·[Chapt 10 : Bunglon]·

1.1K 54 1
                                    

Sesampainya mereka di kantor. Leisha pun memberikan setumpukan buku untuk Miss Sarah. Miss Sarah tersenyum sambil mengucapkan terima kasih kepada Leisha.

Leisha mengangguk lalu keluar dari kantor. Namun, saat dirinya ingin keluar dari kantor, samar-samar Leisha mendengar namanya disebut-sebut oleh Guru yang ada didalam dan juga ada kata olimpiade disebut-sebut. Leisha sedikit melirik ke sekumpulan guru yang sedang berbincang tersebut.

Akhirnya Leisha pun keluar dari kantor setelah memberi setumpuk buku. Dia berjalan ketempat sahabatnya berkumpul.

Belum satu jam ataupun setengah jam Leisha tak melihat kehadiran Darel. Kini cowo itu sedang berada di hadapan Daniel.

Leisha yang masih belum terbalaskan kekesalannya itu langsung berjalan ke arah Darel. Darel yang melihat kedatangan Leisha memasang smirknya. Leisha yang disambut seperti itu tertegun meneguk ludahnya.

"Jangan berani doang Lo sama cewe." Ucap Daniel menarik Leisha kebelakangnya.

Leisha mengerutkan keningnya kebingungan menatap dua cowo dihadapannya. Sementara keempat sahabatnya menyaksikan.

"Dia bukan orang yang lu maksud." Ucap Daniel dingin.

Leisha tambah mengeryitkan dahinya bingung. "Apa-apaan sih? Lo juga Rel. Jangan sok deh lo jadi bapak-bapak preman. Senyum lo tuh mending buat cewe murahan aja sono." Celutuk Leisha.

"Apaan Lo bilang?" tanyanya dingin.

Daniel langsung menarik Leisha pergi dari hadapan Darel. Sementara keempat sahabatnya masih diam ditempat menatap Darel.

"Lo ajarin apaan dia? Kenapa dia?!" tanya Darel kesal kepada sahabat-sahabat Leisha.

Bukannya menjawab, satu-satu dari mereka pergi dari hadapan Darel. Itu membuat cowo tersebut bingung dan kesal tercampur menjadi satu.

"Sejak kapan Lo kenal dia?" Tanya Daniel dingin. Leisha mengerutkan keningnya tak mengerti. "Dia? Darel?"

"Ya tentunya baru saat ini gue ketemu dia. Gak pernah gue ketemu cowo kayak gitu." Jawab Leisha. Daniel pun nyengir kecil lalu menatap Leisha.

"Emang kenapa Lo nanya gitu?" Tanya Leisha bingung.

Daniel menggeleng. "Gapapa." Daniel pun mengacak-acak rambut Leisha. Leisha terkejut Daniel tiba-tiba mengacak rambutnya, dia langsung memukul tangan Daniel pelan. Sementara Daniel hanya tertawa.

******

Beberapa jam telah berlalu. Dua jam pelajaran dan istirahat kedua telah terlewati. Akhirnya siswa sekolah Cranty High School diperbolehkan pulang.

Kembali Leisha dan sahabatnya hanya berkumpul di tempat nongkrong biasa, yaitu dikelasnya. Mereka kini sedang lesehan di lantai kelas.

"Lei, tiga hari lagi ada olimpiade lagi." Ucap Angel memberitahu dengan mata menatap layar handphone.

Leisha menoleh terkejut. "Lagi?" Angel mengangguk.

"Wah gimana tuh sekolah Lo yang dulu Lei? Siswa pintarnya udah gak ada lagi disana." Pikir Karel. Leisha berdecih menanggapi perkataan Karel.

"Perkiraan gue Lo sama Daniel yang dipilih. Atau bisa jadi Lo sama Darel yang dipilih. Atau bisa jadi juga Daniel sama Darel." Kata Raidyn sambil menatap Daniel dan Leisha bergantian.

"Mending Darel sama Daniel ae. Atau gue sama Daniel. Intinya gue gak mau sama Darel." Ujar Leisha sambil memakan snack ditangannya.

"Kalo takdirnya Lo sama Darel gimana?" tanya Angel sambil menaik turunkan alisnya.

LIONTIN [ My Bestfriend is My Twin Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang