Greeexxx
Suara pagar terdengar keras. Leisha menoleh ke arah jendelanya. "Dad pulang? Atau Mom keluar?" pikir Leisha.
Leisha kembali menaroh foto yang dia pegang dan membuat pertanyaan demi pertanyaan diotaknya yang bermunculan.
Gadis itu mengintip dari jendela kamarnya untuk memastikan. Ternyata Dadnya belum pulang, namun Momnya lah yang pergi entah ingin kemana Leisha juga tak tahu. Jika ingin bertanya, maka nanti dirinya akan ketahuan tidak tidur dan akan disuruh makan. Itu yang tidak disukai Leisha.
Gadis ini memperhatikan setiap gerak-gerik yang Momnya itu lakukan hingga saat Momnya menghilang dengan mobil putihnya.
"Good, gue bisa cari tahu sekarang."
Leisha langsung pergi kebawah dengan sedikit terburu-buru. Dia langsung pergi kesebuah tempat album berada, yang kadang dilarang buka oleh Momnya.
Tapi nasibnya terlihat buruk, album hanya terdapat 2 sedangkan saat terakhir kali dirinya lihat total album ada 10. Namun sekaran tersisa 2, berarti 8 album sisanya di simpan Momnya.
Alhasil, album yang didapat Leisha adalah saat dimana ia sedang sakit atau bisa dibilang dirawat.
Foto pertama jelas sekali terdapat dirinya yang sedang berada dikursi roda yang dikelilingi sahabatnya, siapa lagi kalo bukan Angel, Talny, Karel, dan Talny. Namun, Leisha pun juga tak tahu dengan jelas siapa mereka, karena dirinya hanya menebak.
Difoto kedua terdapat dirinya yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit dengan senyum cerah yang biasanya ia tunjukan, seperti tidak ada beban ataupun rasa saki di tubuhnya.
Jika diingat-ingat gimana perjuangan Leisha melawan semua itu membuatnya ingin menangis. Dulu, saat kecil dirinya tak percaya bisa mendapat penyakit yang cukup ganas dan mematikan itu. Dan berfikir bahwa dirinya tidak akan lama lagi di dunia.
Namun, Allah masih mengizinkan Leisha untuk tetap hidup dan dirinya pun berhasil melewati penyakitnya hingga sembuh. Hal itu membuat Leisha tidak ingin melewatkan semuanya selagi dirinya sudah diberi kesempatan.
"Sudahlah, gue gak mau lagi liat ini." Leisha langsung menaruh album tersebut kembali ditempatnya.
Leisha kembali berjalan ke kamarnya dengan perasaan tak bisa dijelaskan setelah melihat album tersebut. Terdapat perasaan sedih, senang, dan terharu berkecamuk di dalam hatinya. Hanya saja, dirinya tak bisa mengungkapkan dan hanya bisa membuat wajah sedatar-datarnya.
Bi Siti yang melihat kehadiran Leisha itu mendekatinya. "Non Lei mau makan?" tanya Bi Siti. Leisha menoleh, dia menggeleng dan sedikit tersenyum. "Tidak, nanti saja." Bi Siti pun mengangguk. Lalu Leisha pun berjalan kembali ke kamarnya. Melakukan aktivitas yang biasa gadis seumurannya lakukan.
Yaitu membuka laptop, dan mencari semua akun sosial media temannya. Namun, Leisha tak ingin mengikuti. Dia hanya ingin melihat-lihat saja.
Hingga beberapa jam kemudian, gadis ini jadi bosan sendiri melihat laptop tanpa tahu apa tujuan dia membukanya.
Leisha berfikir apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Yang mampu menghilangkan rasa bosannya itu. Namun, beberapa menit dihabiskan hanya untuk berfikir dan pada akhirnya tak tahu apa yang ingin dilakukan.
Kruyuk,,,kruyuk.
Leisha sontak terdiam memegang perutnya. "Ah, ya. Gw belom makan."
Gadis ini pun turun ke lantai bawah untuk mengisi perutnya yang kosong. Mood makannya entah sejak kapan sudah hilang saat kejenuhan menghampirinya.
Bi Siti yang melihat kehadiran Leisha di meja makan tersenyum kecil. "Makan non?" tanyanya. Leisha nyengir dan mengangguk. "Laperrr." Bi Siti pun hanya tertawa lalu menyiapkan makanan untuk majikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIONTIN [ My Bestfriend is My Twin Brother]
Teen FictionLeisha adalah seorang gadis yang melupakan semua ingatan tentang masa lalunya. Kini dirinya terpaksa pindah ke sekolah baru hanya karena ingin bertemu dengan saudaranya yang telah lama terpisah. Disana gadis itu bertemu dengan keempat sahabatnya. N...