heaven's cloud, open!

349 26 1
                                    

terangnya sinar matahari dan hangatnya suasana pagi ini membuat pemuda jangkung yang kini tengah menyapu lantai toko itu bersemangat untuk memulai hari.

kedua netranya berbinar melihat jajaran kelopak warna-warni yang tertata rapih dihadapannya, ia tersenyum kala hidung bangirnya mencium aroma segar dari bunga-bunga itu.

sambil terus menyapu, sesekali ia bersenandung dengan langkah kaki layaknya diatas lantai dansa.

ia membuka semua tirai, kemudian mengeluarkan beberapa pot bunga untuk dipajang diluar toko. diluar sini, indra penciumannya menangkap wangi kopi dari coffee shop yang terletak persis disamping toko bunga ini.

setelah itu, ia kembali masuk ke dalam toko untuk mengepel lantai, tidak lupa mengelap kaca juga meja. kemudian ia menyiapkan gunting dan beberapa alat yang biasanya digunakan saat bekerja.

belum selesai sampai disitu, pemuda jangkung itu mengganti air didalam vas bunga, ia juga membersihkan vas itu menggunakan sabun dan spons.

pemuda berusia 23 tahun itu kembali ke area depan toko setelah selesai mengganti air dan mencuci vas bunga. ia mengganti tulisan closed yang tergantung dibalik pintu kaca dengan tulisan open.

artinya, semua sudah siap.

heaven's cloud open!

-

lonceng diatas pintu berbunyi bersamaan dengan dua sosok pemuda seusianya yang masing-masing dari mereka memegang satu cup coffee.

ia tersenyum saat salah satu dari mereka melambaikan tangannya.

"selamat pagi yunho! maaf aku telat, kamu jadi harus siapin toko sendirian," ucap salah satu pemuda yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. sebenarnya tidak apa-apa sih kalau harus menyiapkan toko sendirian, ia malah senang karena pagi harinya sangat produktif.

pandangannya beralih pada satu pemuda lainnya yang tengah menyesap kopi sambil melihat beberapa bunga di tokonya. iya benar, ini adalah toko bunga milik si pemuda pendek yang tengah menyesap kopi itu.

sudah sekitar satu tahun yunho bekerja disini, tapi ia selalu gugup saat laki-laki itu datang untuk mengecek isi toko ini. entahlah, ia hanya takut kalau pekerjaan yang ia lakukan mengecewakan owner heaven's cloud-sunwoo namanya-yang dua tahun lebih muda daripada kedua pegawainya.

"bikinin satu bouquet bunga buat mami, yang gede," ucapnya.

tanpa basa basi, pemuda jangkung itu mengangguk dan langsung mengambil semua peralatan yang sudah ia siapkan sebelumnya.

"oh, banyakin warna pinknya ya kak"

kling!

suara lonceng kembali terdengar, tandanya ada seseorang yang baru saja masuk. mereka bertiga sontak menatap ke arah pintu, dan benar, sosok pria tinggi dengan pakaian rapih layaknya pria dewasa menghampiri mereka.

"selamat datang di heaven's cloud, ada yang bisa kami bantu?"

"ah iya. saya mau pesen bouquet flower"

"untuk kapan?"

"sekarang, apa bisa?"

"bisa, mau bunga apa?"

laki-laki yang lebih muda kemudian mengantar pria itu untuk melihat bunga apa yang akan ia pilih untuk dijadikan bouquet.

wooyoung-sahabat si pemuda jangkung-tiba-tiba saja menepuk pundaknya dengan pelan.

"ini biar aku, kamu bikin bouquet punya customer aja"

ia melirik ke arah pria yang kini berjalan dibelakang sunwoo. pria yang mengenakan kacamata itu sangat fokus memilih bunga, kalau bunga itu akan diberikan pada seseorang, pasti seseorang itu adalah sosok yang spesial untuk si pria.

Heaven's Cloud Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang