Teeeeetttttttt
Bel pelajaran Fisika telah selesai. Temen kelas Leisha menghembuskan nafas leganya termasuk Leisha, ada yang juga berseru senang.
Murid-murid langsung berhamburan keluar dari kelas tidak jadi bertanya-tanya dengan Leisha. Membuatnya menghembuskan nafas lega karena tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membuat Leisha malas menjawab atau susah untuk menjawabnya.
"Leisha!!!"
Helaan nafas kembali dihembuskan, kekhawatirannya kembali. Dia mengira tidak akan ada murid yang ingin bertanya kepadanya. Dengan sedikit malas Leisha menoleh kesumber suara yang meneriaki namanya tadi.
"Lei! Lo inget kita kan?" tanya seorang gadis dengan semangat. Kalo Leisha liat dari atas sampai bawah gadis tersebut mirip seseorang. Dengan rambut pirang bergelombangnya yang membuat kecantikan cewe tersebut bertambah.
"Iya Lei, masa Lo beneran lupa sama kita." Ucap Seorang cowo lagi datang yang bertanya tadi.
Kembali Leisha mengerutkan keningnya kebingungan. Melihat dua orang cewe, satu yang berada di sebelahnya dan satu di hadapannya. Juga bingung melihat seorang cowo dihadapannya. Bukannya apa, dirinya hanya merasa pernah melihat orang tersebut.
Tiba-tiba dari belakang ada yang langsung merangkulnya. "Gak mungkin Lo ngelupain kita, Lo udah janji waktu itu." Leisha menoleh keorang yang merangkulnya.
"Rai...rai?" ucap Leisha ragu.
Cowo yang merangkul Leisha tersenyum kecil lalu melepaskan rangkulannya. "Ah! Gak deal nih. Masa Leisha Cuma ingat Raidyn doang sih."
Leisha terdiam mengingat orang-orang dihadapannya. Memori tentang masa lalunya hilang karena penyakitnya waktu itu. Sementara Leisha mengingat, cewe berambut pirang dan cowo yang sedikit bawel tersebut bertengkar. Membuat Leisha pusing sendiri.
"Udah kalian jangan terlalu maksa Leisha buat ingat. Mungkin aja dia gak ingat karena penyakitnya dulu." Ucap cewe disebelah Leisha. Leisha menoleh terkejut sementara cewe disebelahnya tersenyum. Dirinya merasa tidak pernah memberi tahu tentang masa lalunya ke siapa pun.
"Jangan terlalu dipaksa buat mengingat. Kita kenalan aja, siapa tau Lo langsung ingat." Ucap cewe disebelah Leisha. Dia pun mengulurkan tangannya, lalu mengkode Leisha untuk membalas karena hanya ditatap dengan tatapan bingung.
"Kenalin, Gue Talny, dan cewe dibelakang Lo Angel. Kita Sahabat Lo sejak kelas 3. Lalu cowo yang bawel itu Karel, Gue gak tau Lo sahabatan sama cowo itu kelas berapa tapi intinya dia juga sahabat Lo. Terus, cowo yang ngerangkul Lo tadi itu Raidyn. Mungkin dia yang lebih lama sama Lo sahabatannya, makanya Lo inget." Ucap cewe disebelah Leisha dengan panjang lebarnya.
Leisha terkejut. Dirinya melupakan kalau orang-orang yang ada dihadapannya adalah sahabat-sahabatnya dulu saat Sd. Pantas saja dirinya seperti pernah melihat mereka.
Karena penyakitnya dulu. Dirinya jadi melupakan tentang masa lalunya, untung cewe disebelahnya mengingatkan kalau tidak mungkin mereka bisa kecewa sama Leisha.
"Maaf ya, Gue udah lupa sama kalian, karena penyakit Gue---"
"Iya udah gak papa Lei." Potong cowo yang merangkul Leisha tadi, Raidyn.
"Yees Leisha inget. Aah sumpah gue kangen banget sama Lo Lei." Teriak cewe berambut pirang tersebut, Angel. Angel langsung memeluk Leisha erat membuat Leisha sesak. "Ya ampun, lepas. Sesak nafas nih Gue." Angel langsung melepas pelukannya sambil tertawa pelan yang lain pun ikut tertawa. Sementara Leisha mendengus kesal.
"Kalau begitu Lo harus kenalan sama dia nih, cowo terganteng disekolah ini." Kata Karel, yang berantem tadi.
Leisha menatap cowo yang sedang dirangkul Karel. Dirinya kembali tersenyum kecil dan juga dibalas dengan senyum kecil juga. "Gue udah kenalan sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIONTIN [ My Bestfriend is My Twin Brother]
Teen FictionLeisha adalah seorang gadis yang melupakan semua ingatan tentang masa lalunya. Kini dirinya terpaksa pindah ke sekolah baru hanya karena ingin bertemu dengan saudaranya yang telah lama terpisah. Disana gadis itu bertemu dengan keempat sahabatnya. N...