empat

2.5K 265 7
                                    

Pagi-pagi sekali semua pelayan dikediaman utama Asterax sudah terlihat sibuk, namun bukan sibuk dengan pekerjaan mereka melainkan sibuk membantu alicia mencari kartunya yang tiba-tiba hilang.

"Kenapa ribut sekali" Tanya jenna, dia turun dari lantai dua dengan masih memakai baju tidurnya. Berpegangan pada pembatas tangga, jenna menatap binggung pada semua pelayan yang nampak sibuk kesana kemari.

"Ibu huhu, ibu apa kamu melihat semua kartu cia?" Alicia berdiri dibawah tangga dan mendongak dengan sedih menatap jenna.

"Kartu?" Sebut jenna.

"Iya, kartu cia yang didalamnya banyak uang" kata alicia sambil menekuk bibirnya dengan sedih.

Jenna turun dari anak tangga sambil menggelengkan kepala" ibu tidak lihat, memangnya kamu taruh dimana sampai bisa hilang" tanya jenna sembari menepuk pelan puncak kepala alicia yang tengah sedih.

"Cia taruh dibawah bantal cia tapi pagi ini saat cia mau melihatnya kartunya sudah tidak ada, semuanya hilang ibu. Cia miskin lagi huhu" ratap sedih alicia sembari duduk dilantai dan menutupi wajahnya dengan tangannya.

"Hei cia, astagaaa.." panik jenna saat melihat kedua bahu alicia bergetar.

"Oke cia jangan menangis, Ayahmu akan mengganti semua kartunya. Iya dia akan menggantinya, diamlah yah sayang" bujuk jenna sambil berjongkok didepan alicia dan mengelus pelan kepala menantu kecilnya itu.

"Tidak, cia mau kartu cia. Tidak mau kartu yang diganti huaaa..." Tangis alicia pecah, dan suara sedihnya membuat semua pelayan berhenti mencari dan berkumpul untuk membantu jenna membujuknya.

"Huhu siapa penjahat yang mencuri kartu cia, siapa? Ibu harus menemukannya dan potong titidnya karena berani menggambil kartu cia" kata alicia penuh dendam, dia berbicara pada jenna dengan pipi mengembung dan mata yang membulat lucu.

"Kamu semalam membakar apa?" Tanya kakek won ji melirik jeon yang berdiri disampingnya.

Eunwoo, Taehyung dan Mingyu langsung ikut menatap Jeon yang tampak berdiri acuh didekat mereka. Saat ini mereka ada diambang pintu dan baru saja pulang dari lari pagi mengelilingi perkebunan yang ada dibelakang mansion utama .

"Kamu, kamu..." kakek won ji langsung menunjuk jeon dengan marah apalagi saat mendengar tangis sedih alicia yang meratapi kartu-kartunya yang hilang.

Jeon mengabaikan kakeknya dan berjalan maju kedepan, dia mendekati alicia dan mengangkat badan kecil istrinya itu kedalam gendongannya.

"Kamu benar-benar tidak menyanyangi pantatmu lagi, masih ingin menangis?" Tanya jeon menatap alicia yang langsung berhenti menanggis dan sedang menatapnya dengan rautnya yang penuh keluhan.

"Kartuku hilang, kamu cari!" Cicit alicia meminta pada jeon.

"Kamu lebih sayang kartu itu dari pantatmu" jeon menaikkan alisnya menatap alicia.

Alicia memelototkan matanya dan menunduk dengan sedih"kamu, kamu..." alicia tidak mampu berbicara lagi saat ditatap datar oleh jeon, diapun mendengus kesal dan balik meremas rambut bagian belakang milik jeon.

"Berhenti bersedih, kamu lupa suamimu ini sangat kaya" kata jeon sambil membawa alicia menaiki tangga kelantai atas.

"Tapi kamu pelit " cicit keras alicia membuat kakek won ji, ibunya jenna dan ketiga kakak iparnnya menahan tawa.

Plak..

"Bicara lagi.."suruh jeon setelah menampar gemas pantat alicia.

"Kakek, ibu. Sakiiiittttt...." jerit alicia dan setelah itu tangis sedihnya kembali pecah.

Madam Asterax Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang