Bab 19 "Terkutuklah Sadawira Adirajasa"

1.1K 160 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Araya masih berada di pantry, baru saja mematikan kompor saat mendengar suara parau Sada yang tengah berbicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Araya masih berada di pantry, baru saja mematikan kompor saat mendengar suara parau Sada yang tengah berbicara. Suara itu mendekat, beriringan dengan langkah kakinya.

Mata keduanya bertemu saat Araya berbalik sambil membawa semangkuk sup ayam yang baru saja di panaskan. Kalian berharap apa? Araya goreng telur saja sudah hampir membakar dapur rumahnya, jadi pilihannya hanya meminta tolong pada Rianti.

Sada sempat terkejut saat mendapati kehadiran Araya yang dia pikir sudah pergi, Sada terus berjalan ke arah dispenser sambil bicara dengan seseorang di telepon.

"Saya nggak lagi di kantor, kebetulan hari ini saya sedang cuti." Sada mengisi gelasnya dengan air lalu meneguknya sedikit, "Baik. Kirimkan aja ke email, nanti saya periksa."

Sada yang hendak membuka leptopnya sedikit tersentak saat Araya langsung menutupnya kembali. Araya menggantinya dengan semangkuk sup ayam yang tampak masih sedikit beruap.

Sada yang hendak protes, langsung menutup mulutnya rapat-rapat setelah di pelototi Araya.

"Lo masak?" Sada menerima sendok dengan tatapan berbinar-binar.

"Lo ngeledek gue?"

Pertanyaan sarkas itu membuat Sada tertawa.

"Siapa tau aja kan, setelah bertahun-tahun lo ada perubahan."

Araya mendengus malas, "Untuk menghindari dapur lo dari kebakaran, mending Ibun yang masak." Araya lalu mengisi kembali gelas Sada dengan air hangat, Araya juga mengambil vitamin yang sempat dia beli tadi saat turun mengambil makanan yang di kirim Rianti. "Ibun tau lo sakit makanya di buatin sup kayak Bian."

Lalu setelahnya, Araya duduk di depan Sada sambil mengupas apel. Keduanya sama-sama diam sampai Sada menghabiskan makanannya dan Araya juga selesai memotong apel menjadi beberapa bagian.

Sada yang hendak menaruh piring bekasnya di kithen sink, mengernyit mendapati ada beberapa perubahan di dapurnya. Terutama pada tiga kaleng minuman soda yang kini berada di tempat sampah.

Setelah mencuci piring, Sada membuka pintu kulkas dan lagi-lagi dia tercengang. Kulkas yang awalnya kosong melompong, hanya di isi tiga kaleng soda tadi berganti dengan buah-buahan, jus kemasan dan satu kotak bening yang isinya ayam ungkep. Sada bisa langsung tahu karena dulu saat mereka masih pacaran Araya juga sering memberikannya stok ayam itu.

Move fucking on!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang