Bangun wahai beban negara ortu semua makhluk hidup sudah saatnya kau bangun wahai beban~~
Aia meraba dimana ia menaruh benda pipih itu untuk mematikan alarm nya.
"Mana si anjirrr"ricuh Aia mencari keberadaan Handphone nya.
Saat sudah mendapatkannya Aia segera mematikan alaramnya,
"Hoaaammmmm,jam berapa dah"ucap Aia sambil menguap lebar.
Aia menatap sekilas jam di atas naskah seketika melotot melihat jam sudah menunjukkan pukul 05.30,kenapa Papanya tidak membangunkan nya?
"Wah bisa telat gw"panik Aia lalu berlari ke arah kamar mandi.
Dengan jurus mandi bebek Aia bergegas turun untuk segera berangkat,Aia lupa jika Papa dan Daddy nya sedang di luar kota.
"Aduh kok pakek lupa si,mana rumah sama sekolah jaraknya agak jauh"gumam Aia,"semoga kagak macet"Aia dengan sebisa mungkin tenang agar tidak menyetir mobilnya dengan bruntal.
Saat di perempatan jalan Aia tak sengaja menatap seorang siswa dengan seragam sekolah yang sama dengan Aia.
"Bukannya Leo ya?"tanya Aia menatap Leo sedang duduk di bangku trotoar jalan,"tapi kok mukanya bonyok gitu?kan aura cantipnya ilang"lanjutnya lalu memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.
"Lo kenapa malah duduk di sini?bukamnya berangkat sekolah"tanya Aia berada di depan Leo.
Leo tersentak lalu menatap wajah Aia, sedangkan Aia yang di tatap Leo salah Tingkah.
"Bisanya gw salting?"batin Aia masing nyaman menatap wajah Leo.
Leo hanya tersenyum lalu menjawab,"gak kok ini juga mau berangkat"
"Oh okey,mau bareng aja?"tawar Aia lalu menarik tangan Leo agar mengikutinya.
Leo hanya mengikuti Aia dari belakang dan menatap tangannya di genggaman Aia,entah Leo merasa nyaman jika berada di dekat Aia,apakah ia suka dengan Aia?semoga saja.
Aia refleks melepas genggaman tangannya dari tangan Leo,lalu memasuki mobilnya di ikuti Leo.
Hening,tak ada percakapan di antara mereka,Leo yang fokus dengan jalan raya sedangkan Aia fokus dengan jalan.
"Makasih ya"ucap Leo dengan senyum manisnya.
"Buat?"tanya Aia tak berani menatap Leo cukup jantungnya tak kuat menatap Leo semanis itu.
"Buat apa ya emm buat tumpangannya"jawab Leo polos.
Lagi dan lagi hening tak ada percakapan di antara mereka membuat suasana canggung.
Aia melirik jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 07.05 dimana bel masuk sudah di bunyikan.
"Masih sempet gak ya"gumam Aia menambah kecepatan laju mobilnya.
"Semoga masih"lanjutnya, sedangkan Leo hanya menatap Aia dengan perasaan was was.
Ayo lah siapa si yang gak takut di bawak kebut kebutan.
Akhirnya mereka sampai di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat,ya bagaimana tidak?jam sudah menunjukkan pukul 07.30 dimana pelajaran sudah di mulai beberapa menit yang lalu.
"Ini gimana cara masuknya"panik Leo menatap gerbang sekolah yang sudah di gembok.
"Ya gitu,gimana si?"jawab Aia membuat Leo semakin panik.
"Ayo dong gimana caranya bisa masuk kalo aku gak masuk nanti, nanti gak gak mau aku gak mau di pukul lagi"gumam Leo membuat atensi Aia menuju ke arah lelaki yang sedang jongkok.
Aia menghampiri Leo,Aia menatap bahu Leo bergetar hebat Leo menangis?apa karena terlambat datang ke sekolah?tapi apa alasannya Leo sebegitu takutnya.
"Lo nangis?"tanya Aia duduk di sebelah lelaki manis itu.
Leo menggeleng,"enga"lalu menatap Aia sambil mengelap ingusnya.
"Ya ampun kiyowo abisssss"teriak Aia di dalam hati menatap wajah polos Leo,ayo lah mata yang sedikit membekak karna menangis dan jangan lupa pipi chubby nya yang sedikit merah.
"Udah jangan nangis"ucap Aia mengelus kepala Leo.
Leo mengangguk,"tapi gimana masuk nya ke sana"Leo menunjuk ke arah bangunan sekolah.
Aia menghele nafasnya lalu merogoh kantong roknya mengambil benda pipih.
"Bentar ya"
Aia berjalan sedikit menjauh dari Leo,ia menelfon Felxas agar mengijinkannya masuk ke sekolah,setelah mematikan handphone miliknya Aia kembali menghampiri Leo yang sedang bermain rumput,tak lama kemudian gerbang sekolah terbuka lebar.
"Neng Aia ya?katanya di suruh masuk"ucap Satpam itu.
Aia segera berdiri di ikuti Leo,"makasih pak"
"Yaudah ayo masuk"Aia langsung menggandeng tangan Leo, sedangkan Leo hanya mengikuti Aia dari belakang bak seorang anak yang di gandeng oleh ibunya,masalah mobil?itu urusan belakangan yang terpenting mereka masuk ke dalam kelas.
Sesampainya di depan kelas Aia tanp a permisi asal masuk saja.
"Maaf pak saya terlambat"ucap Aia membungkuk sopan.
Pak Fernan hanya menghela nafasnya,melirik sekilas ke jam tangannya,"baiklah,tapi ingat jangan di ulang lagi paham"
"Baik pak"jawab Aia dan Leo bersamaan,lalu berjalan ke arah tempat duduk jangan lupakan tangan Aia masih menggenggam tangan Leo
****
Tcb
Typo?harap di maklumi🙏🏻
Bay bay
KAMU SEDANG MEMBACA
AiLe[AiaLeo]
Teen FictionHiatus untuk entah berapa lama? Janlup vote and follow!! Seorang remaja yang di pertemuan dengan lelaki dengan sifat seperti bayi. Bagaimana kah kisah Aia dengan sifat seperti Sugar mommy di padukan dengan Leo dengan sifat seperti bayi? Akankah mere...