·[ Chapt 29 : Film]·

535 23 0
                                    

Leisha kini masih duduk anteng dengan menatap layar tvnya tanpa niatan bangkit dari sana setelah beberapa jam yang lalu. Disaat-saat seperti ini lah waktu yang paling ia sukai, bisa bebas menonton film tanpa adanya gangguan.

Sudah jam setengah 11 malam, dan bibinya pun belum kembali juga. Namun Leisha tak memperdulikan hal tersebut.

Leisha kini sedang fokus menonton film serialnya Harry Potter yang sejak dulu ingin dia tonton namun sampai sekarang baru bisa kesampaian nonton. Setelah menonton serial Harry Potter, dia akan melanjutkan menonton twilight. Padahal itu adalah film yang harus dibatasi oleh Leisha. Namun rasa ingin tahu tentang kisah-kisah tersebut membuatnya ingin menontonnya.

Teman menontonnya pun bahkan telah berjejer didepan Leisha. Semua seisi kulkas telah ia keluarkan, dan jika ada beberapa makanan yang bisa ia masak, ia akan memasaknya dengan cepat. Serta minuman yang telah ia pesan hingga 5 bungkus.

Seperti sedang nonton bareng sahabatnya, begitu banyak makanan dan minuman diatas meja. Serta telah di sediakan AC yang dingin juga bantal dilengkapi selimut.

Saat sedang asyik-asyiknya menonton, gadis itu tiba-tiba mendapat pesan dari bibinya yang mengatakan bahwa kereta dari kotanya ke kota Leisha telah habis tiketnya. Jadinya bibinya berpesan akan datang besok pagi secepatnya.

Leisha pun langsung berseru senang. Tak akan ada yang mengganggu menontonnya kini.

"Setelah tadi siang capek nangis, sekarang gue harus hibur diri lah." Ucap Leisha senang.

Dia pun kembali menonton dengan perasaan bahagia, mood menontonnya pun bertambah. Entah sampai kapan ia akan terus berada di depan tv, mungkin hingga list menontonnya selesai? Entah, hanya Leisha ingin. Lagian ini juga sekali-kali untuk dirinya, tidak setiap hari. Karena dirinya juga ingat akan kesehatannya.

Saat dipertengahan film Harry potter last part 2, dan dimana Leisha yang sedang seriusnya menonton. Tiba-tiba ada suara dering telfon di jam 2 malam. Gadis itu pun berdecak kesal, berfikir siapa yang masih bangun di jam 2 malam seperti ini dan menelfonnya.

Leisha pun mempause filmnya lalu mengambil handphonenya, melihat layar siapa yang menelfonnya.

Nomor tak dikenal.

Leisha kembali berdecak. Berfikir siapa yang telah memberikan nomornya ke orang selain sahabatnya serta guru?

Leisha tak menjawab nomor tersebut dan membiarkannya berdering sampainya mati, lalu kembali menonton. Namun kenyamanan menontonnya kini sedikit terganggu dikarenakan nomor tersebut selalu menelfonnya.

"Siapa sih? Ganggu banget." Dengan terpaksa Leisha pun mengangkatnya.

"Ya halo?"

"Halo Lei, belum tidur juga? Udah jam berapa disana belum tidur? Mau sakit lagi?" Suara Dad pun terdengar menyeramkan dari seberang.

Leisha pun langsung bangkit dan menegang. Apa bisa dibilang kini dirinya terciduk belum tertidur?

"Hoaam, tidak. Lei baru bangun, ini Dad telfon ganggu Lei tidur." Jawab Leisha dengan suara yang dibikin-bikin baru bangun. Jantungnya berdebar akibat panggilan telfon dari Dadnya dengan nomor asing.

"Oohh begitu ya, berarti Dad ganggu tidur Lei? Yaudah lanjut tidur, jangan begadang ya." Kata Dadnya. Leisha hanya berdeham.

"Okay, good night."

Telfon pun terputus. "Aduh Dad bikin jantungan."

Dengan segera film yang belum terselesaikan tersebut dengan terpaksa harus Leisha hentikan karena dirinya sudah hampir terciduk begadang.

LIONTIN [ My Bestfriend is My Twin Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang