sepuluh

2.2K 222 12
                                    

Auretta mengeluarkan bayi mungil dari dalam perut Alicia, dia memberikan bayi yang masih berlumuran darah itu pada siran dan membiarkan suster pendampingnya itu mengurus bayinya.

Auretta kembali mengurus Alicia, dia mulai menjahit perut Alicia dan membersihkan darah dipinggir jahitannya dengan kapas.

Menghela nafasnya, aureta pun berbalik dan membuang sarung tagannya kedalam baki stanlis.

"Bagaimana bayinya" tanya auretta sambil berjalan mendekat pada inkubator dan menatap lembut pada cucu kecilnya itu.

"Bayinya sehat, semua organ dalamnya juga normal dok" beritahu Siran pada Auretta.

Aureta tidak menanggapi, tangannya pun bergerak dan masuk kedalam inkubator "Tampan."puji auretta sambil menusuk pelan pipi kecil cucu kandung dari kakaknya itu.

"Ayah won ji pasti sangat bahagia jika dia tahu dia akhirnya memiliki cicit laki-laki." Gumam Auretta dan Siran pun mengangguk, dia juga tidak bisa tidak tersenyum sama seperti auretta ketika dia melihat bayi lucu didalam inkubator.

......

Jeon masuk kedalam kamar rawat alicia, dia berjalan pelan mendekati brankar dan duduk disampingnya.

Mengambil tangan putih alicia, jeon pun membawa tangan istrinya itu kebibirnya" cepat sembuh sayang." Gumam jeon dengan mata terpejam dan dia menikmati mengenggam tangan lembut alicia yang masih belum sadar juga.

Auretta masuk membawa cucunya, dia berjalan kearah jeon dan memberikan bayi kecil didalam pelukannya pada keponakannya itu.

"Cia akan sadar sebelum dua puluh empat jam" beritahu auretta sambil menatap jeon yang tengah mendekap bayi kecilnya didadanya.

"Siapa namanya?" Tanya auretta sembari membenarkan kupluk rajut dikepala putra kecil jeon itu.

"Jesse, Jesse Li Asterax" sebut jeon seraya mencium pipi merah milik putra kecilnya.

Auretta tersenyum " bibi akan kembali keruangan bibi, panggil saja bibi jika terjadi sesuatu" kata auretta sambil berbalik dan berjalan keluar dari kamar rawat alicia.

"Kau lapar?" Gumam Jeon menatap baby Jesse yang mengecap bibir kecilnya.

"Daddy akan memberimu susu" kata jeon sambil beranjak dan membawa baby Jasse keluar.

"Vale " panggil jeon saat dia keluar dari kamar rawat alicia.

" iya tuan" sahut vale yang segera mendekati jeon.

"Buatkan susu untuk Jesse" suruh jeon sambil membawa baby Jesse duduk disopa.

"Baik tuan" vale pun segera berbalik dan keluar dari ruang tunggu yang terhubung langsung dengan kamar rawat nyonyanya.

Setelah kepergian vale, jeon pun mengeluarkan ponselnya. Dia membuka rekaman yang dikirimkan xavier dan menonton dengan mata dingin sosok pria kurus yang sedang digantung diatas kolam berisi ikan piranha peliharaannya.

"Arrghhh.."

Jeon mengkerutkan kening saat melihat baby Jesse malah tersenyum ketika mendengar suara teriakan dari pria kurus itu yang berasal dari ponselnya.

Pria kurus didalam rekaman berteriak semakin keras dan baby Jesse malah tersenyum lebar sampai gisu merah mudahnya terlihat oleh jeon.

Jeon menyeringai menatap baby Jesse, dia menyimpan ponselnya dan menidurkan baby jesse dikedua pahanya dengan kaki kecil putranya itu yang menghadap ke perut sixpacknya.

"Suka baby?" Tanya jeon menaikan satu alisnya menatap baby Jesse yang kembali kemuka polosnya.

Mata baby jesse mengerjap polos dan kemudian dia menyungingkan sudut bibir kecilnya sampai membuat daddynya tersenyum puas.

Madam Asterax Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang