si orang ketiga

134 22 2
                                    

part ini sedikit lebih panjang dari biasanya, bacanya pelan-pelan aja hehe.
selamat membaca🤍

-

mingi terbangun dari tidurnya karena getar alarm dari ponsel yang tak kunjung berhenti sejak beberapa saat yang lalu. belum sempat ia mematikan alarm, kini ia dikejutkan dengan sosok laki-laki yang tertidur sambil memeluk erat dirinya.

tidak mau mengusik yunho, mingi lantas menon-aktifkan alarm pada ponselnya dan menarik yunho ke dalam dekapannya lalu ikut memejamkan matanya lagi.

ia tersenyum tipis saat teringat wajah lucu yunho yang mengajaknya melihat snowy sebagai dalih untuk meminta mingi menginap di apartement.

memang benar, ia bertemu snowy dan sempat bermain-main sebentar dengan kucing putih itu. tapi setelah itu, keduanya saling berbagi cerita soal diri mereka masing-masing yang membuat mereka saling mengenal lebih jauh lagi.

perlahan-lahan yunho menelusupkan wajahnya di perpotongan leher mingi, mencari posisi nyaman. sementara itu, mingi harus mati-matian menahan degup jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya karena hembusan nafas yunho yang menyapu lehernya.

sekitar 10 menit mereka berdua ada diposisi itu, yunho mulai terusik saat punggungnya terasa diusap oleh seseorang.

sadar ada orang lain yang tidur di kamarnya, yunho beringsut menjauh, ia bahkan hampir jatuh dari atas single bednya kalau tidak ditarik oleh mingi.

"kaget ya? maaf maaf," ucap mingi sambil mengusap pipi gembul itu, "sini tiduran lagi" mingi merentangkan tangan, mempersilahkan yunho masuk kembali dalam dekapannya.

meskipun masih terkejut, ia menuruti ucapan mingi. sebelum itu, ia memasang alat bantu dengarnya terlebih dahulu agar tidak perlu repot-repot membaca gerak bibir mingi.

"migi"

"hm? migi?" ia tertawa kecil.

"maksud aku mingi! mingi, mingi, migi-"

mingi kembali tertawa gemas karena yunho lagi-lagi tidak sengaja salah menyebut namanya.

ia mengecup singkat pucuk kepala yunho, "kenapa pup?"

melihat mingi yang tidur di kamar apartementnya, membuat yunho ingin sekali memastikan soal apa yang terjadi semalam karena seingatnya, mereka berdua hanya berbaring diatas kasur sambil berbagi cerita. kemudian setelah itu.. yunho tidak ingat dan pagi ini tiba-tiba saja ia terbangun disamping mingi.

"semalem.. kita ga ngelakuin itu, kan?"

sebelum menjawab pertanyaannya, mingi menatap yunho sejenak.

mingi tersenyum, "ngga, saya ga berani ngelakuin hal sejauh itu tanpa consent dari kamu"

yunho memejamkan matanya, merasa lega mendengar jawaban mingi. dilihat dari reaksi yunho, mingi yakin ada sesuatu yang yunho sembunyikan, karena sejak semalam yunho terlihat sangat was-was ketika mingi melakukan kontak fisik dengannya.

"kamu mau lanjut tidur? ini masih jam 6 pagi"

yunho menggelengkan kepalanya, "aku mau siapin sarapan. sambil nunggu aku siapin sarapan, kamu mandi dulu. bentar, aku ambilin anduk buat kamu," ia beranjak dari dekapan hangat itu.

namun, sebelum benar-benar turun dari kasur, mingi menarik pergelangan tangan yunho sampai membuatnya kembali membalikan badan, "kenapa?" tanyanya.

gerakan mingi sungguh cepat, yunho bahkan tidak menyiapkan diri untuk hal itu.

"morning kissnya ketinggalan," mingi mengecup pipi gembul yunho sekilas.

yunho yang salah tingkah lantas menutupi wajah kemerahan itu menggunakan kedua tangannya.

Heaven's Cloud Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang