💓Happy Reading sob💓
(◕ᴗ◕✿)
Hari Minggu hari yang di tunggu oleh Aia hari dimana kedua orangtuanya pulang dari 2 Minggu lamanya ia di tinggal sendiri di rumah.
"Yash akhirnya Papa sama Daddy pulang"seru Aia senang saat mendapat kabar dari sang Papa kalau mereka sudah tiba di bandara.
Aia yang saking kelewat seneng nya sampao nunggu di depan pagar rumah nya sambil mondar-mandir menunggu mobil orangtuanya datang.
"Uuuuu lama banget si"gumam Aia dengan muka sok sedih nya.
Saat Aia menatap ke arah pos satpam,tak sengaja melihat seorang wanita sedang memaki lelaki tanpa belas kasih.
Aia memicingkan matanya menatap intens lelaki tersebut,"LEO?"sontak Aia berlari menghampiri Leo yang tersungkur dengan mulut terus berkata maaf.
"Lo gak papa?"tanya Aia menatap wajah Leo.
"Sakit"
Aia merasa amarah nya memuncak menatap wanita di hadapannya yang menatap mereka remeh.
"Kamu siapa?"tanya wanita itu menatap tak suka ke arah Aia.
"Saya temannya,dan anda?"
Wanita itu tertawa remeh saat mendengar jawaban Aia,"saya ibunya"ucapnya sambil menatap Aia dan Leo bergantian,"hah?teman wah ternyata kamu bisa mencari teman?saya kira kamu bisanya mencari lelaki hidung belang saja"
"Ibu?masih pantaskah anda di panggil ibu?saya yakin tidak,macam apa ibu yang memaki dan mencaci anak sendiri di depan umum?"
Wanita itu mengepalkan tangannya menatap sengit Aia,"anak anak saya suka suka saya mau dia saya apain"
Aia tak habis pikir dengan jalan pikir wanita di depannya,Aia yang tak mau masalah ini di lihat banyak orang Aia menarik tangan Leo menjauh dari wanita gila itu.
Sesampainya di rumah Aia bingung harus berbuat apa selain mengelus pundak Leo supaya tenang dan berhenti menangis.
"Udah ya jangan nangis lagi,lo kalo nangis jadi jelek"ucap Aia mencangkup kedua pipi gembul Leo.
Alih alih berhenti menangis, Leo semakin memangis,Aia menghela nafasnya,ia memutar otaknya bagaimana cara agar Leo berhenti menangis.
"Kalo gw nangis biasanya Papa mangku gw sambil di puk puk punggungnya,apa gw coba aja ya?"batin Aia melirik ke arah Leo.
"Leo duduk sini deh"ucap Aia menepuk pahanya dengan perasaan ragu.
Leo menatap sekilas Aia,tanpa di luar pikiran Aia,Leo duduk di pangkuan Aia lalu memeluk Aia.
Aia yang seketika ngebuk merasa detak jantungnya berdetak kencang, sungguh ia kira Leo akan menolaknya namun tanpa di duga duga ah sudahlah lagian Aia merasa nyaman juga.
"Udah ya jangan nangis lagi"ucap lembut Aia sambil mengelus pundak Leo.
Leo hanya mengangguk sebagai jawaban mengeratkan pelukannya,Aia yang di perlakukan seperti itu hanya terima nasib bukan?
Tak ada percakapan di antara mereka hingga Aia mendengar dengkuran halus dari bibir mungil Leo.
Aia menjauhkan wajahnya menatap Wajah polos Leo yang pulas tertidur,entah mendapatkan keberanian dari mana Aia mengecup pipi chubby Leo dengan gemas.
Saking asiknya Aia menatap wajah Leo,Aia sampai tak sadar jika Papa dan Daddy nya sedang menatap aneh ke arah Aia.
"Ekhem liatinnya jangan gitu banget kali,sampe ada orang lain gak nyadar"sindir Devan yang sudah duduk di sebelah Aia.
Aia terlonjak kaget membuat Leo menyamankan posisinya.
"Papa Daddy,kalian kapan dateng"canggung sungguh canggung Aia tak tau harus bagaimana lagi di pergoki oleh kedua orangtuanya sedang memangku lelaki.
Rega tertawa kecil melihat raut wajah anaknya yang panik,"nyaman banget keknya dia,kamu kaget aja dia gak bangun"
Aduh bingung sumpah gak tau Aia mau gimana lagi selain cengengesan,"heheh nyaman kali Dad"
Devan menggelengkan kepalanya,"emang itu siapa?"tanyanya menatap lelaki manis yang masih pulas tidur di pangkuan Aia.
"Leo"
Rega dan Devan kompak mengangguk sebagai jawaban,"siapanya kamu?"kali ini Daddy nya bertanya, sungguh Aia merasa seperti di interogasi.
"T-temen Dad"jawab Aia tak berani menatap ke arah kedua orangtuanya.
Devan menghele nafasnya menatap anaknya,"kenapa nunduk?"
Aia menggelengkan kepalanya,"gak tau, takut kalo kalian marah"gumam pelan Aia masih dapat di dengar oleh Devan.
"Mending kamu bawa dulu Leo ke kamar kamu"
"Tapi kamu kuat apa enggak?"tanya Rega menatap Aia.
Aia mengangguk,"kuat kok Dad Aia bawa ke kamar dulu ya"
Dengan enteng Aia mengangkat badan Leo dengan mudah lalu berjalan menuju kamarnya.
Papa dan Daddy nya menatap Aia sampai Aia masuk ke kamarnya.
"Anak kamu tuh udah gede"ucap Rega menatap Devan.
"Anak kamu juga"jawab Devan lalu berdiri dari duduknya.
"Kamu mau kemana?"tanya Rega
"Dapur,mau masak kenapa?mau bantuin?"tanya balik Devan menatap Rega.
"Boleh tuh"ucapnya lalu menggendong tubuh Devan dengab mudah lalu berjalan menuju dapur.
Devan yang merasa shock tiba tiba di angkat memberontak agak di turunkan,"turunin,cepet takut Aia liat ih"
"Gak mau, biarin dia liat sayang"
Devan menatap datar ke arah Rega, pasrah dia pasrah,alih alih bukan ke dapur Rega berjalan ke arah kamar mereka.
"Stop!aku mau masak!"brontak Devan berusaha untuk turun.
"No bebe"suara serak basah milik Rega membuat Devan tak berani menatap muka sang dominan itu.
Rega tertawa kecil menatap wajah Devan yang memerah, sangatlah amatlah lucu dan menggemaskan.
"Manisnya"goda Rega memangku tubuh Devan membuat Devan menundukkan kepalanya.
"G-gombal"
Rega tak bisa menahan gemas ia mencium bibir Devan membuat Devan tersentak kaget hingga hampir terjungkal ke belakang jika tidak di tahan oleh tangan kekar Rega.
(◕ᴗ◕✿)
Okey saya gak tau nulis apa😵
Wah mohon maap jika kegiatan Rega dan Devan tidak saya spil🌚
Cukup saya Rega dan Devan yang tau🥰
Oke cukup sekian dan terimakasih
Typo?harap dimaklumi 🙏🏻
Bay bay brow🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
AiLe[AiaLeo]
Teen FictionHiatus untuk entah berapa lama? Janlup vote and follow!! Seorang remaja yang di pertemuan dengan lelaki dengan sifat seperti bayi. Bagaimana kah kisah Aia dengan sifat seperti Sugar mommy di padukan dengan Leo dengan sifat seperti bayi? Akankah mere...