-13 Buat Adek

28 3 0
                                    

"Aia pulang"Aia memasuki rumahnya dengan lesu membuat Devan menatap anak perawan nya.

"Kamu kenapa?biasanya aja pulang sekolah seneng gitu ini lemes"tanya Devan menatap Aia yang kini sudah duduk di samping nya.

Aia menatap Devan,"masa pesan Aia sama Leo gak di bales dari kemaren malem"

"Sibuk kali?ya kenapa kamu gak ke sana aja?"saran Devan

Aia mengangguk,benar juga apa kata papanya,kenapa ia tak pergi saja ke apartemen Leo?tanpa memikirkan apapun Aia berlari menuju kamarnya membuat Devan terkejut dengan gerakan tiba tiba anaknya.

"Dasar anak muda"Devan geleng geleng kepala menatap kelakuan Aia.

"Kaya kamu gak gitu dulu"goda Rega yang sudah duduk di sebelah Devan dengan anteng,entah sudah sejak kapan Rega duduk di sana.

"Brisik"balas Devan tanpa menatap Rega.

"Judes amat si buk"goda Rega menoel pundak Devan

"Diem, brisik kamu"

Rega menatap Devan dengan tatapan jahil,"bikin adek buat Aia yuk"ucapnya dengan nada manja dengan tangannya memeluk pinggang Devan dari samping.

Devan memukul tangan Rega dengan remote TV dengan keras membuat Rega melepas pelukannya.

"Ogah"balas Devan tanpa menatap Rega.

Rega tetap Rega pasti ada banyak ide tanpa basa basi Rega menggendong Devan dengan tiba tiba membuat Devan terkejut dan dengan spontan mengalungkan tangannya ke leher Rega, membuat Rega bersorak gembira di dalam hati.

"TURUNIN GAK?!"berontak Devan memukul bahu Rega menggunakan Remote TV yang masih Devan pegang.

"Sakit sayang,diem nanti jatuh"ucap Rega.

"Yaudah turunin,atau gak aku pukul lagi nih pakek remote"ancam Devan menatap tajam Rega.

Rega tertawa kencang mendengar ancaman istrinya yang sangat menggemaskan ini,sampai jalan ke kamar saja seperti terasa jauh menikmati ocehan Devan dalam gendongannya,emang agak laen si Rega.

"Ngapain ketawa,turunin gak"kekeh Devan berusaha turun dari gendongan Rega.

Chup

Rega yang terlanjur gemas dengan Devan mencium bibir Devan sekilas membuat Devan terdiam seketika, sedangkan Rega?hanya tertawa kecil melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar Rega duduk di pinggir kasur dengan Devan yang masih di gendongan nya.

"Apa"ketus Devan menatap wajah Rega.

"Mau kamu"goda Rega membuat wajah Devan memarah.

"Nyenyenye"

"Ayo bikin adek buat Aia"melas Rega.

Devan melotot,"gak gak ada"tolak Devan mentah mentah.

"Tapi udah bangun gimana dong sayang"goda Rega.

"Apanya yang bangun?"tanya Devan heran.

Bukankah mereka kini sedang duduk?lantas apa yang bangun?pikir Devan.

"Kesukaan kamu"Rega menaikan turunkan sebelah alisnya.

"Kesukaan aku?"bingung Devan memiringkan kepalanya.

Cukup Rega sudah terlanjur gemas dengan tingkah laku Devan,Rega dengan semangat menidurkan Devan membuat Devan terkejut.

"Eh!"

"Kenapa sayang?ayo kita bikin adek buat Aia"rengek Rega mendusel di leher Devan.

"Geli minggir kamu berat"usir Devan berusaha melepaskan pelukan Rega yang tengah menimpanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AiLe[AiaLeo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang