•[ Chapter 44 : Rumah Hantu ]•

37 1 1
                                    

Leisha, Angel, dan Talny pun pergi ke rumah hantu dengan sedikit berlari. Saat sudah sampai bertepatan dengan panggilan dari sahabat cowonya yang menyuruh mereka agar segera masuk. Walaupun tidak enak dengan pengunjung yang sudah mengantri tetapi mau tidak mau ketiganya harus lewat karena mereka sudah diantrikan.

"Mana makanannya?" Sindir Karel saat ketiga sahabat cewenya sudah berada di dekatnya.

"Masih dimasak." Jawab Leisha judes.

"Ini beneram kita udah bisa masuk?" tanya Angel senang tak sabar menunggu untuk masuk kedalam.

Karel menatap Angel tak mengerti karena cewe itu ternyata juga ikut masuk. "Lo ga takut masuk kesini?"

Angel menggeleng. "Gak dong, inimah kesukaan gue." Jawab Angel semangat.

"Kalo ada boneka lagi gimana?" tanya Daniel pada Angel. Angel langsung terdiam lalu berjalan pada mas yang menjaga pintu masuk kedalam. Kelima temannya melihat apa yang akan Angel lakukan sekarang.

"Mas didalam ga ada boneka manusia kan?" tanya Angel pada mas-mas penjaga pintu.

"Ada banyak dek di dalam." Jawab mas-masnya. Angel langsung sedih berbalik kembali pada temannya. Kelima temannya yang melihat ekspresi Angel cemberut bisa menebak bahwa didalam ada bonekanya.

"jadi lo ikut?" tanya Raidyn kembali. Angel menggeleng sambil cemberut. "Yaudah gue keluar dulu ya, have fun guys!" Kelima temannya mengangguk lalu melihat kepergian Angel keluar dari pintu masuk hingga menghilang dari pandangan.

"Seram banget ga ini?" tanya Leisha yang sudah merasakan tak enak pada perasaannya.

"enggak kok tenang aja." Jawab Daniel menenangkan

Tak lama mereka pun menaiki sebuah kereta yang akan mengantarkan mereka masuk lebih dalam. Awalnya tidak ada yang seram, hanya suara horor dan pajangan-pajangan boneka horor serta hantu-hantu yang di gantung di langit-langit. Leisha pun juga tidak merasa takut akan hal itu, masih menikmatinya. Hingga sampainya mereka di akhir perjalanan kereta, mereka disuruh untuk turun dan berjalan menyusuri lorong yang dipenuhi jamsker untuk keluar. Hal itu membuat Leisha takut.

"Kalian jangan pada nakutin loh!" Ucap Leisha takut pada teman-temannya sambil menggandeng lengan Daniel yang ada di sampingnya, karena tadi hanya Daniel yang ada disampingnya.

Mereka sudah mulai memasuki lorong-lorong tersebut, suara horor serta jangkrik mulai terdengar. Masih belum ada tanda-tanda akan munculnya jamsker

"Ini gak serem loh, Lei." Ujar Talny pada Leisha. Leisha menggeleng tak setuju yang tambah merapat pada Daniel.

Tiba-tiba Leisha merasakan merinding pada lehernya, ia pun jadi menyembunyikan mukanya di pundak Daniel dan makin mengeratkan gandengannya. "Daniel apa dibelakang? Kenapa gue jadi merinding?" Daniel menoleh kebelakang dan mendapati Karel yang ingin menjahili Leisha. "Karel."

Leisha pun perlahan-lahan menoleh ke belakang. Sebelum Leisha menoleh dengan sempurna, Karel langsung mengejutkan Leisha dengan topeng horor yang ia kenakan membuat Leisha berteriak histeris karenanya.

"Kareeeeel!" Teriak Leisha heboh dan takut. Leisha pun mulai terisak lalu melepaskan genggamannya pada Daniel dan langsung memukul Karel.

"Udah gue bilang jangan nakutin!" Ucap Leisha dengan isakan kecilnya, menghapus air matanya. Karel pun panik tetapi tetap tertawa mendengar Leisha yang terisak.

"Iya-iya maap, maap. Enggak lagi." Jawab Karel sambil menarik Leisha agar lebih cepat jalannya.

Suara-suara jamsker pun mulai bermunculan, Leisha makin takut walaupun tidak ada hantu yang muncul.

LIONTIN [ My Bestfriend is My Twin Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang