About School

3.5K 247 7
                                    

Hari ini aku masuk sekolah, karena hari ini hari Senin. Aku tidak sabar dengan sekolah baruku. Aku bersekolah di Blackheath High School, London.

Akupun bergegas keluar kamar dan menuju kamar mandi. Kubuka pintu kamarku. Betapa terkejutnya aku ketika melihat Luke juga baru keluar dari kamarnya. Entah kenapa aku sangat gugup sekarang. Sepertinya dia juga ingin mandi. Apa dia menggunakan kamar mandi di lantai tiga? Aku juga mau mandi. Duh, bagaimana caranya mengetahui dia mandi dimana? Masih di posisi yang sama. Luke menatapku aneh. Mungkin karena aku memasang wajah kebingungan.

Luke ini sangat dingin sifatnya. Sejak pertama kali aku datang ke rumah ini sampai sekarang, ia hanya mengucapkan namanya padaku. Aku tidak pernah mengobrol dengannya. Tapi ketika aku melihatnya dengan yang lain, dia biasa saja. Bahkan sesekali dia membuat lelucon. Apa dia membenciku?

Aku memberanikan diri.

"Em, kau memakai kamar mandi dimana?" tanyaku.

"Di lantai bawah." Jawabnya sinis. Sinis. Kenapa dia sangat dingin sih? Menjawab pertanyaanku saja seperti itu.

"Oh, baiklah." Balasku kemudian Luke pergi meninggalkanku.

"Huufftt." Aku membuang nafas. Huh, aku sangat gugup.

---------------

Kini aku sudah siap. Tubuhku sudah dibalut seragam sekolah yang cantik ini. Kemeja putih dibalut dengan jas abu-abu dan rok abu-abu sedikit di atas lututku. Seragam baru ini sangat cantik. Aku menyukainya.

Michael, Calum, Connor, Bradley, Luke, dan aku berangkat sekolah.  Kali ini Zenvo ST1 dan McLaren F1. Ya ampun, ini mobil siapa? Ayah benar-benar kaya. Huh, aku mengatakan pernyataan itu lagi. Tapi memang ayah benar-benar kaya. Akupun tidak bisa memungkirinya.

Di Zenvo ST1 sudah ada Michael, Calum, Connor, dan Bradley. Penuh. Yang tersisa hanya mobil satunya, ada Luke.

"Em, Calum. Aku dengan siapa?" Tanyaku.

"Oh, maaf. Aku lupa. Kau bisa dengan Luke,  adikku sayang."  Ups, adikku sayang? Hehe.

"Oh, em, baiklah." Balasku. Aduh, kenapa harus dengan Luke? Aku berjalan menghampiri mobil Luke.

"Em, Luke. Bisakah aku ikut mobilmu?" Tanyaku malu.

"Tidak, dengan Calum saja."

"Tapi mobilnya sudah penuh." Ucapku.
Aku melirik ke arah Calum. Kulihat Calum sedang memperhatikan aku dan Luke.

"Hei, Luke. Biarkan dia ikut kau ke sekolah. Dia itu adikmu." Ucap Calum.

"Tidak, dia bukan adikku." Deg. Dia mengatakan bahwa aku bukan adiknya? Sakit sekali hati ini. Aku tidak dianggap adik oleh Luke.

"Hei, pinguin. Apa maksudmu? Kau harus biarkan Gabriella berangkat denganmu." Ucap Calum kemudian menarikku menuju pintu mobil Luke dan memaksaku masuk.

"Calum. What are you doing? Heehhh." Ucapnya. Ya ampun, dia sangat marah.

"Take care of her. Jika sesuatu terjadi padanya, kau yang akan membayarnya." Ucap Calum kemudian menuju ke mobilnya.

Luke menancap gasnya. Ya Tuhan. Apa yang akan kulakukan? Suasana ini sangat tidak nyaman. Sungguh. Kini aku duduk di samping Luke, di kursi penumpang. Aku terpikirkan kejadian tadi. Apa benar Luke membenciku?

Tidak ada perbincangan selama di mobil. Akupun takut padanya. Dia sangat dingin. Sampai akhirnya kami tiba di sekolah. Luke turun dari mobil, akupun mengikutinya. Setelah keluar dari mobil, aku memutuskan menghampiri Calum dan yang lainnya karena mobil Luke terpakir di samping mobil Calum.

Brothers ConflictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang