Kamu adalah Samudra. Yang tenangnya adalah tipuan. Menutupi segala gemuruh lara di dalam sana.
Mereka bilang, menatapmu hanya akan membawa kembali perih yang memang tak pernah hilang.
Hadirmu tak di inginkan. Namun, hilangmu menjadi luka yang tak...
Melihat wajah teduh Samudra saat tidur membuatnya miris, sangat berbeda dengan sosok yang baru saja menangis sesenggukan di dekapannya. Panji juga baru sadar bahwa ia lupa kapan terakhir kali dirinya menatap wajah sang anak dari jarak sedekat ini dengan tenang tanpa amarah. Untuk kesekian kalinya, setetes air mata lelaki itu jatuh tanpa permisi. Ia usap lembut pipi Samudra sebelum menarik kembali anak itu ke dalam pelukan.
***
Part lengkap aku bawa ke Karyakarsa. Selamat membaca disana ya..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepertinya sisa chapter nya nggak banyak lagi... hehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi, aku mau coba untuk lebih aktif di Instagram dan tiktok. Bisa di follow kalau berkanan ya, Thank you
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.