[9] Kencan?!

866 139 27
                                    

Luna benar-benar tak habis pikir dengan sosok Arsen dihadapannya ini. Bahkan matahari saja belum terbit, namun ucapan lelaki aneh yang satu itu berhasil membuat Luna melek terjaga sepenuhnya dari kantuk.

Luna menghela napas pasrah sambil menggelengkan kepala. "Lo... bener-bener... aneh tau nggak?"

"Aneh?" Arsen membulatkan kedua bola matanya, bertanya-tanya.

Luna mulai menatap tubuh Arsen dari atas sampai bawah. Gadis itu lantas menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

"Hmm... Apa karena ini style lo ya?"

"Style? Apaan tuh?"

"Gaya yang lo lakuin buat dapetin cewek," jawab Luna. "Gue tebak lo pasti playboy deh. Pacar lo lebih dari 100. Yakin gue."

Arsen menggeleng polos, kemudian tersenyum penuh percaya diri. "Kebanyakan mah kalo seratus. 1 aja cukup buat gue."

"Siapa? Mantan lo ya?"

"Bukan."

"Trus?"

"Yang nanya."

Luna mengernyit bingung. "Hah?? Gue serius, anjir. Jawab yang bener."

"Udah gue jawab tuh tadi. Gue juga serius."

Arsen pun berpaling pergi menuju rumahnya dengan lompat melewati tralis balkon.

"Jangan lupa tepati janji lo ya besok! Awas kalo lupa!" teriak Arsen sambil tersenyum dari ambang pintu sebelum akhirnya ia benar-benar masuk ke dalam rumah.

Luna mendengus, lalu ikut masuk ke dalam rumah juga. "Apaan sih tuh anak. Freak banget. Random kelakuannya."

🍁🍁🍁🍁🍁

KRIIIING

Jam weker kesayangan Luna berdering nyaring. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi, padahal Luna ada kelas kuliah jam 07.30

Drrrt..

Drrrt..

Kini gantian ponselnya yang bergetar. Dengan malas Luna meraih benda kecil itu dan refleks mendekatkannya ke telinga.

"Halo..." suara parau Luna yang baru bangun tidur terdengar begitu lirih.

"Lo baru bangun, Lun?? Astaganagaa!!"

Mata Luna masih terpejam erat, masih ngantuk. "Masih belum dimulai kan?"

"Masih belum dimulai gimana apanya pala lu peyang? Sekarang udah jam 8 lewat 10 menit woy!!"

Ucapan Dinda tersebut seketika membuat kesadaran Luna terisi sepenuhnya. Gadis itu meraih cepat jam weker diatas nakas meja yang masih berdering nyaring.

Mulut Luna refleks menganga saking lebarnya

"Bego anjiiirrr! Gue salah pasang alarm!"

*****

"Maaf, Pak. Saya ketiduran. Saya janji gak bakal ngulangin lagi."

Luna terus membungkukkan badan, padahal nyatanya tidak ada orang sama sekali dihadapannya.

"Aduh... Dimarahin gak ya kalo bilang kayak gitu ke Pak Broto?" gumam Luna selagi memandangi dirinya sendiri di depan cermin toilet kampus.

"Apa mending gue titip absen aja ya? Tapi masalahnya hari ini gue bagian presentasi, ntar gue gadapet nilai dong."

Vampire Salah GaulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang