Sudah dua hari sejak Leisha mendapat jam tambahan untung persiapan Olimpiade. Sudah dua hari juga gadis ini bertemu dengan Darel, jika boleh jujur itu membuat dirinya bosan dan jadi kebal dengan setiap sikap cowo tersebut. Dia yang selalu tidak sopan atau dia yang selalu membuat Leisha jengkel dan ingin rasanya gadis ini membunuh dia.
Hingga datanglah hari dimana Olimpiade di mulai. Satu hari yang cukup membuat Leisha kesal karena kembali beragumen dengan otaknya dan harus membuat gadis ini berpusing ria.
Saat ini jam menunjukan pukul 6 pagi. Leisha dan Darel sedang berdiri didepan kantor menunggu Pak Gam yang sedang bersiap-siap untuk pergi bersama ke tempat Olimpiade. Pak Gam adalah guru Olahraga kakak kelasnya, yaitu kelas 12. Mereka hari ini tidak berangkat bersama Miss Mona dikarenakan Guru itu sedang memiliki agenda yang padat dan rapat dimana-mana. Lalu digantikan oleh Pak Gam. Miss Mona hanya menitipkan pesan saja kepada keduanya, katanya, keduanya harus datang sebelum jam 6 dan bawa semua perlengkap seperti biasa.
Jika Leisha boleh jujur, dirinya sangat kesal karena disuruh datang sebelum jam 6. Namun, berangkatnya jam setengah 7 dan lomba saja mulainya jam setengah 8. Hanya membuat Leisha buang-buang waktu saja.
"Bagaimana Darel? Apa mobilnya bisa dipakai?" tanya Pak Gam kepada Darel saat dia sudah selesai bersiap-siap. Darel mengangguk saja sebeagi jawabannya.
Pak Gam tersenyum kecil lalu kembali memasuki kantor, samar-samar terdengar Pak Gam sedang memanggil seseorang. Leisha yang tak tahu siapa yang dipanggil Pak Gam hanya memerhatikan saja.
Seorang siswa laki-laki dari kelas 11 IPS keluar bersama beberapa guru dibelakangnya. Leisha sedikit terkejut melihatnya dan berfikir apa yang dilukan guru-guru itu datang sepagi ini. Kalau bukan karena juga ingin ikut pergi ke lomba palingan mereka datang pagi karena piket.
"Rel sebanyak itu yang ikut?" bisik Leisha bertanya kepada Darel.
"Bego, lo kira kita mau ngapain bawa banyak rombongan." Leisha yang mendengar jawab Darel hanya berdecih dan menatapnya jengkel. "Gue nanya aja gitu jawabannya."
"Darel dia bareng kalian ya. Guru-guru nanti naik mobil jemputan." Ucap Pak Gam. Darel hanya mengangguk sedangkan Leisha sudah membulatkan matanya tak terima.
"Pak kok gitu sih? Saya kok sama mereka? Gak, saya mau sama guru-guru aja." Tolak Leisha mentah-mentah disuruh satu mobil oleh Darel dan satu murid yang ikut lomba juga.
Darel dan Haris saling berpandangan lalu membuang mukanya. Haris adalah laki-laki yang disuruh oleh Pak Gam untuk ikut pergi bersama mereka. Dia juga ikut pergi karena ditunjuk sekolah untuk menjadi perwakilan lomba renang. Sifat Haris tidak terlalu Leisha tahu karena Haris berasal dari jurusan IPS.
"Kayaknya gak bisa. Guru-guru banyak yang dimobil sekolah. Kamu sama mereka sajalah, mumpung loh bisa modus." Ujar Pak Gam sambil terkikik geli lalu kembali masuk untuk mengambil handphonenya yang tertinggal.
Leisha membelalakan matanya menatap kepergian Pak Gam yang kembali masuk. Gadis ini tak percaya apa yang dibilang Pak Gam. Selanjutnya dirinya hanya bisa berdecak dan mengumpat pelan mengalah dengan terpaksa. "Modus, modus. Emang bapak kira saya cewe yang suka ngabisin waktu untuk modus. Ogah banget gue sama mereka."
"Oke-oke! Ayo pergi, kita ketemuan di gedung Antara ya Darel. Bapak duluan." Ucap Pak Gam kepada Darel. Darel hanya bisa mengangguk.
Tak lama mobil pun yang diisi para guru pun pergi. Leisha dan kedua cowo menatapnya hingga menghilang dari pandangan mereka.
"Gece, malah bengong." Panggil Darel cuek.
Leisha dan Haris menoleh kebelakang secara bersamaan, melihat Darel sudah jauh dari mereka. Dengan langkah cepat Leisha dan Haris mengejar Darel mengikuti cowo itu berjalan menuju mobilnya terparkir.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIONTIN [ My Bestfriend is My Twin Brother]
JugendliteraturLeisha adalah seorang gadis yang melupakan semua ingatan tentang masa lalunya. Kini dirinya terpaksa pindah ke sekolah baru hanya karena ingin bertemu dengan saudaranya yang telah lama terpisah. Disana gadis itu bertemu dengan keempat sahabatnya. N...