"Kamu seterkenal itu ya?"
Seperti yang sudah di duga, hari ini tidak ada kegiatan sama sekali disekolah hanya upacara, lalu kembali ke kelas masing-masing, lain halnya dengan kelas 10 yang sedang melakukan mos. Kelas 11 dan 12 tidak ada kegiatan sama sekali, hanya disuruh memilih perangkat kelas oleh wali kelas masing-masing. Namun kelas 11 MIPA 5 tampaknya tidak begitu, mereka hanya sibuk dengan urusan masing-masing.
Gyuri menghela nafas panjang, ini yang membuat malas sekolah di awal semester, hanya ketidakjelasan, lebih baik tiduran dirumah.
"Lo kenapa si ze? Senyum-senyum sendiri kek orang gila" Gyuri menatap Zea heran, di perhatikan dari tadi hanya senyum-senyuk tidak jelas lalu menutup mulut menahan tawa.
"Ini pacar gue sweet banget yur! Omg padahal gue cuma pura- pura ngambek eh malah minta maaf sepanjang cerpen gini aaa" Balasnya sambil melihatkan kepada Gyuri chat dari pacarnya.
"Gila, ga patah tu tangan ngetik sepanjang itu?" sungguh ini sungguh panjang, seumur hidup Gyuri belum pernah mengetik sepanjang itu, ataupun dichat sepanjang itu. Melihatnya saja sudah membuat jari pegal.
"Ini yang namanya cinta yur, perjuangan! Makanya lo cari pacar biar bisa diketikin sepanjang ini serasa baca novel, kan lo suka tuh baca novel" Balas Zea sambil cekikikan tidak jelas.
"Cinta apaan, mana tau pacar kamu di sana punya pacar lain Ze" Gyuri menakut-nakuti, Zea dan pacarnya Ari itu memang virtual, katanya kenal pas mabar lalu berlanjut ke WhatsApp dan pacaran.
"ih apaansi lo mana mungkin" jawabnya kesal.
Gyuri hanya diam, lalu memasang headset dan merebahkan kepala diatas meja menghadap jendela, ini yang impikannya dari dalu, duduk ditepi jendela sambil melihat birunya langit, atau bisa menyentuh air hujan ketika hujan.
"Ze nanti kalo ada guru datang bangunin ya" Zea hanya membalas dengan deheman. Sedangkan Gyuri mulai hanyut dalam tidur akibat sejuknya angin yang masuk lewat jendela, apalagi di panas terik begitu, sungguh menyejukkan.
"Gyuri bangun oi, kantin yuk!" Zea mengguncang tubuh Gyuri, membuatnya mau tak mau membuka mata.
"Kantin yuk, laper nih gue"
" Hm yuk" masih setengah sadar, jujur perut juga mulai lapar, Gyuri lihat jam ditangannya sudah menunjukan jam 12.05 pantas saja lapar, ternyata dia tertidur lumayan lama.
"Zea temenin aku ke toilet dulu ya, cuci muka"
"Oke"
"Itu diujung pada ngapain ze, rame banget" diujung yaitu kelas 11 IPA 7 banyak sekali anak perempuan, duduk-duduklah, ngintip dijendela lah, dan ada juga yang keluar masuk sambil senyum-senyum tidak jelas.
"Itukan Kelasnya si citra, hm kayaknya pada liat anak pindahan itu deh"
"Emang dia seganteng apa sampe rame gitu yang lihat"
"Gatau gue yur, gue juga belum pernah ketemu, lihat yuk!" Ajaknya Zea semangat.
"Ga ah ngapain, caper banget nanti juga pasti ketemu, kan kelas kita deketan, lagian nanti dia sok karna dia pikir semua cewek tergila-gila sama dia, aku gamau dia ngangep aku salah satunya" Balas Gyuri sambil berjalan menyusuri tangga kelasnya sebelah kanan dari tangga lalu selanjutnya IPA 6, lalu IPA 7 paling ujung kanan. Sedangkan sebelah kiri tangga IPS 1, 2, dan 3.
"Ah ga asik lu yur"
"Makanya jangan temenan sama aku"
"Gue juga maunya gitu, tapi yang srek sama gue tu cuma lo doang" Balas Zea sambil mengerucutkan bibirnya.
"Yaudah terima nasib aja"
Zea berdecak sebal mendengarnya.
Diperjalan ke toilet tentu kami harus melewati kelas 10. Disini banyak sekali anak cowok cewek heboh, lokalnya memang jauh diujung jadi guru-guru tidak akan terganggu oleh keributannya.
"Eh tau ga gue baca semalam di GC angkatan kita mau ngumpulin adek kelas" Zea memulai gibahnya.
"Cepet banget?"
"Gatau, kita juga dikasih kesempatan lho kasih ceramah sama adkel"
"Kamu mau ikut ze?"
"Ih gila ya! gue cuma butiran debu disekolah ini, lagian mana berani anjir"
"Apalagi aku, mental yupi"
"Ya cocok, lo kan juga suka permen yupi"
"Kamu itu 11 12 sama aku kali Ze, beraninya kan cuma sama aku doang"
"Haha iya lagi" Zea memang kalau bisa seperti orang pemberani, tau tukang labrak, padahal dia juga sama saja seperti Gyuri bermental yupi, berani cuma dikelas. Tapi mendingan Zea daripada Gyuri, Gyuri dikelas juga pemalu.
"Hi kak Yuri" tiba tiba saja ada adkel cewek menyapa Gyuri.
"Eh hai Kil"
"Wah ternyata Gyuri terkenal ya" cemooh Zea menaik turunkan alisnya.
"Apasi dia adek kelas aku pas smp" Gyuri memandang sebal Zea. Zea acuh saja. Memang menyebalkan.
Hi!
terima kasih buat kalian yang udah baca sejauh ini💐.

KAMU SEDANG MEMBACA
Favorit
Novela JuvenilTentang kehidupan Gyuri Anata si gadis introvert yang tidak pernah beruntung dalam hal percintaan. Dan Tentang Razka Fahreza Langitara, Lelaki yang perasaannya begitu abu abu. "Azka kamu itu selalu menjadi manusia favorit aku" "Iya, Anata" Apakah ak...