Pilih mana, mendingan putus baik-baik atau putus karena di selingkuhin?
Kalo menurut Araya, "Mendingan putus karena di selingkuhin biar bisa gue anjing-anjingin untuk mempercepat proses move on gue."
Bukan tanpa alasan Araya bilang begitu, masalahny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nggak usah."
"Gue gak mau punya utang sama orang." Araya menjulurkan telapak tangannya ke hadapan laki-laki itu, "Catet nomor rekening lo disini, nanti gue transfer."
Melihat laki-laki itu terkekeh pelan, Araya mengernyit heran. Tapi buru-buru dia alihkan pandangannya, kemana saja asal tidak berlama-lama menatap laki-laki itu.
"Kenapa malah ketawa sih?"
"Lo lucu."
Araya mendelik, lalu kembali mengalihkan pandangannya. "Gue lagi nggak ngelucu." Araya masih kekeh menjulurkan telapak tangannya ke arah Sada, "Catet buruan!"
"Gak ada pulpen, Araya."
"Ya udah, gue pinjem pulpen Mbak kasirnya aja." Araya yang hendak berbalik langsung membatu saat Sada dengan lancang menahan pergelangan tangannya.
"Kalo ngomong liat orangnya. Gak sopan."
"Gak mau." Araya kini menunduk, menatap sendal jepitnya yang mendadak terlihat lebih menarik. "Terus gimana gue ganti uangnya?"
Setelah melepaskan tangan Araya, Sada menyilangkan tangannya di dada. "Kenapa sih, gak mau liat gue?" Mengabaikan pertanyaan Araya yang sebelumnya.
"Nggak kenapa-napa. Cuma nggak mau aja.
"Ya kenapa, Araya?"
"Ya nggak mau aja. Kenapa sih jadi maksa? Orang gak mau juga." Kekeh Araya keras kepala. "Pertanyaan gue yang tadi belum lo jawab, jadi gimana kalo gue mau ganti uangnya?"
Sada mendengus, "Udah gue bilang nggak usah."
"Ya udah kalo gitu." Ragu-ragu Araya melirik Sada, hanya sepersekian detik lalu dia kembali menunduk. "Makasih."
Araya berniat pergi tapi baru dua langkah, bagian belakang hoodie-nya di tarik. Sontak dia menatap sang pelaku sinis, "Kenapa lagi sih? Katanya gak usah bayar."
"Akhirnya, mau natap gue juga." Sada tersenyum sambil mengacak-ngacak rambut Araya. Setelah itu, laki-laki itu berlalu begitu saja meninggalkan Araya yang masih terpaku di tempatnya.
