svarga marva

2.1K 89 1
                                    


Peringatan.
Cerita berlatar sekolahan.
Cerita homo, bxb,gay,cowok suka cowok.
Bahasa non baku,bahasa kasar.
Menerima segala bentuk krisar.
Bl Lokal
.
.
.
.
.
.
.
.



Svarga Marva,atau pangil saja Arga.
Pemuda dengan seragam sekolah yang tidak rapi tersebut tengah melihat lihat buku di perpustakaan,

jam pertama sampai jam kedua kosong,namun guru meminta semua siswa kelas XI C di jurusan Teknik kendaraan ringan di salah satu STM ( sekolah teknik menengah) terkenal dikota W untuk belajar di perpustakaan sendiri,katanya sih biar ga cuma memandang mesin mesin mulu

"Jangan berisik asu,"teriak seorang siswa sebut saja Danang

Sudah jelas jika 35 anak laki-laki dimasukan dalam satu ruangan yang sama pasti akan membuat keributan meskipun itu berada di dalam perpustakaan.

Sang penjaga perpus hanya mampu geleng-geleng kepala,dirinya sudah pasrah apalagi semenjak peringatan ke-6 darinya yang tak diindahkan sama sekali oleh murid murid kelas XI C

Kembali ke Arga,pemuda itu berdecak kagum saat melihat sebuah buku tebal,dia menariknya lantas membaca judul yang tertera,"Hujan bulan Agustus," ah rupanya itu sebuah buku novel,cukup tebal dan sepertinya menarik untuk dibaca.

"Ngapain pak haji?"celetuk Faisal-cowok berperawakan tinggi,kurus dan memiliki kumis tipis.

"Ngewe,"ujar Arga frontal tanpa melihat kearah Faisal

Faisal geleng-geleng kepala,dirinya memegang bahu Arga "astaga pak,segeralah bertobat,"

Arga menoleh kearah Faisal,dirinya lantas menaruh kembali buku tebal yang dia pegang
"Siap laksanakan pak,"ujarnya sambil memperagakan posisi hormat

Faisal terkekeh,dia lantas beranjak menganggu teman yang lain.

Keadaan perpustakaan yang seharusnya sepi kini menjadi seperti arena tawuran,hingga bel kedua telah berbunyi sang penjaga perpus dengan lantang menyuruh mereka semua keluar tanpa terkecuali.

"Eh Ga, kantin kuy,"ajak Dion- teman Arga sembari merangkul bahu Arga

Arga menggeleng "itu tidak baik bro,ini masih belum waktunya jajan."

"Heleh gaya lu,"ujar Dion setelah menoyor kepala Arga,dirinya memasukan tangan kedalam saku celana lantas berjalan mengikuti teman yang hendak ke kantin meninggalkan Arga seorang diri

Bukan tanpa alasan Arga menolak untuk diajak kekantin hanya saja dirinya tidak membawa uang,hah astaga memang masih jaman ya tidak membawa uang saat ke sekolah?mungkin saja Arga pelupa jadi dia tidak membawanya.

Arga berjalan pelan sambil bersiul siul,tangan kirinya ia masukkan kedalam satu celana,dirinya kini berjalan disepanjang koridor sambil memperhatikan setiap kelas yang dia lewati.

Dia berhenti sejenak di bengkel TKR yang kini penuh anak anak yang tengah belajar,dirinya menguap lebar lantas lanjut berjalan menuju kelas

"Woi ga bayar uang kas!!"

Itulah sambutan pertama yang dia dapatkan saat memasuki kelas

"Bacot rentenir,"ujar Arga nyolot

Danis si bendahara tentu tak terima mendapatkan balasan nyolot dari Arga "si kambing,buruan bayar ini lu udah bolong 6,"

"Baru juga 6,"ujar arga sambil duduk di bangkunya

Danis mencak mencak "baru 6 gimana,orang kita Kas aja baru 8 kali Arga!itu tandanya lu baru bayar dua kali!"

Danis mengelus dada sabar saat tak mendapat balasan apapun dari Arga,dia kemudian beranjak meminta uang kas kepada yang lain.

............





























...........
Bosan.

Itu yang dirasakan seorang pemuda manis berstatus pelajar bernama Lavanaa khandra

dia menguap,lantas kembali melihat kearah papan tulis,disana ada seorang guru yang tengah menerangkan materi sejarah.

"Kapan selesainya sih,"keluh seorang disamping Andra,namanya Bintang

"Sabar bin,bentar lagi."

Meski berkata seperti itu nyatanya Andra sendiri tidak sabar menunggu bel istirahat,perutnya lapar,dan dirinya tidak bisa fokus mengikuti pelajaran.

"ga kuat aku tuh,"seru bintang dengan suara kecil yang sedikit mendayu

Andra terkekeh,dia menyilangkan tangan diatas meja lantas kembali melihat kearah guru,sepuluh menit kemudian bel terdengar.Tentu saja andra senang mendengar suara bel tersebut namun nyatanya guru di depan sana seperti engan menyudahi pelajaran pada hari ini

..

"Sial banget sih dapet guru yang hobi korupsi waktu!" seru Sinta,gadis dengan rambut sebahu yang hobi menistakan orang

"Iya,sebel deh."jawab Laura-gadis dengan rambut panjang dan lesung dipipinya,Laura menoleh kearah Andra bermaksud meminta Andra untuk ikut mengeluh tentang guru sejarah

"Iyaaa gurunya nyebelin!"seru Andra ikut ikutan

Kini giliran Andra menoleh kearah Bintang

Bintang menghela nafas "gausah mengeluh deh besti mending cuss ambil makan gua udah lapar,"

"Ck yaudah sini gua pesenin,"Sinta menodongkan tangannya "bagi duit dan sebut pesanan anda tuan dan nyonya."

Andra terkekeh lalu menyerahkan uang berwarna hijau " es jeruk satu dan bakso satu,"

dan berakhir mereka menikmati makan siang dengan hikmat dan sesekali bercanda.

candaan mereka tak jauh dari kata crush,tentu banyak yang naksir dengan seseorang entah itu kepada teman sendiri,atau kakak kelas,adik kelas dan siapapun itu.namun berbeda dengan Andra,disaat yang lain sibuk membicarakan crush dia hanya ikut menimpali dengan tertawa

"Crush gua tuh ganteng banget...terus kemarin dia menang olim anjir aaaa makin sayang deh,"Laura meledak ledak sambil membayangkan wajah tampan sang crush

"Ga bisa dimilikin mending gausah ganteng ganteng,"ujar Sinta yang membuat Laura menatapnya kesal

"Cras crus cras crus makan noh crus lu,kayak gua dong udah otw jadian,"

Sinta tertawa "jadian sama siapa lu bin?sama pak satpam ha?"

Bintang memajukan bibirnya kesal saat ketiga temannya justru mentertawakannya "kalian mana tau,gini gini gua banyak yang suka!"

"Gini gimana sih bin?"tanya Andra sambil tertawa kecil

"Diem aja deh yang ga laku."

Laura dan Sinta semakin ketawa ngakak,bahkan saling memukul karena mereka duduk bersebelahan "waduh waduh kalau gua sih gak terima ya ndra kalau dibilang ngak laku gitu,"ujar Sinta

Andra hanya mendengus "ga dijual gimana bisa laku?".

"Wah wah lord Andra sudah berceloteh."

"Tapi bener juga sih,gimana kalau kita cariin jodoh aja buatmu dra?"lanjut Sinta sambil mengedipkan mata mengoda

Bintang dan Laura mengangguk setuju "gua juga gemes liat lu ga pernah pacaran ndra,si bintang aja mantannya ada dua."

"Gausah repot repot gua bisa sendiri tanpa pasangan."

"Ya yaaa terserah si paling alone aja."ujar bintang menutup sesi pembicaraan mereka,mereka pun beranjak menuju kelas karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.

...




kms221222

svarga marvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang