"Tempat yang nyaman, tentram dan terlihat normal. Seperti tidak ada hal yang menyeramkan. Namun, kenapa bisa ada kutukan didalamnya?"
♡♡♡Suasannya nyaman, tentram dan tak ada hal menyeramkan apapun yang ada didalamnya. Hanya saja disana ia benar-benar sendiri. Hal ini yang membuatnya sedikit terguncang.
Ia duduk di salah satu bangku yang berada disana. Lalu ia mengeluarkan ponselnya. Ia terkejut, di ponselnya hilang sinyal. Padahal jelas jelas tempat ini sangat menyaring jaringan atau sinyal.
Apalagi kartu prabayar Vano terdengar anti hilang sinyal sinyal club:v
Ia memotret keindahan danau yang ada didepannya. Sungguh, bahkan hasil di camera hp saja sudah terlihat indah apalagi dengan aslinya.
Tempat ini benar-benar menggiurkan. Menggugah mata untuk memandang. Benar-benar pemandangannya sangat indah.
Cocok dijadiin tempat melihat pemandangan bersama couple nya. Sayang, sekali tempat ini adalah kutukan.
Jadi, Vano tidak bisa mengajak Malta.
Melihat ketenangan air, membuat rasa penasaran Vano makin menjadi tergugah. Dia berjalan mendekat ke arah air danau. Lalu menyentuh air itu. Air itu tenang dan tidak dingin.
Vano sangat lihai dalam berenang dan menyelam. Ia menoleh ke sekeliling benar-benar tidak ada orang sama sekali.
Karena sudah sangat kepo, dia pun mencebur masuk ke dalam danau dan berenang ke bawah serta menyelam.
Air di dalam danau sungguh sangat jernih. Ia berasa tengah berenang di laut saja. Ia menyelam dan berenang. Namun anehnya, tidak ada ikan atau hewan danau lainnya. Tidak ada tanda-tanda kehidupan didalam air itu.
Dia berenang dan melihat lihat. Ada apa saja di dalam danau. Dia sudah terlanjur sangat penasaran dengan seisi tempat ini.
Dia meraba saku celananya dan mengambil uang koin yang berada di dalam sakunya. Lalu ia jatuhkan di bawah.
Hanya untuk mengecek kedalaman danau saja. Setelah koin itu sampai pada dasar danau. Vano mengira kedalaman danau itu sendiri.
Ia berenang menuju ke dasar danau. Sungguh sangat diluar dugaan, dia bisa bernafas setelah sampai di dasar danau.
Seperti tanpa air. Tapi ada oksigen. Dia benar benar bisa berdiri di dasar danau itu. Dan juga bisa bernafas.
"Gilaak! Ada juga tempat aneh seperti ini, tapi yang makin anehnya kenapa tidak ada penghuni satupun? Seperti tempat tanpa penghuni" batin Vano bingung dan tertegun.
Dia sama sekali tak mengenal arti ketakutan sedikitpun. Setelah ia tak mendapati hal aneh lagi.
Dia pun langsung berenang lagi menuju ke atas. Lalu naik ke tepian. Bajunya basah kuyup karena berenang tadi. Namun, itu tidak menjadi penghalangnya.
Dia sudah puas telah menuntaskan isi penasarannya ke tempat ini. Terlihat aneh dan tak berpenghuni. Mungkin kutukan ini sudah menyangkut jaman sejarah. Bukan karena hal lain.
Vano pun berbalik dan kembali menuju ke mobilnya. Lalu ia pun pulang.
Ia tidak menemukan awal kisah bagaimana tempat itu bermula dengan adanya kutukan.
♡♡♡
Sesampainya ia dikamar, ia membuka kembali buku diarynya. Dia menempelkas foto danau tadi yang telah ia cetak. Lalu ia tempelkan ke buku itu. Seperti tengah memecahkan teka-teki saja.
Dia menulis apa saja yang telah ia lihat disana. Supaya hal itu menjadi perkembangan sejauh mana dia telah mencari. Mencari jawaban atas semua yang telah ia alami.
Keesokan harinya, adalahn hari dimana mereka berolahraga. Mapel olahraga yang berada di tengah-tengah lapangan dan dibawah udara panas yang terik.
Membuat yang lain jadi malas bergerak karena terlalu panas. Setelah pelajaran usai, waktu masih tersisa. Mereka lanjutkan dengan bermain seadanya dan mengoceh sepuasnya.
Sementara yang cowok, pada main basket dan sparing 7 banding 7 orang.
Tanpa diduga, keadaan tidak seperti yang ia kira. Entah kenapa, tiba-tiba Vano merasa sangat pusing dan penat.Ditambah panas terik matahari yang mengkilat. Namun, itu bukan alasan Vano merasa sangat lemah. Dari arah berlari dia menghentikan langkahnya dan terdiam berdiri. Sambil mengecek kenapa kepalanya bisa sepusing itu tiba-tiba.
Tak sengaja, bola basket menghantam mengenai kepala Vano. Tambah terkejutnya lagi, saat Vano terjatuh pingsan setelah terkena bola basket itu.
Dia terjatuh dan tertidur di lapangan yang terik serta matanya terpejam lemas. Membuat semuanya syok dan panik melihatnya. Teman-temannya langsung menggerombol dan membantunya.
Danil langsung menggendong Vano hingga dibawa menuju ruang UKS. Malta sangat bingung dan resah.
"Nil, Vano kenapa? Dia sakit?" Tanya Malta
"Gue juga gatau dia kenapa, gue rasa dia sehat-sehat aja tadi" ucap Danil
"Terus kenapa tiba-tiba pingsan?" tanya Malta
"Cuacanya terik banget Mal, mungkin dia berkunang-kunang karena kecapean" tukas Danil
"Bisa juga sih" ucap Malta
Danil langsung meninggalkan Malta sendiri menunggu di ruang Uks. Malta duduk di kursi samping ranjang uks itu.
Menunggu kesadaran Vano dan menunggu ada perawat yang akan mengecek kesehatan Vano. Namun, sama sekali belum ada.
Meza menghampiri Malta di UKS.
"Udaah jam pelajaran masuk loh Mal, lo yakin mau nungguin Vano sampai siuman?" Tanya Meza
"Ya nanti gue nyusul" ucap Malta
"Mungkin Vano hanya lelah Mal, kita balik kelas yuk" ajak Meza
"Yaudah kalau gitu" ucap Malta akhirnya menuruti kemauan Meza.
Malta kembali ke kelas dan meninggalkan Vano sendiri.
♡♡♡
Hello Everyone!!👋
Gimana ceritanya? Suka?😍
Pantengin terus yaa😇
Jangan lupa Vote and Komen😘
SAHTA GATE Lovers!💗
Stay Read yaw 🤗
See you next chapter 💖💖
Looks normal but terrible 🐾🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHTA GATE
FantasyGerbang yang mempunyai Kutukan tersendiri. Bagaimanakah kisahnya?