mulai terbuka

88 18 0
                                    

selamat membaca🤍

-

sejak yunho pulang dari rumah sakit, ia tidak pernah membalas pesan dan mengangkat panggilan suara dari mingi. terakhir kali ia mengirim pesan pada pria itu adalah saat yunho berterimakasih karena sudah menemaninya sekaligus membayar seluruh biaya rumah sakit.

alasan utama kenapa ia menghindar dari mingi adalah karena yunho tidak bisa mengontrol dirinya sendiri dihadapan pria yang baru saja ia kenal beberapa bulan belakangan ini.

singkatnya, yunho malu.

sudah merepotkan, ditambah mingi harus menyaksikan ia yang kehilangan kontrol atas dirinya sendiri. ia tidak mau membebani pria itu lagi.

maka dari itu yunho memutuskan untuk menghindar dari mingi, dan secara kebetulan, sudah satu minggu mingi tidak datang ke heaven's cloud.

kini yunho sudah kembali bekerja seperti biasanya. membersihkan toko sebelum dan sesudah buka, merangkai bunga pesanan pelanggan, makan siang bersama wooyoung dan sunwoo.

membeli kopi di wednesday juga salah satu kegiatan rutin yang mereka lakukan setiap harinya. seperti saat ini, sunwoo yang semakin dekat dengan eric jadi sangat leluasa untuk bertemu di ruangan eric saat jam makan siang tiba, meninggalkan wooyoung dan yunho yang masih mengantri untuk memesan minuman mereka.

"ice america-"

"ngga ngga, yang lain. kamu baru aja sembuh udah mau minum americano," ucap wooyoung sambil menepuk pantatnya pelan.

netranya bergulir pada deretan menu yang terpajang di atas sana untuk mencari alternatif lain selain americano.

lalu pilihannya jatuh pada ice green tea latte. setelah itu mereka berdua duduk untuk menunggu pesanan mereka sambil bersantai sejenak karena masih ada sekitar 20 menit sebelum jam makan siang mereka berakhir.

saat duduk disana, yunho tanpa sengaja menangkap sosok pria dengan rambut hitam setengah putih yang tengah berbincang dengan seseorang disudut cafe.

pria bernama kim hongjoong itu yang akhir-akhir ini menggantikan peran mingi sebagai pelanggan tetap di heaven's cloud.

"yunho, hey? liatin apa sih?" suara wooyoung mengintrupsinya.

"oh? itu," yunho menunjuk menggunakan dagunya, "itu kim hongjoong," ucap yunho.

wooyoung menatap hongjoong sekilas dibelakang sana, "ah iyaa! si pengganti om dokter!"

"tipikal pekerja keras ya? jam makan siang aja dia masih kerja bukannya istirahat," ucap wooyoung.

ya, benar. terlihat dari gestur tubuh saat ia berbicara, juga sebuah laptop berlogo apel yang tengah ia gunakan.

tanpa sadar yunho jadi memperhatikan hongjoong dan sosok pria yang menjadi lawan bicaranya. saat diperhatikan lebih lama, postur tubuh pria itu mirip sekali dengan postur tubuh mingi.

tinggi, dengan bahu yang cukup lebar. cara berpakaiannya pun sama seperti mingi. rambut pria itu juga berwarna keabuan.

sadar akan pikirannya yang kembali tertuju pada mingi, yunho menggelengkan kepalanya guna mengusir mingi dari pikirannya.

"kenapa?"

"gapapa woo"

bertepatan dengan itu, san menghampiri yunho dan wooyoung sambil membawa pesanan mereka.

"aku ga pesen red velvet?"

san mengulas senyum pada wooyoung, "anggep aja bonus buat kalian berdua"

setelah mengantarkan pesanan untuk yunho dan wooyoung, san kembali ke depan untuk menyiapkan pesanan lainnya.

yunho lagi-lagi dibuat kagum oleh san dan wooyoung. barista yang satu itu sangat mengingat hal-hal kecil kesukaan wooyoung, seperti halnya red velvet ini.

Heaven's Cloud Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang