lima

2.5K 258 33
                                    

Menggenakan sport bra berwarna hitam dengan legging senada, alicia nampak menuruni tangga sambil mengikat tinggi rambutnya.

Bertemu dengan anna diujung tangga, alicia tersenyum sinis dan melewati anna seraya membusungkan dada ukuran 36D miliknya. Dia mengibaskan rambutnya yang dikuncir dan berjalan anggun sembari tersenyum mengejek ketika melihat anna yang tengah terpegun memandangi bentuk tubuhnya.

"badan tepos aja sok-sok'an jadi pelakor" cibir alicia sambil tertawa rendah dan kemudian dia pun berbelok lalu masuk kedalam ruang gym milik jeon.

Alicia berlari santai di treadmill, rambutnya yang dikuncir bergoyang kekanan dan kiri seiring dengan gerakannya. Dia menambahkan kecepatan pada treadmill dan lari sambil membuang juga menarik napasnya dari hidung.

Jeon berdiri diambang pintu masuk ruang gymnya, dia dari tadi bersandar bahu pada pintu dan melihat saja pada alicia yang sedang lari diatas treadmill dengan tangan bersedekap didepan dada telanjangnya.

Merasa ditatap, alicia pun menoleh dan tersenyum pada jeon yang bersandar pada pintu masuk gym. Pria tampan itu terlihat hanya mamakai boxer hitam dan bertelanjang dada menunjukkan perut sixpacknya.

Jeon menghampiri alicia dan ikut naik ketreadmill yang ada didepan alicia, alicia pun melihatnya dan tidak bisa tetap tersenyum nyaman ketika dia melihat perut kotak jeon yang bergerak seiiring pria itu yang berhalan santai diatas treadmill.

"Kamu sengaja kan" tuduh alicia memelototi jeon yang langsung menaikan satu alisnya seolah dia tidak mengerti.

"Apa cia" tanya jeon menyunggingkan sudut bibirnya.

Alicia berdecak dan mematikan treadmillnya, dia turun dan berbalik untuk keluar tapi jeon lebih dulu menarik tangannya dan membuat dia menabrak dada milik pria itu yang demi apapun itu terasa sangat-sangat keras.

"Saakiiitttt.." alicia mengaduh dan mengusap dengan sedih keningnya.

"Jeon, aku benar-benar aka...." bibir alicia langsung terkatup saat sudut matanya menangkap atensi orang yang sedang mengintip dibalik dinding kaca dibagia barat ruang gym.

"Apa?" Jeon memeluk pingang ramping acilia dan bertanya dengan suara beratnya.

"Aku mau ciuman, cepat berikan aku ciuman" acilia langsung merubah katanya dan beralih berjinjit lalu mengalungkan tangannya dileher jeon, dia tersenyum nakal dan menggerakan satu tangannya membelai rahang tegas milik suaminya itu.

Acilia mengigit bibirnya dengan gerakkan sensualnya, dia menurunkan tangannya dan menyusuri dada jeon dengan jari-jari lentiknya.

Jeon berdesis dengan nafas yang berubah berat, dia menarik pinggang alicia sampai tubuh mereka menempel dengan intim.

Kepala jeon menunduk dan alicia menyambut bibir jeon untuk menyatu dengan bibirnya.

"Aahhh.." alicia sontak mendesah ditengah ciuman mereka saat tangan jeon naik dan meremas dadanya dengan begitu kuat.

"Hikss sakit anj..."

--------

"Ibu aku ingin pergi saja dari sini, tuan sudah tidak menginginkan aku lagi.."

"Tapi ibu.."

"Yah, aku selalu memakai parfumnya."

"Aku tidak tau ibu, aku tidak bisa mendekati tuan. Nyonya selalu ada didekatnya"

"Tidak, tidak. Ibu aku tidak berani melakukan itu."

"Apa. efek parfumnya akan berkurang jika tuan mencium bau dari parfum lain."

"Baiklah ibu, aku mengerti.."

Anna mematikan telponya, dia melihat kesekitar sebelum beranjak pergi dari tempatnya berdiri.

Madam Asterax Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang