"Ada apa dengan kamu?"
Setelah melewati perjalanan kurang lebih 10 menit, akhirnya Gyuri sampai disekolah dan langsung memarkirkan motornya. Banyak sekali siswa siswi yang berseragam putih biru, ah Gyuri lupa sepertinya mereka siswa siswi baru.
Gyuri melangkah menuju mading sekolah, untuk melihat ia ditepatkan dikelas berapa, ternyata banyak sekali siswa siswi kelas 11 dan 12. Hm melihatnya saja membuat sesak, jadi Gyuri lebih memilih duduk dibawah pohon terlebih dahulu sampai mading agak sepi. Tak sadar Gyuri mulai terhanyut dalam lamunan.
"Dor" Seseorang menepuk punggungnya.
"Astagfirullah kambing"
"HAHAHA bengong aja lu ri" Ternyata dia Zea rasmi, bisa dibilang dia satu-satunya teman terdekat Gyuri diSMA, dikelas 10 Gyuri juga sekelas dengannya dan kami duduk berdua. Awal kita kenal adalah diperpustakaan ketika mengambil buku pelajaran kelas 10. Disitu kami tidak saling mengetahui nama satu sama lain tetapi kita tetap berbincang, memang lucu, Gyuri tidak menanyai namanya karena tak berani, dan dia yang mengajak duluan berbicara. Gyuri baru mengetahui namanya ketika pengambilan absen begitupun dia.
"Apasih ze, kebiasaan deh" decak Gyuri.
"Heh lo tau ga kita sekelas lagi aaaa" Teriaknya histeris.
"Sumpah? Demi apa?" Seketika wajah Gyuri secerah mentari pagi ini.
" Iyaa anjir aaaa" Kami berpelukan dan berputar-putar. Sampai beberapa orang memandang kita aneh.
" Allhamdulillah Ze, aku ga perlu pusing lagi mikirin gimana cari teman" Untuk kaum introvert seperti Gyuri ini adalah suatu keberuntungan.
"Iya gue juga ih"
"Eh apaansih zea, peluk-peluk,geli tauu ih"
"Eh tai lo juga balas peluk gue ya"
"Dahla, anyway kita lokal berapa ze?"
"Kelas 11 IPA 5, kek dulu lagi jir"
"Yah diatas dong" Gyuri menghela nafas lesu, kalau kelas diatas itu otomatis aku harus naik turun tangga buat ke wc maupun kantin. Untuk kaum mageran seperti Gyuri itu sangatlah menyebalkan.
"Jelaslah, udah deh gausah banyak ngeluh lo, ayok letakin tas kita, pokoknya nih ya kita harus duduk ditengah tengah! gue gamau dibelakang kayak kelas 10 lagi" Zea menarik tangan Gyuri dengan tergesa gesa.
"Ih jalan santai aja napa si ze"
"Santai kata lo,gabisa! lagian bentar lagi orang mau upacara!, gue gamau ya baris dibelakang, makanya jalan lo tu cepet jangan kek siput" Zea terus saja berceloteh yang membuat kepala pusing.
Setelah meletakan tas Gyuri dan Zea menuju lapangan dan mencari barisan kelas mereka. Setelah menemukannya, melihat teman-teman dikelas baru ini ternyata banyak anak pintar yang juara dikelas 10 dulu, Gyuri tahu namanya, tapi mungkin mereka tidak mengenal Gyuri.
"Yuri tadi gue denger dari citra ada anak baru pindah, sekelas sama citra" Sepertinya Zea mau memulai sesi gibahnya. Oh iya, citra itu temen SMP-nya Zea, dan juga temen pulangnya.
"Trus?" Respon Gyuri malas.
"Cowok tau ganteng banget katanya"
"Hm trus?" Tanya Gyuri heran, seraya membenarkan letak topi, jujur tidak tertarik sama sekali dengan gibahan Zea, apalagi dibawah teriknya matahari pagi ini.
"Yaa mana tau lo tertarikkan, Ayolah kapan lagi si lo menikmati masa putih abu abu ini dengan penuh warna dan cinta" Senggol Zea sambil menatap Gyuri menggoda.
"Apasi"
" Lo tu mah gitu gaasik, pantesan gaada yang mau ngomong sama lo" ledeknya.
"Gapenting juga Ze"
"Dih"
Hening.
"Siapa namanya?" Entah kenapa Gyuri menanyakan namanya, Sebelumnya dia tidak pernah mau tau urusan cowok.
"Nama siapa?" Tanya Zea menatap Gyuri heran.
"Anak baru pindah kata kamu" jawabnya malas.
" Cielah tadi katanya ga penting" ledeknya. Gyuri hanya mendengus mendengarnya.
"Namanya Razka, Razka Fahreza Langitara"
Deg.
Entah kenapa mendengar namanya membuat jantung Gyuri berdebar.
"Kenapa dia pindah?"
"Ya mana gue tau"
•••••
"Yuri temenin gue ke WC dulu plis!" Zea menarik tangan Gyuri dengan tergesa-gesa. Upacara sudah selesai dilaksanakan setelah mendengar ceramah panjang dari bapak kepala sekolah.
"Iya aku temenin kok! Santai aja jalannya rame tau ini! Kalau nabrak orang gimana!" Omel Gyuri.
"Gue udah ga tahan anjir"
Dug
"Aduh" Gyuri mengusap bahunya yang baru saja ditabrak seseorang. Gyuri menatap kearah punggung tegap seseorang yang dengan santainya berjalan setelah menabraknya.
"Kenapa? Lo ditabrak?"
"Iya! dibilangin santai aja jalannya!"
"Mana orangnya?!"
"Tuh" Gyuri menunjuk orang itu yang hanya terlihat kepalanya saja karena tertimbun oleh orang-orang yang heboh mau ke kelas dan kantin setelah upacara dibawah terik matahari.
"Mana anjir"
"Udah ga usah banyak gaya deh, kayak berani aja negor tuh orang"
"Ya iya si" Zea cengengesan.
"Yaudah lo balik ke kelas sendiri ya! gue sendiri aja!"
"Biar aku temenin"
"Gausah lo lamban, bye!" Zea mulai membelah lautan siswa siswi meninggalkan Gyuri berdiri ditengah-tengah.
Hi all!
Terimakasih banyak sudah membaca sampai sini🥺💐

KAMU SEDANG MEMBACA
Favorit
Teen FictionTentang kehidupan Gyuri Anata si gadis introvert yang tidak pernah beruntung dalam hal percintaan. Dan Tentang Razka Fahreza Langitara, Lelaki yang perasaannya begitu abu abu. "Azka kamu itu selalu menjadi manusia favorit aku" "Iya, Anata" Apakah ak...