marva

739 56 0
                                    

.
.

Arga menoleh saat dirinya dipangil dengan suara sedikit nyaring,dia mengerutkan keningnya bingung,bagaimana tidak bingung jika ada lebih dari lima orang yang berlari kearahnya

"Ada apa nih?"

Seorang pemuda dengan topi hitam berhenti tepat di depan Arga,dia menunduk sejenak mengatur nafas

"Lo mau ikut komunitas kita ga?"tanya Farel - pemuda bertopi - langsung tanpa basa basi

"Komunitas?maksud Lo geng lu?"

Farel berdecak,sudah biasa komunitas yang dia buat sering di sebut dengan geng geng anak berandal,padahal isinya hanya kumpulan orang pencinta musik dan motor

Sebutannya adalah komunitas BNW

"Bahasa halusnya mau ngak lu ikut circle kita?gua liat lu sendirian mulu."

Arga diam sejenak, pura-pura berfikir lebih tepatnya.

"Mau aja lah ga,"ujar orang di samping Farel namanya Bayu

Arga menggeleng "gua ngak ikutan,tapi kalau kalian lagi butuh apapun dari gua pasti gua akan bantu."

Bimo- cowok dengan rambut sedikit ikal berdecak "yakin gamau Ga?"

Arga mengangguk yakin "udah kan?gua mau pulang nih.gua bukannya gamau kumpul sama kalian kalian tapi gua sibuk."

"Yaudah Ga,tapi boleh kan kita nyimpen nomer lu?"

"Tentu."

Setelah aksi tukar menukar nomor, Arga beranjak pergi menuju parkiran motor,dia harus pulang cepat karena sudah ada yang menunggunya.

.....

Arga membuka pintu rumah,dia menghela nafas sebelum melanjutkan langkahnya,rumah dua lantai tersebut terlihat sepi

Arga berjalan kearah dapur untuk mengambil air dingin,dia menoleh saat melihat ibunya tengah memasak,hanya sekilas mereka saling pandang sebelum sang ibu memilih melanjutkan memasak,tak ada obrolan selayaknya anak dan ibu.

Setelah selesai menuntaskan dahaga,Arga sedikit berlari menuju lantai atas dimana kamar dia berada

"can ! woi can !!"

Arga menoleh ke kanan kini,dan seketika dia tersenyum saat melihat hewan berbulu berwarna putih yang berlari kearahnya -namanya Sincan,kucing putih yang kini menjadi majikannya Arga.

Arga mengelus kepala sincan dengan lembut "makan belum lu?"

"Miaww,"

"Kenapa ga lu beresin ini kamar?"

"Miaw miaw,"

Seolah mengerti sincan terus menjawab saat Arga bertanya,hingga tubuh gembulnya diangkat oleh Agra dan dibawa kedalam pelukan.

.....

Pukul 20:00

Arga menghela nafas sambil terus menatap kearah pintu kamar,dia ingin segera keluar untuk makan malam namun nyatanya dia tak memiliki keberanian.

Terlalu hanyut dalam keheningan Arga dikejutkan dengan suara nyaring dari lantai bawah,dia buru buru keluar dari kamar dan melihat dari lantai atas apa yang telah terjadi,netranya melihat kearah dua orang berbeda usia yang tengah beradu argumen.

"Ngapain tuh?"tanyanya pada sincan yang kini duduk di dekat kakinya,tentu saja saat dia berlari tadi sincan juga ikut berlari mengikutinya

"Udahlah mas,aku udah capek!"

"Kamu pikir kamu aja yang capek ha?!"

Pranggg

Lagi dan lagi suara nyaring dari benda yang di tempat terdengar di telinga Arga,Arga tak bereaksi dia hanya terus menonton dengan santai seolah hal itu sudah biasa

svarga marvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang