29 ✍️

3.2K 355 88
                                    

Melihat wajah teduh Samudra saat tidur membuatnya miris, sangat berbeda dengan sosok yang baru saja menangis sesenggukan di dekapannya. Panji juga baru sadar bahwa ia lupa kapan terakhir kali dirinya menatap wajah sang anak dari jarak sedekat ini dengan tenang tanpa amarah. Untuk kesekian kalinya, setetes air mata lelaki itu jatuh tanpa permisi. Ia usap lembut pipi Samudra sebelum menarik kembali anak itu ke dalam pelukan.

***  

Part lengkap aku bawa ke Karyakarsa. Selamat membaca disana ya..

Sepertinya sisa chapter nya nggak banyak lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya sisa chapter nya nggak banyak lagi... hehe

Jadi, aku mau coba untuk lebih aktif di Instagram dan tiktok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, aku mau coba untuk lebih aktif di Instagram dan tiktok. Bisa di follow kalau berkanan ya, Thank you

 Bisa di follow kalau berkanan ya, Thank you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


22 Desember 2022

Pindah ke Karyakarsa : 16 Februari 2025

Fixing the BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang