#5 Rohis

62 41 60
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Halo, Assalamu'alaikum bestieee 💫❤️

*****

Canera dan Flora duduk tenang di pinggir lapangan sembari memperhatikan pertandingan basket yang tengah berlangsung. Mereka berdua menyaksikan pertandingan itu sambil sesekali menyomot kuaci yang ada di tangan Flora.

Seseorang menepuk pundak Canera dari belakang, "Canera kan?" tanyanya.

Canera menoleh, "Eh, Nasya. Kenapa?" ujarnya.

"Ikut rapat bareng anggota rohis lainnya yuk, kamu juga," ucap Nasya pada Canera dan juga Flora.

"Boleh gak kalo gue gak ikut rapat?" Canera menyengir.

"Ayo dong, kamu kan baru jadi anggota rohis, sekalian kenalan sama anggota rohis lainnya," bujuk Nasya.

Canera mengerjap dengan malas, akhirnya ia bangun dari duduk nyamannya diikuti oleh Flora.

Mereka bertiga sampai di ruang rohis, ternyata siswa dan siswi yang mengikuti rohis banyak juga.

"Semuanya udah kumpul?" tanya Nasya selaku ketua rohis.

"Assalamu'alaikum, maaf telat,"

Semuanya menengok ke sumber suara, "Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab mereka.

"Eh itu kan cowok cool yang kamu tunjukin waktu itu," ucap Flora begitu melihat seseorang yang terlambat itu adalah Gavi.

Canera memicingkan netranya. "Bukan cowok cool, lebih tepatnya cowok yang sok cool,"

"Terserah kamu deh, yang penting bagi gue dia cowok cool," cetus Flora.

"Gak nyesel masuk rohis kalo dia juga ikut rohis," Flora terlihat begitu girang.

Canera berdecih.

"Oke, karena semuanya udah dateng kita mulai rapat siang hari ini ya!" Nasya melanjutkan ucapannya, "Oh iya, rohis kedatangan anggota baru loh,"

"Namanya Canera Anamelia dan Flora Aprilia, itu mereka yang duduk di belakang," Nasya menunjuk ke arah Canera dan Flora.

"Itu Canera yang sering masuk BK kan?" ujar seorang siswi.

"Eh, iya!" mereka langsung terdengar ricuh begitu mengetahui Canera masuk rohis.

"Ya ampun segitunya ya mereka liat artis," Canera berucap geli, sementara Flora terkekeh-kekeh mendengarnya.

Nasya memulai rapat hari ini, entah apa yang gadis itu sampaikan. Baik Canera maupun Flora tidak ada yang mendengarkannya.

Flora terlalu fokus memperhatikan setiap gerak-gerik Gavi, melihat hal itu Canera bergidik ngeri.

"Awas copot tuh mata!"

Flora mengabaikan apa yang Canera katakan, ia seakan tidak peduli dengan apapun kecuali Gavi.

"Gak boleh liat cowok segitunya, ghaddul bashar Flora, tundukin pandangan lo,"

"Hus, berisik!" Flora membungkam mulut sahabatnya itu.

"Tau apa lo tentang ghaddul bashar? Sok alim lo ah," Canera terkikik mendengar sindiran yang dilontarkan Flora.

"Kan gue anggota rohis, jadi harus alim," ucap Canera berbangga diri.

Flora berdecih, ia tau betul seperti apa Canera. Mana mungkin seorang Canera Anamelia mendadak alim hanya karena mengikuti rohis. Apalagi ia masuk rohis bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan karena hukuman dari Pak Hans.

"Eh kira-kira namanya siapa ya?" kisik Flora.

"Oy! Yang datengnya telat namanya siapa!" pekik Canera membuat Flora mengerjap kaget.

Gavi menoleh, ia menaikkan sebelah alisnya.

"Flora pengen tau nama lo!" pekik Canera lagi.

Mendengar namanya dibawa-bawa, Flora menutup wajahnya jengah.

"Jawab oy! Jangan cuma naikin alis doang!" ucapan Canera sontak membuat Nasya berhenti bicara.

Sekarang, semua orang menatap ke arah Canera dan juga Flora.

"Kalian diem dulu ya, soal itu bisa dibahas nanti, sekarang kita fokus rapat dulu," cetus Nasya.

Flora bernafas lega mendengar ucapan Nasya.

Setelah rapat selesai, Canera segera menarik tangan Flora menemui Gavi.

"Eh, lo belum jawab pertanyaan gue tadi. Nama lo siapa? Ini bestie gue penasaran," lagi-lagi Canera membawa-bawa nama Flora dan membuat Flora malu.

"Gavi Elfathan," jawab laki-laki itu singkat lalu pergi.

"Emang dasar kulkas rusak!" umpat Canera.

*****

"Pulang sekolah ke mall yuk! Kan lo janji mau traktir gue seblak, boba, es krim, sama mau beliin boneka," ajak Flora.

"Kuy! Tapi lo harus bantuin gue bersihin ruangannya Pak Hans dulu sebelum pulang,"

"Siap kalo itu mah, apapun yang berkaitan sama Pak Hans, gue mah gass aja,"

Canera menggeleng, ternyata sahabatnya itu benar-benar tergila-gila dengan sosok Pak Hans.

Canera dan Flora membersihkan ruang BK dengan lekas agar mereka bisa cepat-cepat ke mall setelah ini.

Pak Hans memasuki ruangannya, "Loh, ini Flora kenapa ikut-ikutan bersihin ruangan saya? Pasti kamu nih yang nyuruh," ucapnya pada Canera.

Canera menyengir.

"Flora, letakin sapu nya. Biar Canera yang ngelanjutin, kamu duduk aja," ucapan Pak Hans mendapat anggukan dari Flora.

Canera memberhentikan aktivitasnya menyapu lantai. "Ih, Pak, kok gitu sih, ini kalo saya sendirian yang bersihin ntar lama,"

"Saya gak peduli, yang dapet hukuman kan kamu bukan Flora,"

Canera mendengus mendengar ucapan Pak Hans.

"Harusnya si Suci juga dihukum!" desus Canera sambil melanjutkan aktivitasnya.

Setelah selesai melaksanakan hukumannya, Canera menarik tangan Flora dan menyeretnya keluar dari ruangan Pak Hans.

"Pak Hans, kita pulang dulu ya, Assalamu'alaikum," ucap Flora sebelum dirinya benar-benar berlalu dari ruang BK.

"Wa'alaikumussalam, hati-hati ya," ucapan Pak Hans masih terdengar oleh telinga Flora membuat senyumannya terukir.

"Gak usah baper, ayo cepet balik!" Canera menyeret tangan Flora membuat gadis itu memekik.

"Buru-buru sih buru-buru, tapi gak nyeret tangan gue juga kali," Flora memanyunkan bibirnya.

"Abis lo lama!" celetuk Canera.

Canera dan Flora duduk di halte sembari menunggu taksi online yang telah dipesan Canera tadi.

"Udah lama ya kita gak ke mall bareng," Canera menatap langit, ia teringat kala dirinya dan Flora berkunjung ke mall terakhir kali waktu kelas sepuluh.

"Terakhir kali kita ke mall waktu kamu mau ketemuan sama Kafka kan?"

Canera mengangguk.

Taksi yang ditunggu-tunggu pun datang, mereka segera menaiki mobil berwarna biru tersebut.

*****

FYI (FOR YOUR INFORMATION)
Ghaddul bashar : Menundukkan pandangan dari lawan jenis yang bukan mahramnya.

[ instagram : cisa.axara ]

tbc.
Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca 😉
Yuk tekan bintang dipojok kiri bawah dan jangan lupa beri komentar yang baik ❤️

Risma Febrilia

Ekstrovert vs Introvert [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang