Bab 48

5 0 0
                                    

Hari sudah berganti dan hari ini merupakan puncak acara. Di hari ketiga ini tepatnya tanggal 8 Agustus 2022 merupakan hari yang sangat sibuk karena acara akan di adakan dari pagi hingga malam hari. Pada pukul 6 pagi pihak keraton harus sudah menyiapkan tempat ijab qobul di Keagungan Dalem Masjid Panepen. Arti kata Panepen adalah menepi atau tirakat dengan kata lain Masjid Panepen adalah masjid yang di gunakan untuk beribadah.

Sekitar pukul 6.30 Sri Sultan akan datang di Masjid Panepen lalu duduk di alas khusus yang sudah di sediakan. Di depan Sri Sultan sudah ada meja yang di hias sedemikian rupa untuk acara ijab qobul. Tidak lama kemudian datang keluarga pihak Keraton tapi hanya para laki-laki saja. Di ikuti oleh para Kyai yang duduk di sebelah kiri Sultan.

Setelah semua berkumpul barulah Jungkook beserta Keluarga dan member BTS yang di kawal oleh prajurit poro pakualaman keluar dari Bangsal Kesatriyan. Untuk Eomma Jeon dan para wanita dari pihak keluarga Jeon tidak ikut dalam acara ijab qobul, mereka di suruh untuk menunggu di tempat yang sudah di sediakan oleh pihak keraton untuk menunggu acara ijab qobul selesai. Rombongan calon pengantin pria melewati para abdi dalem yang duduk di pelantaran luar Masjid Panepen. Jungkook mengenakan jarik dan kebaya warna putih untuk acara ijab qobul ini.

Saat sudah di depan pintu masuk Masjid Panepen, Jungkook berhenti sebentar memejamkan mata untuk berdoa kepada sang pencipta agar semua proses yang di lalui hari ini berjalan dengan lancar.

Jungkook melangkah sambil menunduk sopan ke arah meja di hadapan Sri Sultan. Sedangkan untuk Keluarga dan para member BTS duduk berada di belakang Jungkook.  Sri Sultan mengulurkan tangan kanannya ke arah Jungkook setelah melihat bahwa calon mantunya sudah siap. Jungkook menyambut uluran tangan Sri Sultan sambil dalam hati terus berdoa kepada Yang Maha Kuasa.

“Maniro nikahane kaliyan maniro pawestri ingkang sesilih Gusti Raden Ajeng Gendhis Hayuning Nareswari dhumateng Kanjeng Gusti Pangeran Harya Jeon Jungkook kanthi mas kawin seperangkat pirantos salat lan Al-Qur’an, uga dhuwit 1 Milyar ingkan kabayar kenceng.” Ujar Sultan ( Saya nikahkan kamu dengan anak saya GRAJ Gendhis Hayuning Nareswari untuk kamu KGPH Jeon Jungkook dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan Al-Qur’an serta uang 1 Milyar di bayar tunai).

“Maniro tampi nikahe Gusti Raden Ajeng Gendhis Hayuning Nareswari binti Sri Sultan Hamengkubuwono ke 10 maniro inggih Kanjeng Gusti Pangeran Harya Jeon Jungkook bin Jeon Jaehoo Ingkang jumeneng kaping sedoso kanthi mas kawin kasebat kebayar kenceng.” Jawab Jungkook dengan lancar, tegas, mantap dan keras. (Saya terima nikahnya GRAJ Gendhis Hayuning Nareswari binti Sri Sultan Hamengkubuwono ke 10 untuk saya KGPH Jeon Jungkook bin Jeon Jaehoo dengan mas kawin tersebut di bayar tunai).

“Sah?” Tanya Sri Sultan para saksi.

“Sah.” Jawab para saksi.

“Alhamdulillah.” Semuanya mengucapkan syukur karena telah berhasil melalui proses ijab qobul tanpa pengulangan.

Dilanjut dengan para Kyai melantunkan doa untuk bersyukur dan meminta kepada sang pencipta agar prosesi selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kemudian Jeon Jungkook melakukan sungkem kepada Sri Sultan seperti yang di lakukan Gendhis saat acara Tantingan kemarin malam.

Jungkook sangat senang karena Gendhis sudah sah menjadi istrinya. Hanya tinggal beberapa acara lagi maka mereka bisa hidup bersama. Member BTS yang melihat hal tersebut tentu saja ikut senang dan masing-masing dari mereka berdoa agar bisa segera menyusul sang adik untuk meminang sang pujaan hati. Setelah itu semua orang keluar dari Masjid Panepen untuk melanjutkan acara selanjutnya.

Berbeda dengan suasana di Masjid Panepen yang penuh suka cita. Di ruangan yang di pakai untuk merias penganti wanita, auranya sedikit mendung. Terlihat dari ekspresi sang pengantin yang kini sedang di rias oleh Tita menggunakan riasan dengan aturan khas Keraton Jogjakarta. Tentu saja kecantikan Gendhis semakin terpancar saat ini walaupun ada sesuatu yang membuat mata Gendhis terlihat kosong. Joanna yang melihat adik mereka tidak seperti biasanya membuatnya mendekat.

“Gendhis kamu tidak apa-apa kan?” Tanya Joanna namun tidak ada tanggapan dari yang bersangkutan.
Gendhis hanya diam saja lebih tepatnya melamun. Seperti hanya raganya saja yang bersama mereka. Melihat hal tersebut ke enam wanita saling melirik dan menanyakan satu sama lain mengenai adik mereka.

“Gendhis sayang hei..” Serly memegang bahu Gendhis yang terbuka karena memakai dodotan baju adat Jawa untuk acara pernikahan.

“Aahhh kenapa Ce Ser?” Tanya Gendhis yang sadar dari acara melamunnya.

“Kamu yang kenapa Gendis, dari tadi kamu melamun. Memangnya ada apa sampai kamu tidak dengar saat di panggil oleh Joanna tadi?” Tanya Serly Cho khawatir dengan salah satu adiknya.

“Aku tidak apa-apa Ce Serly. Aku baik-baik saja.” Ucap sang pengantin wanita.

“Kami kenal kamu tidak sehari dua hari Gendhis. Jadi kami tahu kamu tidak baik-baik saja.” Yunita mendekat dan memegang tangan sang pengantin.
Gendhis tersenyum dan membalas genggaman Yunita. Lalu sang pengantin wanita berdiri menuju sebuah lemari kecil dengan ukiran khas Jawa di sudut ruangan. Sang putri mahkota membuka lemari tersebut dan mengambil sebuah amplop berwarna coklat.

“Mbak aku ingin meminta bantuan kepada kalian semua di sini.” Gendhis menatap semua mata sahabatnya.

“Kamu tidak perlu meminta Gendhis kami semua pasti akan membantumu.” Ucap Jelita

“Terima kasih mbak. Tolong berikan amplop ini kepada Mas Jungkook nanti.” Ujar sang Putri Mahkota yang membuat semua sahabatnya mengernyitkan dahinya.

“Kenapa harus kami Gendhis? Kamu bisa memberikannya sendiri sebentar lagi.” Perkataan Tita mewakili semuanya.

Gendhis hanya bisa memberikan senyum sebagai jawabannya.
“Pasti ada sesuatu hal yang terjadi. Dan kamu tidak bisa memberitahu kami saat ini kan Gendhis?” Tanya Nafisah

“Tolong berikan Amplop ini kepada mas Jungkook nanti ya mbak.” Ucap Gendhis sekali lagi.

“Baiklah kami akan memberikan ini kepada Jungkook nanti.” Ucap Nafisah dan menerima amplop coklat tersebut.

“Terima kasih mbak, maaf tidak bisa memberitahu mbak semua.” Ucap Gendhis yang mendapatkan balasan yaitu pelukan dari semua sahabatnya.

“Kami mengerti Gendhis.” Balas kompak dari keenam sahabat sang Putri Mahkota.

After We MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang