privasi!

121 19 3
                                    

selamat membaca🤍

-

alunan musik yang tenang mengisi seluruh ruangan di heaven's cloud. akhir-akhir ini, wooyoung sering kali memutar lagu setelah sunwoo memasang speaker kecil disetiap sudut toko.

"americanonya aku simpen disini ya," ucap wooyoung sambil meletakan cup plastik bertuliskan wednesday coffee.

"makasih woo"

meskipun persiapan untuk membuka toko dihari selasa ini belum selesai, tapi heaven's cloud sudah mendapat pesanan bouquet dari seorang pria dewasa yang kini duduk dihadapan yunho.

ya, pria itu mingi.

entah kenapa sejak pertemuan tak sengajanya dengan yunho, mingi jadi sering sekali datang untuk memesan bouquet. ah ralat! bukan hanya sering, tapi mingi datang setiap dua hari sekali-tolong di garis bawahi-untuk memesan bouquet bunga yang sama.

ini adalah minggu ke tiga dibulan januari, dan yunho sudah mulai bosan merangkai bunga pesanan mingi. lagipula siapa sih yang tidak bosan kalau harus menerima pesanan yang sama setiap dua hari sekali? apalagi mingi selalu meminta bouquetnya dirangkai oleh yunho.

ditambah, mingi tidak pernah melepaskan pandangannya dari jemari yunho. sejujurnya itu cukup menganggu baginya lantaran ia jadi gugup saat bekerja karena mingi seperti mengawasi setiap gerak-geriknya.

"yunho," panggil mingi dengan suara rendahnya.

"iya?"

dengan perasaan yang gugup, yunho memberanikan diri menatap mingi yang juga tengah menatapnya. selama dua minggu terakhir mingi tidak mengintrupsi pekerjaan yunho, apa ia melakukan kesalahan?

"saya perhatiin tangan kamu tremor, padahal selama dua minggu kemarin kamu baik-baik aja. kamu sakit? atau kamu belum sarapan?"

yunho sempat terdiam beberapa saat.

kenapa mingi tiba-tiba saja menanyakan hal yang tidak penting?

bukan hanya yunho yang keheranan, melainkan juga wooyoung. gerakan tangannya yang tengah menyapu sempat terhenti sesaat begitu mendengar pertanyaan mingi.

"aku gapapa. aku udah sarapan, dan aku ga sakit. mungkin karena aku kecapean jadi tanganku tremor"

"oh saya tau," mingi menunjuk americano yang terletak tak jauh dari mereka berdua, "itu. kamu kayanya terlalu banyak minum kopi"

yunho terdiam. hm.. mungkin ucapan mingi benar adanya. normalnya, yunho bisa menghabiskan 2-3 cup americano dalam sehari, tapi terkadang ia bisa menghabiskan satu cup tambahan di malam harinya.

"dalam sehari kamu bisa minum berapa cup?"

"tiga... kadang empat"

mingi mengulas senyum, "saran saya, kamu kurangi minum kopinya ya? bukan cuma karena tangan kamu yang udah tremor, tapi kondisi organ dalam kamu juga harus dijaga"

yunho hanya mampu tersenyum mendengarnya. apakah kali ini mingi datang ke heaven's cloud untuk memberinya konsultasi kesehatan secara gratis?

"iyaa, makasih atas sarannya," yunho lantas berlalu dari hadapan mingi sambil membawa bouquet bunga itu ke arah kasir, diikuti mingi dibelakangnya. dengan cepat ia melakukan transaksi dengan mingi agar pria ini segera keluar dari heaven's cloud.

"selalu rapih dan cepet, saya suka.. yunho, kalo gitu saya permisi, yunho, wooyoung"

seperti biasa, mingi juga tidak pernah menunggu kedua pegawai heaven's cloud itu menjawab kalimatnya.

"apaan sih om-om ga jelas! ngapain dia ngurusin kamu mau minum kopi berapa banyak? emang dia siapa?!" ucap wooyoung.

sementara yunho sama sekali tidak tertarik pada pembahasan itu, ia lebih tertarik pada ucapan pria itu sebelum keluar dari heaven's cloud.

Heaven's Cloud Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang