LL : chap 8

923 156 17
                                    

"Irene kau ingin kemana?" Irene terkejut saat Seokjin tiba-tiba muncul di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Irene kau ingin kemana?" Irene terkejut saat Seokjin tiba-tiba muncul di hadapannya.

Irene menerjapkan matanya, sebenarnya ia panik karena hari ini ia ingin membawa Aera ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA seperti saran Seulgi kemarin.

"Hari ini Aera akan imunisasi vitamin, kau lupa?" Irene berusaha tenang walau dirinya sudah was-was takut ketauhan oleh Seokjin.

"Imunisasi?" Irene menganggukan kepalanya.

"Kenapa? Kau ingin mengantar kami?" Tanya Irene, Seokjin menggelengkan kepalanya membuat Irene menghela nafas lega karena itu hanya lah pernyataan basa-basi.

"Maaf Rene, tapi aku sudah ada janji lain. Maaf kan aku ya?" Irene tersenyum lalu mengelus lengan Seokjin sembari membenarkan dasi suaminya.

"Tidak masalah, aku tau kau akan menghadiri rapat penting dengan kolega mu kan." Seokjin tersenyum, ia bersyukur memiliki istri yang pengertian seperti Irene walau terbesit rasa bersalah di dadanya.

Seokjin mengelus kepala Irene lalu mengecup kening sang istri, "Malam ini aku akan pulang awal dan kita akan makan malam bersama, kau hati-hati ya." Irene menganggukan kepalanya.

Seokjin pun pergi keluar dan langsung masuk ke dalam mobil yang sendari tadi sudah menjemputnya di depan, memandang kepergian Seokjin membuat Irene lega dan segara berjalan ke arah mobilnya untuk segera menuju ke rumah sakit.

Sedangkan Seokjin, ia bukan ada rapat penting melainkan ada janji lain yang tidak ada hubungannya sama pekerjaannya.

"Dia tertangkap?" Orang yang menyupirkan mobil Seokjin mengangguk, Jung Hoseok adalah tangan kanan Seokjin yang paling Seokjin percaya untuk menyelesaikan masalah yang datang menghampiri Seokjin.

"Ya, dia menyerahkan diri pada saat polisi mengepungnya di apartemennya. Tapi aku sudah menyuruhnya untuk tutup mulut," Ucap Hoseok.

Seokjin mengangguk, "Bagus lah, apa dia berhak mendapatkan pengacara?" Hoseok menganggukan kepalanya.

"Carikan pengacara terbaik, jangan sampai terbongkar."

•••

"Aku sudah mengambil DNA anak mu, kau bisa berikan DNA mu dan DNA suami mu." Pinta Seulgi.

Irene memberikan beberapa helai rambut Seokjin yang ia ambil diam-diam dari sang empunya kepada Seulgi kemudian memberikan miliknya juga.

"Aku akan memeriksanya, kemungkinan lusa akan keluar hasilnya." Ucap Seulgi, Irene manganggukan kepalanya.

"Bagimana? Apa dokter yang mengurus ku sudah kau tanyakan?" Tanya Irene penasaran.

Seulgi menghela nafas kasar sembari menggelengkan kepalanya, "Dia sedang mengambil cuti selama seminggu, akan ku tanyakan langsung setelah ia kembali bekerja nanti." Ucap Seulgi.

Life & Love | [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang