9+

518 36 0
                                    

.....

Arga melihat suster tersebut telah selesai dan beranjak keluar dari ruangan hingga tersisa dirinya dan sang ayah.

Arnold diam,Arga juga diem hingga bunyi notif panggilan di ponsel Arga mengalihkan pandangan pemuda itu

"Apa rel?"

Arga menerima telefon sembari berjalan keluar dari ruangan sang ayah

Farel meneleponnya dan mengatakan jika dirinya tengah ada masalah dijalan.mau tak mau Arga harus menolong temannya itu,dia pergi dari rumah sakit tanpa repot pamit dulu kepada ayahnya

Tak jauh dari rumah sakit Arga melihat farel jongkok dipinggir jalan,meski hanya bermodal cahaya remang remang namun dia dapat melihat jelas jika itu adalah farel

"Woi Cok!"

Farel menghela nafas lega saat melihat Arga,di dini hari seperti ini jalanan terlihat sangat menyeramkan

"Untung Lo cepet,huhh lega gua."

"Kenapa bisa mogok motor lu?"

"Kaga tau,udah gua cek kaga ada yang salah."

Arga turun dari motornya "udah lu cek bensinnya?"

Farel menggeleng membuat Arga menoyor kepala pemuda kelahiran Juni itu

"motor doang bagus bensin kaga punya."

Farel sedikit tersinggung,masa iya dia dikatain ga punya bensin padahal dia tak pernah lupa untuk mengisi full tangki bensin motornya.ah iya kapan ya terakhir kali dia mengisi?

Farel meringis sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal "hehe kayaknya iya."

"Goblok,yaudah buruan naik gua anter lu pulang biar motor lu disini."

Farel mengangguk,dia biarkan motornya disana biar yang mengurus orang suruhannya

"Tapi kaga geratis ye."

"Iye, perhitungan banget lu ga!"

.......

Pagi ini terasa berbeda bagi Arga,karena pagi pagi sekali Andra sudah mampir ke apartemen miliknya dan mengatakan akan menghabiskan hari bersamanya.

Bukan,bukan karena libur.melainkan mereka berdua membolos.

"yangg,"

Arga bermanja manja di samping Andra,mereka kini duduk diruang tamu sambil menonton televisi yang menampilkan satu bocah bersama beruang

"hm?"

Arga memeluk lengan Andra dan menduselkan kepalanya disana,dia seperti anak kecil yang bermanja dengan ibunya

"sayanggg"

Andra berdecak "apasih?kamu mau apaa,"

Arga pura-pura berfikir,dia kemudian membenarkan posisi duduknya dan fokus menatap wajah Andra

"Kenapa?"tanya Andra mencoba sabar

Arga terkekeh,dia memajukan bibir memberi kode.

"Apa?"tanya Andra lagi

"Ini.."bibir Arga semakin maju,membuat Andra yang melihatnya hanya mampu tersenyum dan mulai memberi kecupan di bibir Arga

Cup

Hanya satu kecupan setelahnya Andra kembali fokus menonton tv

"Lagi dong sayangg,"

Cup

Cup

Cup

Arga terkikik senang karena dia mendapat banyak kecupan dari Andra,ide aneh pun terbit di otak Arga

"Sayang ayoo,"

"Ayo apa?"

Bukannya menjawab Arga justru mengendong Andra ala bridal,dia membawa Andra memasuki kamar miliknya dan menjatuhkan pemuda itu diatas kasur empuk

"aww apaan sih yang?"

Andra tak terima dijatuhkan begitu saja,meskipun sebenernya tidak sakit.

Arga menyeringai,dia memposisikan dirinya diatas Andra yang kini berbaring "aku kangen sama kamu."

Andra memutar bola mata malas,dia tau apa yang diinginkan pacarnya.dia cukup tau kalau pacarnya ini kelebihan hormon,dikit dikit minta cium dan dia juga tau kalau otak pacarnya itu kotor semua.

"tapi aku enga kangen tuh sama kamu,"ujar Andra sambil menarik turunkan alisnya mengejek arga

Arga menampilkan wajah seperti anak kecil yang tengah merajuk "emm,"ujarnya sedramatis mungkin,wajahnya dibuat semelas mungkin agar pemuda dibawahnya sedikit bersimpati dan menerima ajakan secara tidak langsung yang tadi ia lontarkan

Andra akhirnya luluh juga,dia mengalungkan tangannya di leher Arga "emhh daddyhh mau apa?

Sengaja,Andra sengaja sedikit mendesah,dia suka melihat wajah Arga yang memerah menahan hasrat seperti saat ini,namun dia juga suka melihat wajah merajuk Arga,intinya mau seperti apapun arga dia selalu suka.

"Shit sayangg,siapa yang ajarin begitu?"

Andra tersenyum "eumm,siapa yahh?"

Arga meneguk ludahnya sendiri,sial.pacarnya benar benar sangat menggemaskan.

"emang boleh yangg?"

Arga mengelus pipi Andra,dia juga membiarkan tangan Andra yang kini bermain main dengan rambutnya

"Boleh apa?"

Cup

Arga mengecup pipi Andra,dia juga sedikit merendahkan tubuhnya hingga tubuh bagian bawahnya menyentuh tubuh Andra,ternyata dua duanya sama sama sudah bereaksi.

Dua gundukan ditengah tubuh mereka saling bersentuhan dengan masih berbalut celana lengkap.

"i will eat you,"bisik Arga di dekat telingga Andra,membuat pemuda dibawahnya itu menggeliat geli

"ahh argaa,"

Arga sengaja mengesek tubuh bawah mereka,membuat sensasi aneh bagi keduanya,karena sama sama belum pernah mencoba Arga tak ingin gegabah,dia hanya ingin main main terlebih dahulu

"kamu cantik,"

Andra tersipu saat Arga mengatakan itu,kini tangan Andra turun dari leher menuju dada Arga,dia mengusapnya sensual "Arga boleh aku sentuh ini ga,"

Itu bukan pertanyaan karena nyatanya kini tangan Andra lebih dulu menyentuh perut Arga
Saat ingin menyentuh lebih dalam Arga menahan tangan Andra,Arga membawa tangan Andra untuk ia kecup pungung tangannya

"Apakah tangan cantik ini mau memuaskan Arga junior?"

Andra mengangguk antusias "tangannya mauuu,"

.

.

.

Sengaja gantung,next ga?

svarga marvaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang