·[Chapt 17 : Masa lalu]·

1.1K 57 1
                                    

"Kak Reno!!" Panggil Leisha saat masih kecil sambil berlari kearah Kak Reno yang masih bermain bersama temannya tersebut.

Kak Reno yang mendengar suara anak kecil memanggilnya menoleh dengan senyum cerahnya. Kak Reno langsung memeluk Leisha dan langsung menggendong Leisha.

"Kak Leno ayu pegi beli kue." Kak Reno mengangguk saja.

Kak Reno pamit kepada teman-temannya lalu mengajak Leisha keluar dari sekolah. Di parkiran sudah ada keluarganya dan Leisha. Kak Reno tersenyum menatap mereka dan juga Leisha.

Namun pandangan Leisha beralih ke tukang bakso. "Kak Leno... Mau baso." Pinta Leisha kecil memohon.

"Isha mau bakso?" tanya Kak Reno. Leisha menganggukan kepalanya dengan muka memohonnya.

Kak Reno tertawa lalu mengangguk. Dia memanggil mamahnya Kak Reno. Untuk menemani dirinya dan Leisha, namun ternyata beberapa yang lain juga ingin ikut membeli.

Setelah membeli Leisha dan Kak Reno berfoto. Namun setelah berfoto pandangan Leisha kecil beralih, gadis kecil ini melihat permen kapas dijual tak jauh dari tempat dia membeli bakso. Namun masalahnya, dia harus menyebrang agar bisa mendapatkan permen kapas tersebut.

Leisha kecil meminta paksa Kak Reno agar menurunkannya. Kak Reno yang tak tahu Leisha mau ngapain menurut dan menurunkan Leisha.

"Jangan dekat jalanan. Bahaya." Ucap Kak Reno kepada Leisha kecil.

Leisha kecil tak mendengarkan dan tetap melanjutkan jalannya menyebrang. Kak Reno menatap Leisha yang sudah berada ditengah jalan. Buru-buru dia menaruh bungkus baksonya di dekat mamahnya berada.

"Isha awas mobil!!!"

Seluruh keluarga yang mendengar jeritan keras dari Kak Reno berteriak. Kak Reno berlari menyebrang untuk menyelamatkan Leisha dari mobil.

Brak!

Leisha kecil terjatuh bersamaan suara keras dibelakangnya, terkejut mendengar suara yang terdengar secara tiba-tiba dan besar. Gadis kecil ini terjatuh dengan badan yang sudah tersungkur di pinggir jalan. Namun karena pendengarannya mendengar sesuatu, rasa sakit karena terjatuh tadi dan rasa sakit dari lukanya terganti oleh rasa penasaran. Leisha kecil menoleh, gadis kecil ini tambah terkejut saat melihat Kak Reno tergeletak ditengah jalan dengan darah mengalir ditubuh dan kepalanya.

Leisha kecil berlari kearahnya. Tak jadi membeli permen kapas. Seperti tak ada rasa takut, gadis kecil menangis dihadapan Kak Reno sambil memegang baju putih sekolah kakanya yang sudah terkena darah.

Orangtua Kak Reno dan orangtua Leisha yang melihat ini langsung buru-buru membawa Kak Reno kerumah sakit sebelum terlambat.

"Kak Reno!!!" teriak Leisha kecil histeris melihat Kakak tersayangnya itu diam dengan wajah lemahnya.

"Isha...jangan nangis." Ucapnya pelan beberapa detik sebelum kehilangan kesadarannya.

Leisha kecil sudah menunggu Kak Reno di periksa beberapa jam dengan isakan kecilnya. Tak lama dokter pun keluar, Leisha kecil yang melihat itu terdiam saja. Membiarkan orangtua yang mengurus itu. Namun samar-samar, gadis kecil ini mendengar kata-kata yang membuat tangis Leisha kecil membesar.

Orangtua Leisha langsung mendekat untuk menenangkan anaknya.

Leisha tersadar setelah pusing yang menyerangnya. Memori yang dirinya ingat tadi benar-benar membuat dirinya gemetar hebat dan drop seketika. Untung dikamarnya tersedia air minum, kalau tidak, mungkin dirinya akan tetap seperti itu atau terpaksa keluar untuk mengambil minum. Dan membuat dirinya ketahuan Momnya.

LIONTIN [ My Bestfriend is My Twin Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang