nightmare

113 18 0
                                    

selamat membaca🤍

-

sesi konseling pertama dengan psikater berakhir sekitar pukul satu siang. memang tidak lama, tapi cukup menguras energi yang membuat yunho tidur cukup lama setelahnya. ditengah tidur nyenyaknya, ia terbangun dengan rasa kaget karena keningnya terasa disentuh oleh seseorang.

"maaf, saya bikin kamu kaget"

"mingi?"

yunho segera memposisikan dirinya untuk duduk, tapi mingi menahannya agar tetap berbaring diatas kasur karena ia baru saja mendaratkan stetoskopnya diatas perut yunho.

"ini sakit?" tanya mingi sambil menekan beberapa titik diperut yunho, dan yunho menggeleng kecil sebagai jawaban.

"ada mual?"

"mingi, aku gapapa. kata dokter cuma kecapean dan butuh istirahat aja"

sedetik kemudian mingi menghela nafasnya setelah tau kalau yunho hanya butuh istirahat. mungkin yunho terlalu lelah bekerja, pikirnya.

mingi lantas duduk disamping kasur itu sambil memberi banyak nasehat agar yunho tidak bekerja terlalu keras.

"chat saya dari semalem juga ga kamu bales, saya pikir kamu marah sama saya yunho. makannya saya dateng ke heaven's cloud buat ketemu kamu, tapi kata wooyoung kamu ga masuk karna sakit"

jangankan membalas pesan, semalam kepalanya pusing dan badannya lemas bukan main. yunho bahkan lupa ditaruh dimana ponselnya itu, yang ia ingat hanyalah pertengkaran kecil dengan wooyoung sebelum ia ditarik paksa keluar dari apartement.

"dokter nyaranin aku buat istirahat, paling lama tiga hari. tapi aku ga bisa izin sakit selama itu, kamu bisa resepin aku obat-"

"no no yunho, nurut apa kata dokter"

sudah ia duga, jawabannya pasti tidak. bukan hanya soal tidak enak izin sakit terlalu lama, tapi juga soal merepotkan wooyoung dan biaya rumah sakit yang harus ia bayar.

yunho memalingkan tatapannya, tak mau terlihat gusar dihadapan mingi.

lagi-lagi soal uang.

uang ya? sebenarnya yunho tidak sesulit itu saat berbicara soal uang, tabungannya selama satu tahun terakhir cukup untuk membiayai hidupnya dan snowy. tapi sebisa mungkin yunho harus menghemat. hasil kerja kerasnya terlalu sayang kalau ia buang hanya untuk berbaring diatas kasur rumah sakit dengan infus yang menancap dipunggung tangannya.

"saya terima kalo kamu marah soal ini, gapapa. tapi jangan malingin muka kaya gini dong, hadep sini lagi"

"aku ga marah," ucapnya yang masih memalingkan wajahnya dari mingi.

"yang bener? padahal saya mau ngasih kamu cheesecake-"

mendengar kata cheesecake, yunho langsung kembali menatap mingi dengan raut wajah yang seolah bertanya, "mana cheesecakenya?"

"eh?! bentar! paper bag saya kok ga ada?! perasaan saya pegang dari tadi, jatoh dimana?"

"ck, teledor," gumam yunho sambil merubah posisi tidurnya jadi membelakangi mingi.

brak!

pintu itu terbuka dengan keras sampai membuat yunho yang berbaring menyamping seketika duduk karena kaget.

"OM MINGI! PAPER BAGNYA KETINGGALAN!"

dengan terengah-engah, sunwoo menenteng paper bag milik mingi diambang pintu, disusul wooyoung sama-sama terengah dibelakangnya.

"SUNWOO!! AKU BILANG JANGAN LARI!"

-

sunwoo beranjak dari duduknya sambil berpamitan pada yunho karena ia tidak bisa berlama-lama disini.

Heaven's Cloud Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang