merah muda dan putih

93 17 2
                                    

selamat membaca🤍

-

"snowy, maaf aku pulang telat"

yunho sampai di apartementnya sekitar pukul 6 sore dengan pakaian yang basah karena tanpa sengaja meninggalkan payungnya di heaven's cloud. ia terpaksa berlari melawan air hujan karena wooyoung tidak pulang bersamanya. kebetulan, hari ini san dapat bagian shift malam dan wooyoung akan menemani san bekerja.

yunho segera mengganti pakaiannya dan langsung memberi snowy makanan karena kucing putihnya itu tak berhenti mengeong sedari tadi.

sambil menemani snowy memakan makanannya, yunho mengecek isi kulkasnya yang tidak seberapa itu. hanya tersisa lima butir telur, beberapa sayuran, dan juga beberapa potongan sosis yang masih utuh.

"makan apa ya malem ini?"

yunho kemudian memutuskan untuk memasak nasi goreng spesial yang biasanya ia makan ketika akhir bulan seperti saat ini.

sejak kedatangannya ke kota ini, yunho jadi sering memasak makanannya sendiri. menurutnya, makan di luar itu lebih boros dan mahal. selain itu, dengan memasak makanannya sendiri, ia bisa meningkatkan kemampuan memasaknya yang bisa dibilang pas-pasan itu.

yunho mengusap ujung matanya saat sesuatu hendak turun dari sana. ia menangis bukan karena perih, tapi karena ia mendadak merasa emosional saat melihat semangkuk nasi yang sudah ia siapkan untuk memasak nasi goreng.

yunho tak pernah tau betapa sulitnya hidup dan mengadu nasib di kota orang. saat itu ia hanya ingin pergi dari rumah dengan bermodalkan niat dan tekad yang kuat untuk memulai segalanya dari awal.

yunho pikir tinggal bersama wooyoung dan kucing peliharaannya akan membuat rasa sepi itu menghilang. nyatanya sepi masih menjadi teman paling setia dalam hidupnya. yunho tidak bisa selalu bergantung pada wooyoung bukan? wooyoung juga punya kehidupannya sendiri.

"capek," ia bergumam.

jauh dari keluarga dan memutuskan memutus kontak dengan mereka adalah hal yang paling membuatnya kesulitan.

"mau pulang.. aku kangen mama"

mau pulang tapi ia takut tersakiti, tidak pulang juga lebih sakit.

"tapi aku ga bakal balik lagi kesana, mereka jahat"

pisau yang ia genggam dilempar begitu saja karena suasana hatinya yang mendadak buruk. ia juga kehilangan selera makan, padahal perutnya terus berbunyi meminta segera diisi.

yunho duduk bersandar pada pintu kulkas sambil memeluk kedua kakinya dengan erat.

sudah lama ia tidak menangis hanya karena rindu pada orang tuanya. biarlah sesekali, kalau ada wooyoung, yunho enggan menunjukan emosinya. takut kalau temannya itu tidak nyaman.

klek!

"aku pulaaang! yun- yunho!!"

yunho yang saat ini tidak memakai alat bantu dengar, masih terdiam pada posisinya dibawah sana.

"yunhoo!! kamu kenapa?!" ucap wooyoung sambil mengguncangkan badan yunho.

"oh?"

sekilas wooyoung bisa melihat kedua mata bulat itu basah, hidung, dan kedua pipinya memerah, khas seperti orang yang sedang menangis.

namun, yunho dengan cepat segera menyeka matanya dengan kasar. ia kemudian berdiri dan melanjutkan acara memasaknya yang sempat terhenti beberapa saat yang lalu.

walaupun selera makannya sudah hilang, ia tidak mungkin membuat wooyoung semakin curiga kalau ia habis menangis.

"jeong yunho! kamu kenapa?!"

Heaven's Cloud Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang