8

270 21 0
                                    

.

Hari ini Arga dan Andra berada di sebuah toko buku,ini adalah permintaan Andra yang menginginkan buku baru untuk bahan bacaannya

"Bagus kah?"

Arga menoleh,membaca deretan judul dari buku yang dipegang Andra,"bagus,"ujarnya lantas tersenyum

"Mau dibeli?"

Andra mengangkat bahunya "aku males baca yang setebel ini,pengen nyari yang lain."

"Yaudah cari,abis ini beli seblak mau ga?"

Andra mengangguk antusias,setelahnya kembali melihat lihat buku yang sekiranya menarik untuk ia baca.

Sekitar pukul 4 sore mereka selesai membeli buku dan sedang dalam perjalanan menuju warung seblak yang cukup terkenal

Andra suka pedas sedangkan Arga tidak terlalu menyukainya.

Arga berdecak saat melihat parkiran yang hampir penuh,dia turun dari motor diikuti oleh Andra "penuh nih yang,masih mau masuk?"

Andra terlihat menimang nimang dan akhirnya mengangguk "jangan panggil aku sayang tapi ya?rame banget takut ada yang denger."

"Iyaa,"

Warung seblak ini namanya "seblak prasmanan"
Mereka bebas memilih jenis isian untuk seblak.begitupun Arga dan Andra yang kini sudah berdiri di belakang antrian dengan membawa mangkuk

"Ini nih,"

Arga memasukkan bakso ke dalam mangkuk Andra,membuat Andra menghela nafas

"Aku ambil sendiri,kamu pilih mau kamu aja."

"Iya tapi itu punyamu kenapa dikit banget."

"Yakan ini belum selesai ngambil Arga!"

Arga cengengesan,dia kemudian fokus mengambil isian untuk seblaknya,karena antrian cukup padat tentu mereka sengol sengolan

"Shh aww maaf maaf," ujar seorang perempuan disamping Arga

"Iya iya,"jawab Arga seadanya

Andra yang melihat hal itu hanya mampu memutar bola mata malas,terlihat perempuan itu  seperti ingin mengoda Arga

"Buruan."

"Iya bentar ndra,"

Arga memasukkan tiga sosis yang sudah dipotong sedang kedalam mangkuknya lantas mengikuti langkah Andra

Setelah menyerahkan mangkuk kepada penjual dan membayarnya mereka tinggal menunggu seblak siap saji

"Apasih genit,"

Arga yang baru saja duduk mengernyit heran,"siapa yang genit?"tanyanya

"Gatau,"balas Andra malas

Andra memilih bermain ponselnya sedangkan Arga menatap sekeliling,hanya ingin melihat lihat saja sebenernya tapi Andra mengartikan lain terhadap hal itu

"Ck jaga mata!mau dicolok?"

Andra menodongkan garpu yang tersedia diatas meja,membuat Arga bergidik ngeri "kenapa sih yang?galak banget."

Karena hal itu mereka berakhir saling diam hingga seblak siap tersaji didepan mereka

Bahkan sampai mereka selesai makanpun mereka tak saling mengobrol.

"Pulang?"

"Hm."

Arga mengantarkan Andra pulang terlebih dahulu lantas kembali berkendara menuju apartemennya.

Baru hendak membuka pintu telfon Arga berbunyi

"Iya hallo?"

"Arga,Arga bisa kesini nak?ayah kamu masuk rumah sakit."

svarga marvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang