Bab 10 "Butterflay effect"

1K 148 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue liat-liat, kemaren ada yang baru abis ketemu mantan nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue liat-liat, kemaren ada yang baru abis ketemu mantan nih."

Araya yang baru saja mendaratkan bokongnya di kursi kerja langsung mendelik ke arah Tara, "Tau dari mana lo?"

"Rani yang liat, katanya ada cowok ganteng yang nyamperin lo terus abis itu dia berasa lagi liat adegan Dots. Kalo Kapten Yoo Sijin iketin tali sepatunya Kang Mo Yeon, kalo lo katanya di pakein plester." Tara terkikik geli, matanya memicing menatap Araya. "Akhirnya ketemu juga ya?"

Araya pura-pura sibuk demi menyamarkan detak jantungnya, mendadak flash back pada kejadian itu.

Sada yang tiba-tiba datang dan tanpa basa-basi langsung menempelkan plester di kakinya tanpa canggung, membuat Araya bingung. Mereka sudah tidak bertemu selama empat tahun lamanya, tapi laki-laki itu sama sekali tidak terlihat canggung untuk berinteraksi dengannya. Sama seperti kejadian di Indomaret waktu itu, Sada juga tampak santai menyapa Araya yang mati-matian menahan diri agar tidak terlihat gugup.

"Apa cuma gue doang yang gak biasa aja pas ketemu dia?"

"Lo gak bisa biasa aja karena emang masih suka kali." Jawab Tara yang langsung di angguki Araya, kali ini dia memilih untuk tidak denial seperti biasanya.

"Iya kali." Araya menggulung asal rambutnya ke atas, lalu mulai mengeluarkan barang-barangnya dari dalam tas. Menghidupkan leptop-nya dan bersiap untuk kembali bekerja tapi ketukan di pintu ruangan kembali menarik atensi semua orang di dalamnya, termasuk Araya.

"Mbak Araya, ada kiriman bunga."

Araya menerima bunga dari Pak Surya--office boy kantor--dengan kening berkerut.

"Dari siapa, Pak?"

"Waduh saya nggak tau, Mbak. Tadi pagi cuma di titipin ke Pos Satpam."

"Oh iya Pak, makasih ya." Setelah Pak Surya berlalu, Araya mulai membaca kartu ucapan yang ada di buket bunga tersebut.

"Dari siapa sih?"

"Harsa. Katanya, have a good day. Semoga segala urusan lo hari ini lancar ya, from Harsa."

Move fucking on!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang