LL : chap 7

857 154 20
                                    

Irene terdiam sejak tadi karena memikirkan apa yang sudah ia dapatkan, surat pernyataan keguguran dan tertera namanya di sana? Apa maksudnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene terdiam sejak tadi karena memikirkan apa yang sudah ia dapatkan, surat pernyataan keguguran dan tertera namanya di sana? Apa maksudnya?

"Kau kenapa?" Tanya Seokjin menyadari jika istrinya itu diam sejak tadi.

Irene ingin bertanya namun ia mengurungkan niatnya, "Tidak apa-apa, hanya saja sedikit merasa tidak enak badan." Ucap Irene.

Seokjin pun mengangguk paham, "Jika kau lelah, minta tolong ibu untuk menjaga Aera. Jangan paksakan dirimu, sayang." Ucap Seokjin.

Irene menghela nafas, "Aku yang merasa tidak enak dengan ibu." Ucap Irene.

Seokjin tersenyum, "Tidak apa-apa, ibu malah senang jika harus di beri waktu seharian dengan cucunya." Ucap Seokjin.

"Seokjin-ah, aku ingin bertanya." Ucap Irene merubah nadanya menjadi nada serius.

Seokjin hanya menaikan alisnya bertanda jika ia siap menjawab pertanyaan Irene namun lima detik kemudin Irene menggelengkan kepalanya seolah mengurungkan pertanyaanya.

"Ada apa?"

Irene menggeleng, "Tidak, bukan hal penting." Ucap Irene cepat.

Tanpa curiga, Seokjin pun melanjutkan aktivitasnya sedangkan kepala Irene di penuhi dengan tanda tanya apa maksud isi dari kertas yang ia temui di ruang kerja Seokjin.

Apa ada yang di sembunyikan dari dirinya?

•••

"Dia memakai penutup wajah."

Jimin dan Taehyung menghela nafas saat mendapati jawaban tak sesuai ekspetasi dari Jisoo, mereka kira Jisoo melihat wajah pelaku namun ternyata dugaan mereka salah.

Jisoo menunduk, "Maaf, aku tidak bisa melihat wajahnya. Saat membuka pintu, dia langsung mendorong ku dan menodongkan pisau." Ucap Jisoo.

Taehyung yang melihat Jisoo menunduk pun dengan sigap memeluk bahu istrinya itu, mengelus halus dan menatap Jimin memberi kode jika tidak perlu di lanjutkan.

"Tidak masalah, Jisoo. Kami hanya butuh sedikit kesaksian dari mu, tidak perlu lengkap tadi saja sudah cukup." Ucap Jimin berusaha membuat Jisoo merasa lebih baik.

Jisoo mengangguk lalu ia mendongak, "Apa kalian tengah mencari pelakunya?" Tanya Jisoo, Jimin menganggukan kepalanya.

"Kami sudah memegang cukup banyak bukti dan petunjuk, salah satunya pelaku itu adalah seorang perempuan." Ucap Jimin.

Jisoo mendengarkan penjelasan Jimin dengan seksama, ia hanya bisa berharap jika pelaku segera di tangkap dan Jisoo akan bertanya apa tujuan pelaku mencelakai dirinya.

"Aku akan benar-benar membunuhnya jika memang benar dia pelakunya," Ucap Taehyung dengan tatapan menyimpan amarah.

Jisoo menyerit heran, "Siapa? apa maksud mu, Tae?" Tanya Jisoo.

Life & Love | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang