SENIOR CRUSH - 5 -

108 18 0
                                    


Happy Reading.

Jangan lupa buah tangannya ya!! Bintang sama komen nya!!! Terimakasih 🖤

Zora berusaha agar fokus namun apalah daya mata nya se akan-akan ditarik untuk selalu memandang Zavi, ia berharap agar bisa kontak mata dengan senior nya itu.

Namun bukannya eye contact Zora malah menyaksikan perlakuan seorang siswi perempuan yang baru saja datang, dan tiba-tiba menutup mata Zavi dengan tangannya. Soswet gitu?

Dia adalah Liona Akselia Pradana seseorang yang juga menaruh hati kepada Zavi.

"Tebak gue siapa?"

"Lepasin! Siapa sih lo?" tegas Zavi tidak nyaman.

"Haiiii!" sapa siswa perempuan itu centil.

"Ngapain sih Lo? Malu-maluin aja tau gak?" bentak Zavi marah.

"Sorry ya, emang Lo gasuka?" tanyanya tanpa ada rasa malu sedikitpun

"Ya jelas lah! Pake nanya lagi!" ucap Zavi dengan sinis dan cuek nya.

"Aduh Na, Lo kaya gak tau Zavi aja dia itu gak suka di ganggu apalagi di pegang-pegang sama perempuan!" jelas Sagar.

"Iya maaf, gue tapi reflek ngelakuin nya" Liona berusaha membela dirinya dengan alasannya yang tidak logis itu.

"Sialan, ngapain tu cewe?" Zora sontak kaget melihat kejadian di depan matanya sendiri, dan terlintas di benak Zora rasa kesal dan jengkel.

"Ra, ini gimana cara ngitungnya?" tanya Rachel kepada Zora yang dikenal lumayan pintar di kelas nya.

"Woy Ra, Lo di tanyain Rachel tuh lagian Lo liatin apa sih?" Anggie segera menoleh kan pandangannya ke arah tujuan pandangan Zora.

"Cemburu Ra?" tanya Anggie, menggoda.

"Enggak kok, buat apa gue cemburu emang dia siapa?" Zora berusaha mengelak dari pertanyaan Anggie dengan nada sinis.

"Tu cewe kan ka Liona, wakil ketua OSIS di sekolah kita!" tutur Fera memberitahu.

"Ketahuan kali Ra kalo Lo lagi cemburu, sinis begitu tatapan nya!" Anggie terus menerus memancing Zora dengan perkataan nya.

"Benar kata Anggie Ra, Lo lagi cemburu kan?" tanya Rachel ingin tahu.

"Zora, Lo itu bukan siapa-siapa Ka Zavi jadi Lo gak boleh cemburu!" Kalimat itu terlintas di benak Zora, seharusnya ia tidak cemburu melihat kedekatan Zavi dengan perempuan itu.

"Pulang yuk!" ajak Zora segera.

"Tapi kan tugas kita belum selesai?" sanggah Fera.

"Ngerjain nya di rumah gue aja, ayok cepetan!" desak Zora yang ingin segera pergi dari tempat yang membuat nya menjadi hilang mood itu.

Zora dan teman-temannya segera pergi dan berlalu di hadapan Zavi dan lainnya.

Zavi tak sengaja menatap mata Zora yang sangat sinis dan penuh amarah.

"Tuh cewe kok sinis banget?" Zavi bertanya-tanya di benak nya.

"Itu cewek yang nabrak gue di depan toilet kemarin kan?" lanjut Zavi.

"Zavi, Lo liatin apa sih?" tanya Liona ingin tahu.

"Lo ngapain sih kesini?" Zavi bertanya balik kepada Liona alasan apa ia datang kemari.

"Gue mau ngomongin soal rencana osis yang mau Galang dana buat korban gempa di Cianjur." tutur Liona.

"Tapi gak perlu disini juga, seharusnya kita ngadain rapat sama anggota yang lain di sekolah.!" tegas Zavi.

"Gue mau balik dulu!" Zavi segera mengambil tas nya dan bersiap untuk pulang.

"Woy Vi, kok Lo balik duluan sih?" tanya Sagar.

"Gue sibuk, lagian mood gue udah ilang!" jelous Zavi.

"Gak asik kalo gak ada Lo Vi!" seru Gema.

"Duluan ya!" pamit Zavi dan segera berlalu.

"Gara-gara lo sih Na, ngapain sih lo ngelakuin kaya tadi sama Zavi, dia kan jadi marah!" ketus Gema.

"Kalian nyalahin gue mulu deh, gue kan mau pdkt ama Zavi seharusnya kalian dukung gue!" decak Liona kesal.

"Udah ah gue mau pulang aja!" gumam Liona sendiri tanpa ada yang peduli.

********

Zora beserta teman-temannya tiba di rumah nya, dan bermaksud untuk mengerjakan tugas di sana.

Masih terbalut rasa marah dan jengkel, Zora tanpa rasa bersalah melempar tas nya ke atas tempat tidur.

"Ra, Lo kenapa sih dari tadi gue liat Lo marah-marah terus?" protes Rachel.

"Gak papa, gue cuma kesel aja!"

"Kesel sama siapa sih?" tanya Anggie.

"Lupain aja lah! Mendingan kita ngerjain tugas!" Zora segera menghindar untuk menjawab pertanyaan dari Anggie, dan memilih untuk pura-pura melakukan aktivitas yang lain.

"Kalo lo lagi kaya gini gak bakalan fokus buat ngerjain tugas!" ujar Fera memperingatkan.

"Dora, Lo curhat aja sama kita, kalo Lo ada masalah gak usah di pendam sendiri!" sambung Fera menenangkan.

"Nama gue Zora bukan Dora! Kebiasaan deh!"

Teman-teman Zora memang sering memanggilnya dengan sebutan Dora bukan karena apa-apa memang teman-teman nya sering iseng kepada nya.

"Dora katakan peta katakan peta!" Anggie kembali membuat suasana yang tadinya tenang menjadi ramai dengan suara ketawa dari candaan nya itu.

"Anggie nyebelin banget sih Lo!" Saking kesalnya Zora sampai melempar bantal yang ada di dekatnya kepada Anggie.

TBC..............

Jangan lupa commen, vote follow dan share ya.

See you next chapter 🖤.

 SENIOR CRUSH [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang