33 - beomgyu? [end]

380 20 2
                                    

jangan lupa vote&komen ;)

%

taehyun mendengarkan dengan seksama semua cerita itu. dari penjelasan dokter tadi, semua hal yang dilaluinya saat itu hanya delusi  akibat depresinya. dan hari ini adalah puncak dari semua kebahagian ilusi bersama beomgyu. meskipun sempat berkunjung ke rumah duka, taehyun merasa belum benar-benar hadir disana.

"tante sama om.. gimana?" tanya taehyun pada kedua orang tuanya dengan suara lemah.

"mereka lagi nenangin diri di rumah lama mereka, di desa. sebelum pergi mereka juga titip pesan buat kamu, katanya kamu gak harus nemuin beomgyu di rumah duka kalau belum siap"

"mah, aku mau kesana"

semua orang saling pandang, meskipun tampak ragu namun akhirnya mereka mengangguk mengizinkan.

hingga disinilah taehyun sekarang. dengan baju rumah sakit dan infus yang masih melekat di punggung tangan, ia bersujud di depan abu beomgyu memberi penghormatan terakhir. air matanya mengalir dari mata besar yang tampak kosong itu. rautnya juga datar seolah semua stok sedihnya telah terbakar lenyap. ia seperti manusia tanpa ekspresi meskipun air mata yang turun cukup menggambarkan seberapa sedihnya dia.

"gyu, diwaktu yang tepat aku bakal temuin kamu disana. tolong tetap tunggu aku, ya? kamu udah janji.."

seulgi menangis di pundak suaminya saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut anak sematawayangnya. ia tak bisa membantah, tak bisa mengelak karena tau sebagaimana hancurnya perasaan taehyun saat ini. namun untungnya, anaknya masih mau bertahan.

soobin menghampiri taehyun membantunya berdiri. menyelipkan jemarinya pada tangan taehyun, ia tersenyum lembut. "tenang, gyu. gue bakal temenin taehyun, gue bakal jagain dia sampai kapanpun itu. jadi, sekarang lu yang tenang di atas sana, ya? awasin aja dari atas, sesekali juga boleh muncul di mimpi untuk sekedar nyapa. tapi tolong jangan berlebihan karna itu bisa bikin taehyun sakit"

taehyun mengeratkan genggamannya pada soobin, ia memeluk sahabatnya dan menangis dalam pelukan itu. soobin mengelus punggung taehyun yang bergetar menggumamkan kata-kata lembut untuk menenangkan.

hari demi hari berlalu, taehyun rajin berkunjung ke psikolog untuk menyembuhkan delusinya yang terkadang masih muncul dan setelah genap dua tahun akhirnya dokter menyatakan ia sembuh total. ia juga sudah masuk kuliah sekarang. menjadi mahasiswa teladan, hari-harinya ia sibukkan dengan menggarap semua tugas hingga tuntas. tugas apapun itu, bahkan ia sampai mengulang mempelajari materi yang telah dijelaskan oleh dosen. sengaja ia menyibukkan diri agar ia bisa melupakan tentang masa-masa kelamnya dulu.

mendapat julukan 'pecandu belajar' tidak membuatnya serta merta di cap nerd justru ia adalah salah satu mahasiswa populer yang di gemari para kakak tingkat bahkan yang seangkatan dengannya.

selain dirinya ada juga kai yang jadi populer di fakultas karena wajah blesterannya. masih ingat kai kan? sepupu soobin. anak itu kini menggantikan soobin untuk terus berada di samping taehyun karena sejak kelulusan, soobin ternyata diterima kuliah yang berbeda dari mereka. namun tak apa, beda tempat bukan berarti mereka akan jauh. justru hubungan taehyun dan soobin tetap akrab malah lebih dari sebelumnya. kini soobin jadi sahabat yang protektif pada taehyun.

"hyun, udah lama kalian gak mampir ke rumah ku. gimana kalau libur panjang nanti?" tawar kai menatap penuh harap pada taehyun yang sedang meminum jus anggur nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

please, let me go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang