11. Claga (Clara Galih) 2

91 40 3
                                    

Hari ini Bulan merasa gelisah sangat gelisah ke khawatiran nya dengan Clara membuat nya tak tenang dan masalah nya dengan Jie.

"Hai" Suara yang terdengar oleh Bulan mampu membuat nya terkejut dan lebih terkejut.

"Jie?"

"Saya kangen kamu" Jie memeluk Bulan erat sementara Bulan tak merespon pelukan Jie.

"Lepas!!!"

"Come on, you want to still be angry with me? Even though I've already apologized, anyways I love you pliss we'll come back I can't be away from you"

"Maaf? Aku udah maafin kamu Jie, tapi maaf kita gak bisa balikan. Kamu ingat apa yang udah kamu lakukan kan?"

"Saya khilaf"

"Khilaf? Hahaha. Sampai kamu belain dia dan mau nampar aku? Kamu bilang khilaf"

"Sorry lan" Bulan malas meladeni Jie dan pergi meninggalkan Jie sementara Jie malah merasa marah terhadap Bulan.

"Saya bakal buat kamu sendiri yang mohon mohon minta balikan sama saya, Bulan" Jie memiliki rencana untuk Bulan, sementara itu Jie sudah menyiapkan semua rencana nya matang matang.

"Bulan" Panggil salah satu orang yang tidak dihiraukan oleh Bulan.

"Lan Bul" Panggil orang itu sekali lagi tapi tidak di balas respon apapun oleh Bulan, Bulan tetap berjalan tanpa melihat siapa yang memanggilnya.

"WOYYY ANJING" seketika orang yang memanggilnya berteriak membuat Bulan sadar dari lamunan nya dan melihat siapa yang memanggilnya.

"Alvaro?"

"Lo budek yaaa, gw udah manggil lo, lo diem aja anjing"

"Maaf, kenapa?"

"Gak, bete gw"

"Oh yauda" Bulan pergi meninggalkan Alvaro sembari melihat handphone nya yang tidak ada notip wa dari siapapun.

"Anjirrr bukan nya dibujuk, gak peka bangsat. Sialan!!! Bang Galih udah jadian sama Clara lah gw susah amat ambil hati manusia ini" Alvaro prustasi dirinya di anggap gak becus oleh ayahnya karna belum mendapatkan hati seorang Bulan.

"Oyyy lo kenapa, kaya monyet aja" Alvaro menatap Arjuna sinis membuat Arjuna cengengesan.

"Lo mau gw bikin babak belur ga?"

"Anjirr, yauda lah bye"

Arjuna pergi meninggalkan Alvaro sementara itu Alvaro merasa prustasi dan bingung harus bagaimana lagi. Apalagi sejak kehadiran seorang laki-laki saat dia diner bersama Bulan.

"Gw harus cepet dapetin hati seorang Bulan, bagaimana pun caranya gw harus dapetin hati bulan"

***

"Sayang" Panggil Galih pada Clara membuat semua orang menatap ke arah mereka.

"I-iya" Galih mengacak-acak rambut Clara gemas, membuat Clara salting.

"Lucu banget pacar gw ini"

"Kalian pacaran?" Tanya Naura kaget yang hanya si balas senyuman oleh Clara.

"Iya kita pacaran, Clara itu milik gw!!!" Galih menjawab pertanyaan Naura, membuat Naura kaget dan tak percaya.

"Really?"

"Iya"

Galih memegang tangan Clara dan pergi bersama ke kelas mereka, sementara Naura masih mematung dan masih tak mempercayai ini semua.

"Seorang Clara? Jatuh cinta? Benarkah? Apa dia gak di pelet?

" Clara" Clara yang menatap Galih seakan masih tak percaya dengan perkataan nya Clara milik gw masih terngiang-ngiang di pikiran Clara.

Bulan Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang