32 - delusi

156 17 0
                                    

DEG!

"BEOMGYU!"

taehyun tersentak, terbangun di sebuah ruangan dengan aroma obat dan alat medis.

"hyun?" soobin yang baru memegang knop pintu langsung kembali. memeluk sahabatnya yang telah tak sadarkan diri sejak kemarin. soobin berurai air mata, ia terisak dan terus membeokan nama taehyun.

"bin, beomgyu. dia dimana?"

isakan soobin makin menjadi. suara langkah kaki terdengar mendekat dan seseorang masuk ke dalam ruangan; itu yeonjun.

"hyun akhirnya lo sadar juga!" yeonjun meletakkan kantung plastik di atas nakas lalu duduk di samping soobin, mengelus punggung bergetar itu mencoba menenangkan.

"bang jun, beomgyu mana?"

yeonjun terdiam. matanya bergerak kesana-kemari seolah bingung hendak mengatakan apa. soobin melepas pelukannya dan menghapus air mata. ia menarik nafas dalam sebelum berbicara,

"beomgyu udah lama meninggal, hyun. gue kira, hari dimana lu akhirnya masuk sekolah itu karna udah bisa relain beomgyu tapi ternyata lu terhanyut dalam depresi lu.."

meski tak kuat, taehyun tetap mendengarkan dengan seksama. ternyata yang tadi itu bukan sekedar bunga tidur, itu sungguh salam perpisahan dari beomgyu.

tak lama orang tua taehyun datang, mereka masuk dan menghampiri taehyun dengan nafas menggebu. seulgi langsung memeluk anaknya erat begitu juga dengan suaminya; tae-oh.

taehyun balas memeluk sang ibunda dan menangis dipundaknya seolah menumpahkan semua rasa sedihnya atas kabar kematian beomgyu yang nyata.

semuanya sungguh diluar dugaan. hal-hal bahagia yang terasa nyata itu ternyata hanya fana. ilusi yang taehyun ciptakan sendiri karena depresi yang menggerogoti psikisnya.

kisah sebenarnya yang hanya disadari oleh orang-orang terdekat, taehyun tidak tau ia sudah seperti orang tidak waras yang berkeliaran selama ini.







































flasback chap 22 dst.

soobin berdiri diambang pintu menunggu kedatangan taehyun. ia sesekali menengok ke belakang, bahkan ruangan kedap suara itu masih menggambarkan bagaimana histerisnya jerit tangis ibu beomgyu yang terus mengguncang tubuh tak bernyawa itu. isakan masih membuat dada soobin terasa sesak, keringat bersatu padu dengan air matanya. ia takut dan sedih, baru kali ini ia merasakan rasa duka seperti ini.

dari ujung lorong suara langkah kaki yang berlari menggema, taehyun datang. seolah dikejar setan, ia langsung masuk kedalam ruangan. soobin tak kuasa melihat bagaimana taehyun nantinya, ia sudah mengira-ngira sahabatnya itu juga pasti akan histeris.

taehyun membuka selimut yang menutupi wajah beomgyu, ia menangis tersedu-sedu memanggil nama beomgyu menyuruhnya untuk bangun juga mengungkapkan seluruh isi hatinya. namun kelakuan taehyun setelah itu cukup membuat semua orang disana kebingungan dan bergidik.

"bahkan gue sekarang mulai berhalusinasi karna gabisa biarin lo pergi gyu.. tolong ajak gue sama lo" tangisannya terhenti. taehyun menoleh ke arah ranjang kosong disampingnya dengan mata terbelalak.

soobin tidak mengerti kenapa taehyun seolah melihat sesuatu disana. ia berjalan mendekati taehyun namun pemuda itu sudah terlebih dahulu berlari keluar ruangan. soobin dan kedua orang tua beomgyu saling bertatapan dengan raut bingung.

please, let me go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang