irene pov.
sarapan di pagi hari dengan keluarga kecil. bukan kah itu sangat menyenangkan.
tapi itu tidak terjadi keluarga kecil ku.
setiap sarapan pagi hanya akan ada aku dan putra ku saja, oppa sangat jarang sekali ikut sarapan bersama.
Jangankan sarapan, makan siang,dan makan malam pun sangat jarang ikut.jika hanya aku saja yang merasakan itu bisa aku tahan, tapi bagai mana dengan jeno.
putra ku salalu bertanya. "mommy kenapa daddy tidak pernah mau makan?", " mommy apa daddy tidak suka dengan makanan nya ?", dan masih banyak lagi pertanyaan yang jeno tanyakan tentang sifat daddy nya.seperti tadi pagi, oppa turun dari kamar dan langsung berangkat tanpa memperdulikan aku dan jeno.
" daddy aku sudah buatkan makanan kesukaan mu ?" irene menghampiri sang suami
" aku ada meeting pagi" jawab dingin sehun.
" tapi oppa jeno menunggu mu dari tadi,aku mohon" dengan memohon irene ke sehun.
" apa kau tidak mengerti ucapan ku, minggir"huuuu....
aku hanya bisa menghela nafas. bukan kah aku sudah tahu akan seperti ini. tapi aku masih melakukan nya. apa boleh buat ini demi anak ku.aku kembali ke meja makan untuk menemani jeno sarapan. seperti dugaan ku jeno bertanya lagi dan lagi.
" apa daddy marah mommy?"
" no.. boy. daddy tidak pernah marah, tapi daddy sedikit sibuk hari ini."
aku melihat raut wajah jeno yang sedih. dia sangat ingin sarapan bersama daddy nya , diantar sekolah oleh daddy nya dan bermain dengan daddy nya." jeno sarapan bersama mommy saja ya. apa jeno tidak senang jika mommy yang menemani dan mengantar jeno ?" ku buat raut wajah ku seolah olah sedih.
"tidak... jeno selalu happy bersama mommy. love you mommy" dengan senyum gummy nya jeno memeluk ku.( picture by : google Lee Jeno NCT Dream)
" love you more my boy" aku balas pelukan pangeran kecil ku.
aku harus menjadi mommy yang kuat untuk jeno. yah untuk jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
I know and sorry
Fanfiction" kau tidak tahu apa yang aku rasakan. kau tidak tahu apa-apa dan sekarang dengan GAMPANG nya kau bilang menyesal dan memberimu kesempatan. pergilah, hiduplah dengan penyeselan." [ irene ) " aku memang berengsek, bajingan. benar semua itu benar. tap...