dan mbah yang akan menghancurkannya. Jadi berikan itu kepada ibu ya.” Pinta Ibu Ratu Laut Kidul.

“Baiklah Haahh.. haahh.. terima kasih ibu sudah membantuku tadi.” Gendhis yang langsung pingsan setelah menyerahkan inti kehidupan dari  Jin Ifrit ke tangan ibu Ratu Laut Kidul.

“Gendhis... tidak sayang aku mohon bangunlah. Tidak.. tidak.. aku mohon jangan tinggalkan aku.” Jungkook yang panik mengira jika Gendhis pergi meninggalkannya untuk selamanya.

“Jungkook putri tidak apa-apa. Dia hanya kelelahan saja, jadi lebih baik kamu membawanya untuk beristirahat.” Ucap Babar yang langsung membuat Jungkook menggendong tubuh Gendhis dengan hati-hati, takut jika dia tidak sengaja melukainya.

“Aku akan kembali dulu Babar, tolong jagalah mereka berdua.” Pamit Ibu Ratu Laut Kidul sebelum menghilang kembali ke istananya.

“Tentu saja Ratu aku pasti akan menjaga kedua tuanku.” Ucap Babar yang menghilang kembali ke Jungkook.

Bagaimana dengan Samel yang pingsan setelah dirasuki oleh jin Ifrit, tentu saja para sahabat Gendhis yang membereskannya.

After We MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang