LL : chap 6

905 156 17
                                    

Satu bulan lebih sudah berlalu, kondisi Jisoo lumayan membaik walaupun terkadang Taehyung merasa Jisoo mengabaikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan lebih sudah berlalu, kondisi Jisoo lumayan membaik walaupun terkadang Taehyung merasa Jisoo mengabaikannya. Jisoo masih sering melamun dan terkadang juga menangis secara tiba-tiba sembari menyalahkan dirinya sendiri.

Untungnya, Taehyung tetap sabar dan tabah menghadapi mood Jisoo yang bisa saja berubah berkali-kali dalam sehari.

"Jisoo, kau tidak makan?" Melihat lauk yang masih lengkap dengan nasinya membuat Taehyung menghampiri Jisoo yang sendari tadi hanya menatap makanannya.

"Aku tidak nafsu," Jawab Jisoo.

Taehyung menghela nafasnya lalu tersenyum, ia menarik kursi yang berada di samping Jisoo lalu mengambil piring milik Jisoo. "Kalau begitu, aku suapi ya?" Tawar Taehyung dengan nada lembutnya.

Jisoo menoleh, matanya menatap mata Taehyung begitu dalam seakan mencari ketidaktulusan di sana, Jisoo ingin mencari kelelahan Taehyung selama ini namun nihil. Nyatanya hanya ada tatapan tulus di dalam tatapan Taehyung.

"Kau tidak lelah? Tae, ayo berpisah." Perkataan dari Jisoo membuat Taehyung tak sengaja menjatuhkan sendok ke atas piring.

Taehyung menaruh pelan piring yang ada di tangannya, "Jisoo, aku tau kau lelah. Tapi bisa kah kau tidak membahas hal ini? Kau sudah tau jawabannya," Ucap Taehyung tegas, ia berdiri lalu meninggalkan Jisoo begitu saja.

Namun entah untuk kali ini, Taehyung sedikit merasa lelah dengan permintaan Jisoo. Bukan sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali Jisoo menyatakan hal itu dan menanyakan hal itu, pertanyaan dan pernyataan yang sudah Jisoo sendiri ketahui apa jawabannya.

Sepeninggalan Taehyung, Jisoo menunduk dan menangis terisak merasa bersalah dengan Taehyung. Ia merasa tidak pantas berada disini, sedangkan Taehyung memutuskan untuk menjernihkan pikirannya dengan membaca buku di kamar.

Ia tidak ingin bertengkar dengan Jisoo.

Sedangkan di kediaman keluarga Kim, mereka kini terlihat sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Yeong yang sedang sibuk menyirami tanaman sedangkan Irene yang kini tengah menggendong anaknya.

Kim Aera, mereka memberi nama pada cucu pertama mereka adalah Aera. "Rene, dimana cucu ku? Aku merindukannya," Yeong yang sudah selesai dengan tanamannya pun bergegas menghampiri Irene untuk segera mengambil alih Aera.

Irene terkekeh, "Dia habis menyusu, bu." Ucap Irene, Yeong tersenyum lalu mengambil alih Aera dari gendongan Irene.

"Kau bisa bersih-bersih, Irene. Ibu tau menjadi ibu untuk pertama kalinya itu lumayan sulit," Ucap Yeong.

Irene tersenyum, ia pun mengangguk lalu ingin beranjak pergi namun terhenti kala teringat sesuatu yang sendari kemaren ingin sekali Irene tanyakan pada ibu mertuanya.

"Em bu, apa aku boleh bertanya?" Yeong menoleh lalu menganggukan kepalanya tanpa ragu.

Irene terdiam sebentar lalu kembali menatap Yeong dengan tangan yang ia genggam sendiri, "Dari awal pernikahan sampai sekarang, Taehyung tidak pernah berkunjung. Apa hubungan kalian baik-baik saja?" Tanya Irene ragu-ragu takut menyinggung perasaan Yeong.

Life & Love | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang