Tujuh

2.1K 229 21
                                    

Vale membukakan pintu mobil untuk tuannya, jeon pun turun. Dia berbalik dan membantu Alicia turun dari mobil.

Alicia terlihat lesu, dia menutup mulutnya saat dia menguap dan menggerakan tangannya untuk menggandeng lengan jeon.

Jeon mengapit pinggang ramping alicia, dia mencium kening istri kecilnya itu dan membawa alicia masuk kedalam hotel.

Adegan kissing mereka diabadikan oleh kamera para wartawan yang berkumpul didepan hotel, banyak dari para wartawan itu yang heboh dan bertanya saat jeon juga Alicia melewati mereka dengan dikawal oleh delapan pria kepercayaan jeon termasuk xavier, vale, dan zale.

Alicia masuk bersama jeon kedalam hotel, dia menutup hidungnya saat dia merasa mual ketika mencium banyak bau parfum yang menyengat dari wartawan diluar tadi.

"Aku mau muntah.." adu alicia sambil menutup rapat mulutnya dengan telapak tangannya.

"Mau muntah lagi?" Tanya jeon sambil membawa Alicia masuk kedalam lift dan dia langsung menekan angka lima dimana lantai kamar hotelnya juga alicia berada.

Saat lift terbuka kembali, alicia buru-buru melepaskan diri dari pelukan jeon dan dia berlarian masuk kedalamkamar hotelnya.

Jeon menyusul, dia melangkah lebar menuju kamar mandi dan membantu alicia dengan memijit tengkuk istrinya itu.

Alicia muntah untuk sekian kalinya, dia lemas dan langsung berbalik untuk masuk kedalam pelukan jeon.

"Hiks, capek muntah terus" keluh alica sambil terisak pelan, sudah lima hari termasuk hari ini. Dia terus-terusan muntah dan tidak pernah ada jeda untuk sehari pun.

"be patient cia, for the sake of our baby you must be strong "bisik lembut jeon sambil mengelus perut rata alicia.

Alicia mengusap air matanya dan mengangguk pelan pada jeon, teringat lima hari lalu setelah dia muntah waktu itu. Besoknya, jeon langsung memanggil Auretta kemansion mereka dan setelah diperiksa dia dinyatakan tengah hamil oleh auretta.

"Mau tiduran?" Tanya jeon sambil mencium puncak kepala Alicia.

"Eum, tapi temenin" pinta alica semakin mengeratkan pelukannya dipinggang jeon.

Jeon mengangguk lalu dia membawa Alicia keluar dari kamar mandi dan mengajak istrinya itu berbaring diatas kasur.

"Elusin perutnya" gumam Alicia teredam didadanya jeon.

"Manja" sebut jeon sambil tersenyum tipis dan menurunkan tangannya untuk mengelus perut rata alicia.

" iya anak kamu yang manja bukan aku" sahut ketus alicia seraya bergerak mencari posisi nyaman dalam pelukan jeon.

Jeon tertawa rendah sambil mencium gemas pipi Alicia, dia kemudian diam dan terus mengelus kepala alicia juga menepuki dengan pelan punggung istri kecilnya itu.

Alicia tertidur pulas saking nyamannya didalam pelukan jeon, jeon pun yang melihat itu segera bergerak pelan untuk melepaskan tangan Alicia yang memeluk pinggangnya.

Jeon mencium kening alicia, dia menyelimuti alicia dan baru kemudian beranjak dari atas kasur.

Lima menit lagi dia harus menghadiri pertemuan bisnis diruang conference yang ada dilantai tiga dihotel yang sama ditempatnya menginap untuk tujuh hari kedepan.

Jeon bersiap-siap, dia mengacingkan lengan kemejanya sambil menatap alicia yang terlihat bebalik menghadap kearahnya dengan mata terpejam juga bibir yang mengerucut lucu.

Gemas, jeon pun mendekati kasur lagi. Dia pun membungkuk dan mencium bibir alicia yang masih saja menekuk lucu.

" Daddy kerja dulu yah baby, jangan rewel. Jangan ngerepotin mommy kamu."gumam lembut jeon sembari mencium dan mengusap sayang perut Alicia yang tersembunyi dibalik selimut.

Madam Asterax Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang