Bab 12

18 2 0
                                    

Di kamar hotel si Golden maknae BTS, suasana masih tegang. Karena si pemilik kamar masih belum sadar dari pingsannya. Semua member khawatir jika terjadi sesuatu terhadap si bungsu. Mereka merasa tidak berguna karena tidak bisa membantu apapun.

“Ehmmm.. terima kasih Nafisah ssi dan Joanna ssi karena sudah membantu kami tadi.” Ujar Namjoon karena merasa tidak enak kepada 4 perempuan tadi.

“Jangan berterima kasih dulu Namjoon ssi. Karena ini semua belum berakhir.” Jawab Nafisah merasa bersalah.

“Apa maksudnya belum berakhir? Apa perempuan tadi akan menyerang lagi? Eeehh tunggu kau bisa bahasa Korea?” Tanya Jimin yang syok dan bingung dengan jawaban Nafisah.

“Tentu saja kami bisa bahasa Korea Jimin ssi.” Jawab Joanna dengan tenang.

“Eeeehhh kau juga bisa bahasa Korea?” Tanya Jimin yang tambah syok.

“Hahaha.. ekspresimu lucu sekali Jimin ssi. Kami bisa bahasa Korea karena kami harus belajar bahasa ini.” Jawab Joanna dengan tawanya.

“Sudah Joanna jangan usil begitu, kasihan Jimin ssi jadi kaget. Kami bisa berbahasa Korea, maaf tadi tidak menggunakan bahasa Korea.” Ujar Nafisah

“Tidak apa-apa itu tidak masalah.” Jawab Namjoon

Sudah 10 menit berlalu tapi tidak ada tanda-tanda Jungkook akan sadar dari pingsannya. Semua member BTS menjadi cemas  bila terjadi sesuatu terhadap Jungkook. Namun di saat Taehyung mendekat ke arah Jungkook karena ingin mengecek keadaannya. Tiba-tiba Jungkook membuka matanya dan bangun dari tempat tidur. Tapi ada yang aneh dari Jungkook karena dia hanya diam saja. Semua member BTS yang melihat itu segera menghampiri Jungkook.

“Jungkook kau tidak apa-apa?” Tanya Seokjin

“Apa ada yang sakit? Ayo kita ke rumah sakit.” Ucap Hoseok

“Jungkook.. Hei kau tidak apa-apa kan? Kenapa kau tidak menjawabnya?” Tanya Taehyung

“Mungkin dia sedang mengumpulkan kesadarannya.” Ucap Jimin sambil menepuk pundak Jungkook.

“Kekekekeh...” Jungkook terkekeh dengan menyeringai.

Joanna dan Nafisah yang dari tadi mengawasi Jungkook saat bangun dari pingsannya merasa aneh saat melihat Jungkook terkekeh. Joanna dan Nafisah saling melirik dan mengangguk. Kemudian Joanna maju ke arah member BTS.

“Jimin ssi dan yang lainnya sebaiknya kalian jangan mendekati Jungkook dulu.” Ujar Joanna sambil menarik tangan Jimin dari pundak Jungkook.

“Kenapa Joanna ssi?” Tanya Jimin

“Mundur dulu, nanti aku kasih tahu sesuatu.” Ujar Joanna sambil membawa semua member BTS menjauh dari Jungkook yang mulai tertawa sambil menyeringai padahal tidak ada hal yang lucu.

“Dengar jangan mendekati Jungkook dulu. Karena dia bukan Jungkook si maknae BTS.” Ujar Jelita menjelaskan kepada member BTS.

“Apa maksudmu dia bukan Jungkook? Jelas-jelas dia Jungkook kami.” Ujar Hoseok

“Ya dia memang Jungkook kalian tapi hanya raganya saja.” Ujar Joanna

“Haaa maksudnya apa?” Tanya Jimin yang kurang mengerti.

“Ada sesuatu yang jahat merasuki Jungkook.” Jawab Joanna dengan mengawasi si maknae BTS.

Jungkook yang dari tadi berada di atas tempat tidur mulai beranjak turun. Jungkook berjalan menuju ke arah pintu keluar. Di saat Jungkook akan membuka pintu ada sebuah tangan yang menghalanginya. Dia adalah Namjoon sang leader BTS.

“Kau mau kemana Jungkook?” Tanya Namjoon.

“Kekekeh itu bukan urusanmu.” Jawab Jungkook dengan suara yang mengeram.

“Untuk apa kau keluar? Semua member ada di sini jadi kau di sini saja.” Ujar Namjoon lagi.

“Aku bilang itu bukan urusanmu. Minggir dari hadapanku, jangan coba-coba menghalangiku.” Peringat Jungkook kepada semua orang di ruangan ini.

“Tidak kau harus berada di sini.” Ujar Namjoon

Lalu salah satu tangan Jungkook mencengkeram baju yang di pakai Namjoon dan mengangkatnya. Seolah-olah tubuh besar Namjoon hanya seringan kapas. Jungkook menyeringai dan melempar Namjoon hingga menabrak lemari dan menimbulkan suara yang keras.

“Namjoon hyung... kau tidak apa-apa?” Tanya Jimin membantu Namjoon untuk berdiri.
“Aku tidak apa-apa Jim. Dengar semua jangan ada yang mendekat ke arah Jungkook sekarang. Dia bukan Jungkook yang kita kenal. Jadi usahakan untuk menghindarinya. Tapi buat dia agar tidak keluar dari kamar ini.” Ujar Namjoon yang percaya kepada Nafisah dan Joanna setelah membuktikan sendiri dan menerima akibatnya.

Maka semua orang yang berada di sana mengikuti semua yang di katakan oleh Namjoon. Mereka mulai memancing Jungkook agar tidak bisa keluar dari kamar. Karena mereka menyembunyikan kunci kamar dari Jungkook. Tentu saja Jungkook yang ingin keluar dari kamar tapi terhalangi oleh pintu yang terkunci sangat marah.

After We MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang